24. Kecurigaan Lagi

1.2K 237 47
                                    

  Kyunghee menangis dalam pelukan Renjun.

  Mereka sudah mendengar tentang Haechan yang meninggal secara mengenaskan. Doyoung yang mengatakannya. Awalnya mereka tak percaya. Namun setelah mendengar beritanya dari televisi, barulah mereka bisa percaya.

  Hari itu Hari Sabtu. Sekolah diliburkan. Maka mereka pergi ke rumah duka untuk mengucapkan belasungkawa. Orang tua Haechan juga mengenal mereka, apalagi Kyunghee karena mereka bersahabat.

  Orang tua Haechan menangis, sehingga mereka memilih untuk menjauh saja dari sana. Mereka semua duduk di taman depan rumah Haechan.

  "Haechan, mengapa kamu harus menyusul Yangyang?" tangis Kyunghee. Renjun mengelus-elus punggungnya untuk menenangkan gadis itu. "Sahabat-sahabatku sudah pergi dua-duanya. Mereka meninggalkanku sendirian."

  Doyoung memandang ke depan dengan kosong. Dia masih bingung apakah harus mengatakan kalau dia melihat Saera kemarin. Di satu sisi, dia juga masih belum memercayai penglihatannya.

  Namun, Saera terlihat sangat nyata. Tatapan Saera tak bisa diartikan oleh Doyoung. Berbagai macam emosi bercampur dalam tatapannya.

  "Haechan meninggal ya ... " kata Mark tiba-tiba.

  Mereka semua terkejut mendengarnya. Kenapa Mark tiba-tiba berbicara seperti itu? Bukannya dia sudah tahu?

  Mark terlihat menggerak-gerakkan kepalanya ke sana-sini. Dia terlihat seperti orang yang kebingungan.

  "Mark, ada apa denganmu?" tanya Jaemin yang berada di sampingnya.

  Mark tak menyahut. Dia malah menggeleng-geleng. Semuanya kebingungan. Ada apa dengan Mark?

  "Mark, ada apa sih sebenarnya denganmu?" tanya Jaehyun. "Dari kemarin kamu aneh tahu, tidak? Jangan membuat kami semakin stres."

  Maek terlihat tidak fokus. Dia malah memandangi sekelilingnya. Dia bahkan tak menyahut perkataan Jaehyun. Mark kembali menggerak-gerakkan kepalanya.

  "Haechan meninggal ... " kata Mark lagi. Lalu dia tersenyum kecil.

  Semuanya merasa ngeri melihat tingkah laku Mark yang aneh ini.

  "Mark?" panggil Jeno.

  Mark tetap tak menyahut.

  "Sepertinya tidak ada cara lain selain ini," kata Bella. "Mark, maafkan aku ya."

  Lalu, Bella langsung memukul kepala Mark. Lelaki itu kemudian tersentak kaget. Bahkan Mark sampai terjatuh saking kuatnya pukulan dari Bella. Pemuda itupun memasang wajah kesal kepada Bella.

  "Hey!" pekik Mark. "Kenapa kamu memukul kepalaku?! Apa salahku?!"

  "Lho, dia langsung sadar," kata Winwin. Pemuda itu memundurkan tubuhnya menjauhi Mark karena takut.

  "Memangnya aku kenapa?" tanya Mark bingung. Semuanya juga ikut bingung. Tadi Mark terlihat linglung. Sekarang dia terlihat normal.

  "Kamu benar-benar tidak sadar, Mark?" tanya Xiaojun.

  Mark menggeleng. Dia mengelus kepalanya karena sakit setelah dipukul Bella.

  "Kamu aneh sekali, Mark," kata Doyoung. "Tadi, kamu bertingkah seperti orang linglung, malah mengatai Haechan pula. Sekarang kamu tidak ingat apa-apa?"

  "Ya, mana aku tahu," sahut Mark. "Ah sudahlah, aku mau pulang."

  Mark kemudian berdiri dan pergi dari sana. Mereka semua memandang Mark dengan bingung.

  "Ada apa sih dengan orang itu?" tanya Renjun.

  Doyoung terdiam sebentar. Kemudian, dia teringat dengan perkataan Kun waktu itu.

  Hati-hati dengan Mark.

•••

  Mereka memutuskan untuk berkumpul di rumah Jaehyun malam itu. Mereka memilih rumah Jaehyun karena memang rumahnya yang paling sepi. Ayah Jaehyun sering pulang larut malam.

  Mereka berkumpul di rumah Jaehyun karena ingin membicarakan sesuatu. Taeyong mendapat diary Saera tadi sore. Mereka langsung menyusun rencana untuk membicarakannya di rumah Jaehyun.

  Mereka semua membaca tulisan diary itu.

Menakutkan. Rasanya diikuti itu sangat menakutkan. Apalagi oleh sesuatu yang tidak ingin kulihat. Mungkin otakki sudah rusak. Mungkin jiwaku juga rusak.

Mati mati mati. Apa memang sudah seharusnya begitu?

"Dia ... diikuti?" tanya Kyunghee dengan hati-hati.

"Dulu, dia pernah bercerita kepadaku kalau dia diikuti oleh makhluk aneh," jawab Jeno. "Dia ketakutan sekali. Aku bahkan harus menenangkan dia setiap hari."

"Dia juga bercerita padaku," sahut Doyoung. "Dari ceritanya sih memang mengerikan."

"Kita harus menyelidiki tentang hal ini," kata Mingyu. "Perasaanku mengatakan bahwa hal ini ada hubungannya dengan masalah kita sekarang."

"Apakah ada kemungkinan dia bercerita dengan orang lain?" tanya Bella.

"Selain kamu sama Jeno, dia paling dekat dengan siapa lagi?" tanya Xiaojun kepada Doyoung.

Doyoung berpikir sebentar. Kemudian dia membelalakkan matanya. "Kun!"

"Iya!" balas Jeno.

"Waduh, kalau dengan Kun urusannya bakal lebih rumit," kata Winwin.

"Siapa yang ingin mengintrogasi Kum?" tanya Jaemin. "Aku tidak ingin. Aku takut."

"Aku saja," kata Taeyong menawarkan diri.

"Oke, Taeyong tolong intrograsi Kun, ya," kata Jaehyun. "Tapi jangan sampai ketahuan tentang penyelidikan kita."

"Iya bocah, bawel sekali sih," kata Taeyong dengan acuh. Dia kemudian bangkit. "Aku pulang dulu, ya. Ada urusan di rumah."

Taeyong kemudian berjalan pulang ke rumahnya. Tak perlu berkendara karena Taeyonv bertetangga dengan Jaehyun.

Sepulangnya Taeyong, mereka kembali berdiskusi.

"Aku tidak ingin bermaksud curiga, nih," kata Doyoung. "Tapi, mengapa aku agak tidak yakin dengan Taeyong, ya?"

"Maksudnya?" tanya Mark. Dia yang sedari tadi diam mendengarkan kini ikut berdiskusi.

"Ya, aku juga tidak tahu," jawab Doyoung. "Dia kemarin kelihatan tenang sekali, padahal dia sendiri melihat bagaimana meninggalnya Yuta. Lalu, dia juga tidak sedih-sedih amat sewaktu Seulri meninggal."

"Mungkin dia tidak mau larut dalam kesedihan," sahut Kyunghee berusaha berpikir positif.

"Iya juga, ya," kata Winwin. "Dia seperti yakin sekali ingin mengintrogasi Kun."

Semuanya berpikir. Benar juga, pikir mereka. Namun, tetap saja tersangka utama mereka adalah Kun. Apapun yang dilakukan Kun, mereka tahu hal itu sangat buruk.

"Sudah, otakku sudah tidak bisa berjalan lagi," kata Bella. "Kita diskusikan lagi nanti."

Semuanya setuju. Namun, ada satu orang yang berniat untuk menyelidikinya sendirian.

•••

udah ada yg nemu titik terang gak sih wkwk

LILILI YABBAY • NCT✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang