1. Sosok Itu

5.4K 490 172
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

  Gadis itu berlari tergesa-gesa menuju lantai bawah rumahnya. Kalau tidak cepat-cepat, dia tahu dia akan terlambat ke sekolah.

  Namun apa daya, gadis ceroboh itu malah tak sengaja menyenggol tugas prakarya buatan kakaknya yang berada di atas meja.

  "SAERA!" teriak kakaknya murka.

  Gadis yang bernama Saera itu menunduk takut. Lengannya gemetar. Dalam hati dia merutuki dirinya sendiri. Mengapa bisa dia seceroboh itu?

  "M-maaf ... Kak ... " kata Saera dengan pelan.

  "MEMANGNYA DENGAN MINTA MAAF, TUGASKU JADI KEMBALI SEPERTI SEMULA?!" teriak Jaehyun tepat di depan wajah Saera. Gadis itu menutup kedua matanya karena takut.

  "Dasar perempuan tidak berguna!" Jaehyun berdecih. "Kamu pergi sendiri ke sekolah! Aku tidak sudi mengantarmu!"

  Saera membelalakkan matanya. "Tapi Kak, aku bisa terlambat!"

  "Memangnya aku peduli?" tanya Jaehyun dengan sewot. "Tidak usah memasang wajah memelas seperti itu!"

  Rasanya Saera ingin menangis. Namun, ketika dia tak sengaja mengalihkan pandangannya ke belakang Jaehyun, dia melihat sesosok hantu yang merangkak ke arah Jaehyun.

  Tubuh hantu tersebut seperti patah-patah ketika merangkak, seolah tulang-tulangnya tak melekat kuat lagi. Badannya gosong dan hancur. Kepalanya berlubang hingga otaknya kelihatan.

  Saera membelalak kaget. "Y-ya sudah, aku pergi sendiri!"

  Saera langsung melesat keluar dari rumah. Jaehyun memandang Saera dengan aneh. Dia kemudian menggeleng-geleng.

  "Dasar perempuan aneh!"

  Lalu Jaehyun pun melangkah pergi, tepat sebelum sosok hantu itu hampir bisa menjangkau Jaehyun.

  Di luar, Saera bertemu dengan Taeyong. Taeyong adalah tetangga sekaligus kakak kelasnya. Taeyong seorang ketua OSIS. Dia termasuk orang penting di sekolah.

  "Hey, Ra," sapa Taeyong. "Ada apa? Wajahmu terlihat seperti sedang dikejar oleh sesuatu."

  Saera yang masih takut pun berusaha menormalkan raut wajahnya. "Tidak, kok. Tadi aku hanya membuat Kak Jaehyun marah."

  Taeyong menghela napasnya. "Dia seperti itu lagi, ya?" tanya Taeyong.

  Saera hanya bisa mengangguk sedih.

  "Ya sudah, kita ke sekolah bersama-sama," kata Taeyong. "Aku ambilkan helm dulu."

  Sebelum Saera bisa protes, Taeyong sudah melesat menuju rumahnya. Kemudian, Taeyong keluar dengan dua helm di tangannya. Dia menyerahkan helm satunya kepada Saera. Akhirnya mereka pun berangkat bersama-sama.

•••

  Jeno awalnya cuma duduk rapi di kursinya. Namun, ketika melihat Saera datang dengan wajah kusut dan berjalan lesu menuju bangku paling belakang, Jeno langsung menghampirinya.

  "Ra, kenapa?" tanya Jeno.

  Saera menghela napasnya. "Jantungku rasanya sakit, Jeno."

  "Kamu pasti habis melihat sosok arwah lagi, ya?" tanya Jeno. Rupanya dia sudah paham dengan keadaan Saera. Tatapan Jeno melunak. Dia tersenyum lembut. Jeno memegang tangan Saera yang gemetaran.

  "Tak usah takut, Ra," kata Jeno. "Aku yakin, nanti juga makhluk itu tidak akan mengikutimu lagi."

  "Tapi sudah lebih dari seminggu, Jen," kata Saera dengan frustrasi. "Makhluk itu masih suka muncul tiba-tiba. Bahkan kadang dia membawa teman-temannya."

  "Pokoknya kalau ada makhluk itu, kamu langsung lari saja," kata Jeno.

  "Hey, pagi-pagi sudah pacaran," sindir Kyunghee yang berada tak jauh dari situ.

  "Pacaran apa? Mereka mana punya status," timpal Yangyang. "Mana mungkin Jeno mau dengan dia."

  "Nanti dia ketularan aneh," sambung Haechan. Mereka bertiga pun tertawa bersama.

  Jeno geram. Hampir saja dia menghampiri mereka bertiga, namun Saera menahan tangan Jeno.

  Jeno kesal, kenapa sih Kyunghee, Yangyang, dan Haechan suka sekali bergosip? Jeno sih tak heran kalau Kyunghee bergosip. Namun, yang membuat dia heran adalah kenapa Yangyang dan Haechan juga ikutan suka? Biasanya kan para lelaki itu terkesan cuek kalau urusan gosip.

  Jeno dan Saera memilih diam. Ketika guru masuk, mereka duduk di tempat masing-masing. Pelajaran pun dimulai.

  Jantung Saera masih terasa sakit. Entah mengapa, Saera memiliki perasaan buruk tentang hal ini.

•••

the first chapter is up!

ayo guys kasih pendapat dong tentang chapter pertama ini.

oh iya bagi yang belum tau, cerita ini terinspirasi dari lagu Seventeen - Lilili Yabbay. lagunya performance team. litha tertarik sama teori dari lagu dan video itu, lalu terbentuklah cerita ini hehehe.

jangan lupa kasih supportnya, ya! makasih❤

LILILI YABBAY • NCT✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang