28. Renjun

1.2K 231 68
                                    

  Renjun terdiam di kamarnya. Waktu sudah menunjukkan pukul 1 malam, namun Renjun masih belum tidur.

  Alasannya adalah, Renjun sedang berusaha memecahkan teka-teki yang membingungkan mereka. Renjun memang akan susah tidur jika dia stres memikirkan sesuatu.

  Renjun masih tidak mengerti. Semuanya masih seperti benang kusut. Renjun tak bisa menarik kesimpulan langsung.

  Namun Renjun sudah bisa menangkap sesuatu yang janggal dari masalah mereka.

  Wonwoo membolak-balik kertas diary Saera yang terakhir mereka dapat. Dia membacanya berulang-ulang, berusaha memahami makna tulisannya.

  Yang jelas bagi Renjun, Saera bunuh diri bukan hanya karena mereka membullynya. Namun, kemungkinan dia juga stres karena diikuti. Dan juga, Saera pasti sangat tertekan bertahun-tahun sehingga dia tidak tahan lagi.

Namun mungkin, faktor pemicu Saera bunuh diri adalah karena caci maki yang dia terima setiap hari.

Renjun tidak puas dengan hasil pemikirannya. Dia merasa masih banyak yang tidak dia ketahui.

Renjun kembali memikirkan tentang ritual yang diberitahu Jaehyun dalam mimpinya. Dia berpikir keras. Sedari tadi sebenarnya Renjun mencoba memanggil Saera namun tidak terjadi apa-apa. Mungkin hanya Jeno yang bisa melakukannya.

Ritual. Mereka menari. Ritual pemanggilan arwah. Kejadian aneh beruntun. Kematian beruntun.

Tiba-tiba Renjun mendapat pencerahan.

Renjun tersenyum senang. Dia rasa dia sudah bisa menebak apa yang terjadi. Renjun merasa bangga. Lelaki itu memang berbakat untuk memecahkan kasus yang rumit. Dia memang berbakat menjadi detektif.

Dia pun berinisiatif untuk mengirimi Jaehyun pesan.

Renjun
jaehyun, sepertinya aku sudah mendapat pencerahan

Renjun
besok akan kujelaskan

Renjun akhirnya bisa tidur malam itu.

•••

Renjun mencari momen yang pas untuk memberitahukannya pada Jaehyun.

Namun sedari tadi, Mark tak membiarkan mereka berdua. Renjun sebenarnya merasa bersalah karena tidak mengikutsertakan sahabatnya. Namun, Mark orang yang patut dicurigai.

Karena tidak kunjung mendapat momen untuk memberitahu Jaehyun, Renjun memutuskan untuk pergi ke perpustakaan.

Di sana, dia menemukan Kyunghee sedang berbicara dengan Jaemin.

Renjun yang merasa biasa saja pun menghampiri mereka. Renjun bukan tipe pacar yang cemburuan. Lagipula, Jaemin itu teman membaca Renjun. Biasanya mereka membaca berdua di perpustakaan. Jadi tak heran jika dia melihat Jaemin di sana.

Jaemin melambai pada Renjun, membuat Kyunghee juga menoleh. Renjun menghampiri mereka berdua.

"Aku pinjam Kyunghee sebentar tadi hehe," Jaemin menampilkan senyumnya yang khas.

Renjun hanya tersenyum kecil. Dia sebenarnya ingin sekali membocorkan hasil pemikirannya tadi malam. Namun kemudian, dia teringat perkataan Jaehyun soal merahasiakan informasi yang mereka dapat dulu.

Renjun mengurungkan niatnya. Jadi mereka hanya berbincang-bincang saja di sana.

Tiba-tiba, sebuah buku jatuh dari rak yang ada di belakang Renjun. Lelaki itu terkejut. Namun kemudian, dia mengambil buku itu dan mengembalikannya.

Lalu semuanya terjadi dengan cepat. Tiba-tiba saja rak buku besar di belakang Renjun terjatuh. Jaemin langsung menarik Kyunghee menjauh.

Namun naas, tubuh Renjun tertindih oleh rak buku besar tersebut.

"RENJUN!" teriak Kyunghee yang terguncang.

Para murid yang mendengarnya pun segera menghampiri mereka dan membantu mengangkat rak buku tersebut. Namun mereka semua kesulitan lantaran rak tersebut terlalu besar. Bahkan rak itulah rak terbesar di perpustakaan.

Kyunghee terguncang. Kedua tangan dan kakinya gemetar sehingga dia hampir saja jatuh jika Jaemin tidak menahan tubuhnya. Jaemin menarik Kyunghee ke dalam pelukannya.

Akhirnya mereka berhasil mengangkat rak buku tersebut. Namun terlambat. Lantai sudah dibanjiri oleh darah yang mengalir dari kepala Renjun yang pecah.

Renjun, orang yang berniat menyelidiki sendiri tentang masalah yang mereka hadapi, tewas pada hari itu.

"Jaemin," kata Kyunghee. "Kenapa kamu cuma menyelamatkan diriku?"

•••

Kyunghee dan Jaemin diintrogasi oleh pihak kepolisian sebagai saksi. Mereka menjawab seadanya saja. Setelah beberapa lama, mereka akhirnya dibebaskan.

Mereka menemui Jaehyun dan yang lainnya di kelas. Jaehyun mengamuk karena mendengar perihal Renjun. Dia tahu Renjum sudah mengetahui sesuatu. Namun mengapa Renjun meninggal sebelum dia bisa mengatakannya?

"Gila!" seru Jaehyun frustrasi. "Kenapa ini bisa terjadi?!"

"Jaehyun, sabar," kata Bella. Namun, Jaehyun tak mendengarkan.

"Sahabatku baru saja meninggal!" seru Jaehyun. "Dan aku bahkan tidak boleh menemui dia!"

"Renjun masih diurus oleh polisi," kata Doyoung. "Yang bisa kita lakukan hanya menunggu."

"Apa ini ulah Saera lagi ... " gumam Jeno dengan sedih.

"Tapi Kyunghee, kamu kok tidak terlihat terlalu sedih?" tanya Winwin. "Pacarmu baru saja meninggal."

"Aku sempat terguncang karena terkejut," jawab Kyunghee. "Tapi sekarang sudah baik-baik saja. Lagipula, aku juga tidak pernah sayang dengan Renjun."

"Hah, maksudmu apa, Kyunghee?" tanya Taeyong.

Kyunghee hanya mengendikkan bahu.

"Keterlaluan kamu, Kyunghee!" seru Jaehyun emosi. "Renjun meninggal dengan cara yang tidak masuk akal. Dan kamu bisa santai seperti ini?!"

"Sudah, tenangkan dirimu," kata Jeno. "Mulai sekarang, kita harus berhati-hati. Jangan sampai kejadian seperti ini terulang kembali."

Karena marah, Jaehyun memilih untuk pergi dari sana.

•••

heheheehe

LILILI YABBAY • NCT✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang