3. Gosip

2K 371 88
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

  Dua hari kemudian, tersebarlah gosip bahwa Saera menyukai Mark, namun dia juga merebut Taeyong serta memanfaatkan Doyoung untuk dirinya sendiri.

  Siapa yang menyebarkannya? Tentu saja Kyunghee, Haechan, dan Yangyang. Tiga orang yang punya banyak teman di mana-mana itu yang menyebarkan semuanya. Bahkan sampai seluruh sekolah tahu.

  Hal itu menyebabkan Saera semakin dibenci. Namun, hanya Saera yang dibenci, Doyoung dan Taeyong tetap aman-aman saja. Itu yang membuat Saera sakit hati. Mengapa dia harus disalahkan atas sesuatu yang bukan salahnya? Ini sangat tidak adil baginya.

  Gadis itu menangis selama berjam-jam di rooftop gedung sekolahnya. Dia bahkan membolos beberapa mata pelajaran. Saera menangis dan menangis tanpa henti.

  Apa salah dirinya sehingga dia dibenci seperti ini? Bahkan Jaehyun--kakaknya--pun membencinya. Dia tidak pernah menyakiti siapapun. Dia cuma seorang gadis ceroboh yang mempunyai kemampuan melihat hantu. Dia juga tidak meminta untuk dilahirkan dengan kemampuan seperti ini, kan? Lalu, di mana letak kesalahannya?

  Saera tahu dia dianggap aneh karena dia sering menjerit atau berlari tiba-tiba ketika melihat penampakan. Namun, siapa juga yang tidak akan lari jika melihat sesosok arwah perempuan bermulut robek? Atau sesosok arwah laki-laki tanpa kepala? Atau bahkan sesosok arwah yang seluruh wajahnya hancur dan bernanah?

  Walau Saera sudah lama mempunyai kemampuan ini, dia masih tidak bisa menerimanya. Karena kemampuan ini, dia dikucilkan dari orang-orang semenjak kecil.

  Dia masih menangis terisak-isak. Dia berharap Mark menemuinya untuk menenangkannya. Namun mustahil. Dia pikir, Mark pasti semakin membencinya.

  "Saera!" seru seseorang. Dia berlari menghampiri Saera.

  "Jeno?"

  Jeno menghembuskan napas lega. "Akhirnya aku menemukanmu."

  Saera diam saja. Dia masih sesenggukan. Matanya memerah. Wajahnya putus asa.

  Jeno segera menarik Saera ke dalam pelukannya. Dia memeluk gadis itu erat sekali. Dia bahkan tak pernah memeluk seseorang seerat ini sebelumnya. Tangan Jeno memegangi kepala Saera yang bersandar di bahunya. Saera kembali menangis terisak-isak.

  "Jeno ... aku tidak sanggup lagi ... " Saera memeluk pinggang Jeno dengan erat.

  Air mata Jeno ikut menetes. Sakit sekali rasanya melihat gadis yang dia cintai menangis seperti ini. Kalau Jeno bisa, Jeno akan menghapus semua kesedihan Saera. Namun, dia hanya bisa memeluk gadis itu untuk menenangkannya.

  "Hatiku sakit, Jeno. Sakit sekali," kata Saera, diikuti dengan isakannya. "Kenapa hidupku harus seperti ini? Aku adalah anak terkutuk. Aku tidak sanggup, Jeno ... "

  "Sst, Saera, jangan menangis," Jeno mengelus kepala gadis itu. "Kamu bisa melewati semua ini. Kamu perlu bertahan dua tahun lagi. Setelah itu kamu akan bebas."

  Saera menggeleng-geleng. "Mereka semua keterlaluan. Aku juga manusia. Aku punya hati. Hatiku ini mereka hancurkan setiap hari. Hatiku bahkan tidak berbentuk lagi."

  Jeno tak tahu harus bagaimana selain memeluk Saera. Gadis itu masih senantiasa menangis. Sebelumnya, Saera sudah memendam semua perasaannya begitu lama. Hari inilah puncak dari semuanya.

  "Aku hanya ingin mereka sadar ... " lirih Saera.

  Jeno terus memeluk Saera sampai tangisan gadis itu berhenti. Mereka kemudian hanya diam di sana, sampai Saera tertidur dalam pelukan Jeno.

•••

  "Arghh, gila!" Taeyong meletakkan kepalanya di atas meja dengan frustrasi. "Kenapa aku jadi terbawa gosip, sih?"

  "Siapa suruh pacaran dengan Seulri," kata Yuta menimpali. "Tahu sendiri kan dia punya geng yang anggotanya ada tukang gosip."

  "Tapi ini keterlaluan," kata Winwin. "Aku yakin Saera tidak bersalah apa-apa."

  "Dia memang tidak bersalah apa-apa," kata Doyoung dengan dingin. "Mereka yang tidak punya otak."

  "Entahlah, perasaanku jadi tidak enak," kata Lucas.

  "Mungkin hanya perasaanmu saja," sahut Taeyong.

  "Tapi, jika mereka tak berhenti melakukan itu, aku yakin sesuatu akan terjadi," kata Doyoung.

  Xiaojun yang memang pendiam pun tidak menyahut apa-apa. Dirinya juga tak tahu harus bagaimana.

  "Sesuatu seperti apa persisnya?" tanya Yuta.

  Doyoung mengendikkan bahunya."Aku juga tidak tahu, sebenarnya."

  "Sudah, yang penting kita jangan ikut campur," kata Winwin menyudahi pembicaraan mereka.

  Namun, ada dua orang yang tidak setuju dengan hal tersebut.

•••

maaf itu yang saera sama jeno jadi agak cringe, aku juga cringe sendiri wkwk.

sudah bisa merasakan hawa-hawa misterinya? cerita ini bakal rumit  jadi aku minta kalian baca secara seksama supaya mengerti.

anyway, vote dan commentnya jgn lupa ya. makasih❤

LILILI YABBAY • NCT✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang