11. Bertemu Lagi

1.6K 291 45
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

  Semua langsung mendapat kesadaran masing-masing ketika terjatuh. Secara refleks, mereka bangkit untuk duduk. Mata mereka membelalak ngeri melihat sosok yang melayang di hadapan mereka.

  "Saera ... " lirih Jaehyun pelan.

  Lelaki itu meneteskan air matanya karena sosok di depannya memang benar-benar Saera. Napas Jaehyun tercekat.

  Sosok gadis berbalut gaun putih polos itu menatap mereka secara bergantian. Tatapan matanya sendu. Sosoknya bercahaya, terselubung kabut putih yang menari-nari di sisinya. Rambutnya berkibar-kibar.

  Saera masih menatap mereka satu persatu. Dia menatap Jaehyun yang sedari tadi menahan napas. Jaehyun bisa melihat raut sedih di wajah Saera.

  Saera kemudian beralih menatap Jeno. Lelaki yang ditatap itu hanya bisa terdiam. Kedua tangannya bergetar, tak percaya bahwa sosok dilihatnya benar-benar Saera. Tak sadar, Jeno meneteskan air matanya. Dia begitu merindukan gadis itu.

  Nampaknya, Saera juga menyimpan kerinduan pada Jeno. Gadis itu melayang menghampiri Jeno. Terlihat sekali wajah Saera yang merindukan sahabatnya.

  "S-Saera ... " lirih Jeno. Air matanya mengalir semakin deras. Tangan Saera bergerak untuk menyentuh wajah Jeno.

  Gadis itu menangis ketika tangannya menembus wajah Jeno. Dia tidak bisa memegang Jeno. Lelaki itu mulai terisak melihat sosok di depannya menangis. Yang lain hanya bisa menyaksikan. Bahkan Jaehyun sedari tadi tidak bisa menghentikan tangisnya.

  Jaehyun dan yang lainnya sadar diri. Saera hanya menghampiri Jeno karena lelaki itulah yang paling tulus bersamanya. Wajar saja meskipun Saera sudah meninggal, mereka tetap punya koneksi yang kuat.

  "Aku merindukanmu, Saera," kata Jeno dengan suara tercekat. Jeno ingin menggapai Saera. Namun, dia tak bisa. Dia tak bisa memegang Saera. Hati Jeno hancur lebur karenanya.

  Saera tidak bicara. Dia hanya menatap Jeno dengan penuh kerinduan. Sementara Jeno terus menangis.

  Tiba-tiba, seseorang memanggilnya.

  "Saera ... " panggil Mark.

  Sejurus kemudian, Saera menoleh kepada Mark. Tatapannya berubah. Tak ada yang bisa mengartikan arti tatapan Saera pada Mark. Tak ada, kecuali Mark sendiri.

  Saera melayang mundur menjauhi Jeno. Semua mata tertuju pada Saera. Ada banyak hal yang ingin mereka sampaikan pada gadis itu. Namun, suara mereka seakan tak mau keluar.

  "Saera," panggil Jaehyun.

  Saera memandangi Jaehyun dengan sendu.

  "Maafkan aku dan teman-temanku, Saera," kata Jaehyun. Pemuda itu terdengar bersalah. "Kita semua menyesal. Kalau bisa, aku akan memutar ulang waktu dan memperbaiki keadaan. Aku minta maaf karena selama ini aku tidak bisa menjadi kakak yang baik. Aku minta maaf karena selalu memarahimu. Aku minta maaf atas segalanya."

  Jaehyun mengusap air matanya. Saera diam saja. Bahkan membuka mulut pun tidak.

  "Ada banyak hal yang ingin kami ungkapkan padamu," kata Jaehyun lagi. "Kami semua menyesal. Seharusnya kamu masih bersama kami. Aku mohon, maafkan kami semua."

  "Kami semua mengaku salah," kata Kyunghee. "Kami meminta maaf, kami ingin menemuimu lagi untuk mengatakan bahwa kami semua menyesal. Aku minta maaf padamu karena suka menyebarkan gosip tentangmu. Aku benar-benar menyesal sudah melakukan semua itu."

  "Saera," panggil Mark lagi. "Maafkan aku--"

  Sebelum Mark bisa menyelesaikan perkataannya, tiba-tiba mata Saera berubah menjadi merah menyala. Sosoknya semakin bercahaya. Kabut-kabut semakin tebal menyelubunginya.

  Lalu, Saera berteriak kencang.

  Teriakan tersebut sangat dahsyat. Pohon-pohon bergoyang hebat. Tanah di bawah mereka bergetar. Angin berhembus sangat kencang. Teriakannya membuat mereka menutup telinga.

Hingga akhirnya, semuanya menjadi gelap.

•••

ada yg tau bakal gimana cerita ini?

LILILI YABBAY • NCT✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang