BAB 7
"Stt!" Nigel menempelkan jari di depan mulut sambil membawa Miss Cheaver yang tampaknya terkejut. Tapi pelayan pribadi Amelia itu terlihat lega saat menyadari jika Nigel Bevelstoke adalah orang yang setengah menariknya keluar dari kerumunan pesta. Sang Earl membawa Marry menaiki undakan anak tangga di sebelah selatan, lalu ia menarik Marry masuk menuju ceruk yang berada si ujung lorong dan tersembunyi dari pandangan orang. Pastinya tidak akan banyak tamu—atau mungkin—hampir tidak akan ada tamu yang muncul di sana untuk menguping pembicaraan mereka.
"Kenapa kau di sini?" Nigel bertanya pelan. Sementara tubuhnya menahan Miss Cheaver agar tetap terhalang.
"Saya harus memberitahu Anda sesuatu," Marry menjawab sambil berusaha untuk mencari jalan keluar. "Anda tidak boleh menahan saya seperti ini, My Lord."
"Kau bisa menunggu di rumahku atau meminta Gregori untuk mencariku," Nigel tidak bergeming saat melihat Marry bertekad untuk mendorongnya. "Kau harus tetap berada di dalam ceruk ini, Miss Cheaver. Aku tidak ingin seseorang melihat dan mengetahui kerja sama kita."
"Tapi masalah yang ini tidak dapat menunggu, My Lord," suara Marry terdengar tidak sabaran. "Dan memang tidak seharusnya Anda terlihat berduaan saja dengan seorang pelayan seperti saya."
Kata-kata terakhir Marry terucap bersamaan dengan suara segerombolan orang yang berjalan mendekat ke arah mereka. Membuat Nigel langsung menarik Miss Cheaver lalu membuka pintu ruangan terdekat untuk bersembunyi di sana. Ruangan tersebut adalah perpustakaan Sang Duke, sepertinya tidak ada orang yang berkumpul di ruang baca karena di sana hanya ada beberapa lilin lebah yang dinyalakan di beberapa bagian saja.
"Sepertinya tadi aku melihat orang di sini."
Terdengar suara seseorang berbicara di luar ruangan, lalu disahut oleh suara-suara lainnya.
"Sepertinya mereka pasangan."
"Ya. Aku rasa juga begitu," balas suara lain.
"Aku rasa mereka sedang berciuman saat kita datang tadi." Kata salah satu dari mereka sambil tertawa. Lalu dibalas oleh perkataan lain oleh temannya.
"Aku rasa sekarang mereka sedang bersembunyi di tempat sepi untuk menuntaskan hasrat yang membara." Lalu gelak tawa yang saling bersahutan kembali terdengar.
Sementara itu di dalam ruangan Nigel dan Marry yang mendengar percakapan tersebut sudah saling melirik dengan tatapan tidak nyaman. Sekalipun itu hanya prasangkan mereka, tapi tidak ada yang dapat dibohongi jika mengenai perasaan. Marry memang tertarik dengan Sang Earl, dan tanpa ia sadari jika laki-laki itu saat ini juga tengah menatapnya dengan penuh minat.
Nigel tidak pernah tahu sebelumnya jika Miss Marry Cheaver memiliki banyak pesona. Ia hanya menghabiskan sedikit waktu bersama pelayan adiknya itu. Tapi dirinya seolah terpikat dan ingin terus memanggil Marry untuk menemuinya. Rasanya menyenangkan setiap kali mereka terlibat perdebatan ataupun saat berbincang dengan normal. Meskipun sebagian besar pembicaraan mereka melibatkan aktifitas—atau kehidupan—pribadi Adiknya.
Tapi apapun itu Nigel tidak terlalu peduli. Mungkin ia bisa tetap berdekatan dengan informan paling cantik yang pernah ditemuinya, sambil memastikan dan memantau jika Amelia tidak akan menjatuhkan pilihan pada calon suami yang salah. Setelah dirasa suara-suara tadi terdengar semakin pelan, Nigel masih menahan Marry dan meminta wanita itu untuk tetap diam sampai ia yakin jika gerombolan tamu tadi sudah benar-benar pergi.
"My Lord," Marry berkata dengan sedikit panik, sementara itu matanya terus menyapu sekitar. Ia bahkan tidak berani untuk menatap Nigel; yang saat ini tengah berdiri menjulang dan menunggu ia untuk balas menatapnya. "Kita tidak boleh... ini tidak benar," Miss Cheaver mengambil langkah mundur. "Kita tidak boleh berduaan—"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dancing With A Stranger (Stranger's Series #4)
Historical FictionNigel Bevelstoke atau Earl Of Rudland pernah merasakan jatuh cinta, ia hanya pernah jatuh cinta sekali seumur hidupnya. Cinta sepihak pada wanita asing yang ia temui di acara pesta topeng di pedesaan. Sekuat apapun ia berusaha untuk mencari wanita i...