32. Kasus Saera

1.2K 233 23
                                    

  Jaehyun dan Mark masih menyelidiki tentang ritual yang pernah mereka lakukan untuk memanggil Saera. Hanya mereka berdua, sementara yang lain tidak tahu. Mereka memutuskan akan memberitahu yang lain ketika mereka memiliki informasi lengkap.

  Saera pun tidak memunculkan dirinya lagi. Padahal Jaehyun sudah memanggilnya. Namun sepertinya, Saera hanya mau dipanggil oleh Jeno.

  "Mark," panggil Jaehyun. Mereka duduk berdua di kafetaria. "Apa kamu mengerti maksudnya Saera saat mengatakan kamh harus ikut dengan dia?"

  "Iya, aku mengerti," jawab Mark. "Maka dari itu, dia selalu mencoba merasuki tubuhku. Dia membuat diriku tidak berdaya. Dia ingin aku mati perlahan-lahan."

  Jaehyun menyadari perubahan Mark. Dia bisa melihat wajah Mark yang agak pucat. Berat badannya pun menurun. Pipinya jadi agak tirus.

  "Apa kamu akan menolak ikut dia?" tanya Jaehyun.

  "Kalau itu bisa membuat diriku dengan dia bersatu, aku tidak keberatan," jawab Mark. "Kesalahanku fatal sekali, Jaehyun. Aku ingin menebus semua kesalahanku. Dan aku merindukan dia."

  Jaehyun menghela napas. "Kita pasti bisa menemukan cara untuk menghentikan dia," kata Jaehyun. "Jiwanya belum tenang. Dia masih dendam pada kita."

  Mark hanya mengangguk.

  Tiba-tiba, Doyoung berlari tergopoh-gopoh memasuki kafetaria. Dia langsung menghampiri Jaehyun dan Mark dengan wajah panik.

  "Teman-teman," kata Doyoung dengan panik. "Kasus Saera dibuka lagi, dari kasus bunuh diri jadi kasus pembunuhan."

•••

  Apa lagi ini? Sungguh, mereka semua jadi panik setelah mendengar kasus Saera dibuka kembali. Tak tanggung-tanggung, kasus tersebut beralih dari kasus bunuh diri menjadi kasus pembunuhan.

  Pertanyaannya, siapa yang mengajukan agar kasus Saera dibuka kembali?

  Mereka semua memutuskan untuk berkumpul di taman setelah pulang sekolah untuk membicarakan hal ini.

  "Kalau kasus ini menjadi kasus pembunuhan, berarti orang yang melaporkan itu tahu kalau Saera dibunuh, bukan bunuh diri," kata Doyoung sambil menatap teman-temannya satu persatu.

  "Kalian yakin nih kalau dia memang dibunuh?" tanya Taeyong. "Bisa aja ada yang masih tidak rela kalo Saera meninggal, kan? Dan dia membuat salah satu dari kita bakal masuk penjara."

  "Pemikiran macam apa itu?" tanya Xiaojun. "Oke, ini memang aneh. Tapi, kalau kasus tersebut bisa dibuka lagi, pasti orang yang melaporkan itu punya bukti."

  "Bukti yang kuat dan bisa mengubah keseluruhan kasus," sambung Kun.

  Ya, mereka akhirnya mengikutsertakan Kun. Doyoung yang mengajaknya. Doyoung pikir, Kun berhak mengetahuinya.

  Jaehyun mengusap rambutnya. "Besok aku pasti dipanggil untuk memberi kesaksian kepada polisi."

  "Berarti kasus Saera itu pembunuhan dengan kedok bunuh diri," kata Bella menyimpulkan

  "Bisa jadi," kata Jeno. "Tapi, kita masih belum tahu bagaimana jelasnya. Dan kita harus cari pelakunya."

  "Apa pelakunya salah satu dari kita?" tanya Winwin.

  "Aku rasa iya," kata Kyunghee. "Maaf,  aku tidak bermaksud menuduh kalian. Tapi, siapa lagi sih yang berurusan dengan Saera selain kita saja?"

  Semuanya menggeleng. Mark menghembuskan napas panjang. Mereka kemudian memutuskan untuk pulang ke rumah masing-masing.

•••

udah pendek, makin gak jelas pula. maafin aku :(

LILILI YABBAY • NCT✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang