BAB 22

4.5K 409 45
                                    

"Sebentar lagi kita harus segera turun, My Lady, My Lord." Marry yang sejak tadi berdiri di depan pintu akhirnya masuk ke dalam pembicaraan untuk memperingatkan jadwal mereka.

Sebetulnya ia ingin menikmati melihat penderitaan Nigel lebih lama lagi. Tapi Sang Earl sudah terlihat cukup kewalahan dalam menghadapi adiknya. Dan sebagai seseorang yang mengabdi untuk keluarga Bevelstoke. Sudah menjadi tugas Marry untuk menyelamatkan Sang Earl ataupun Lady Amelia dari situasi yang tidak menyenangkan seperti barusan.

"Terima kasih, Miss Cheaver," Nigel berkata sambil menarik napas lega, ia tersenyum sangat ramah pada Marry dan mengedipkan sebelah mata sebagai tanda terima kasih. Dan Sang Earl tidak tahu jika Marry nyaris tersaruk karena tindakannya tersebut.

Jantungku!

Marry membatin sambil menyentuh dada dengan telapak tangan.

Sementara Nigel merasa beruntung karena Marry mengingatkan mereka untuk segera turun ke lantai bawah pada situasi penting. Ia sudah akan berjalan keluar saat kepalanya mengingat; alasan kenapa ia mendatangi kamar tidur adiknya. "Ah, aku hampir lupa. Amelia berjanjilah kau tidak akan membicarakan organisasi atau apapun hal yang kau bicarakan di ruangan kerjaku tadi sore."

"Mengumpulkan masa untuk menentang keputusan yang tidak adil bagi kaum wanita di House Of Lord?" Amelia bertanya dengan wajah polos.

"Demi Tuhan, Amy!" Geram Nigel. "Berjanjilah padaku kau tidak akan membahas hal ini dengan siapapun?"

"Aku tidak bisa berjanji dengan baik jika tidak memiliki intensif yang cukup," Amelia menatap kakaknya sambil tersenyum lebar.

"Baiklah," Nigel terdengar pasrah. "Apa yang kau inginkan?"

"Kau memang pandai, Nigel!" Puji Amelia.

"Itu tidak mempan." Nigel kesal karena dipuji adiknya saat gadis itu menginginkan sesuatu. "Pokoknya kau harus berjanji untuk tidak membahas rencana konyolmu itu pada siapapun!" Ia bersikeras.

Amelia terdiam sejenak dan bersikap seolah tengah mempertimbangkan keputusan besar. Tapi diam-diam ia melirik ke arah Marry untuk meminta pendapat. Hal tersebut tentu saja membuat Nigel yang sejak sore dalam perasaan kurang senang; saat ini menjadi semakin gusar. Ia tidak ingin Amelia meracuni Miss Cheaver lebih jauh lagi dengan pemikirannya tersebut. Marry sudah cukup sulit untuk didekati, dan jika sampai pemikiran gadis cantik itu ikut terkontaminasi. Nigel tidak tahu akan seperti apa nasib jantung, hati, serta kejantanannya jika tidak segera mendapatkan Miss Cheaver di ranjangnya.

"Amelia Bevelstoke!"

"Oh, baiklah." Amelia setengah menyerah saat mengatakan hal tersebut. "Tapi kau harus berjanji agar tidak ikut campur pada keputusanku."

"Keputusan apa?" Nigel sudah menyandarkan tubuh pada pilar dan menatap adiknya dengan cermat, sementara kedua lengannya dilipat di depan dada. Sebuah tanda yang Amelia kenali jika kakaknya itu sekalipun tengah bersikap santai, namun sesungguhnya Nigel tengah waspada dan bisa kapan saja mematahkan semua keinginan Amelia. Kakaknya itu bisa bertindak tegas jika memang keinginan adiknya tidak masuk akal.

Saat kecil Amelia pernah terus menerus mengikuti Nigel dan teman-temannya untuk pergi memancing. Sampai akhirnya Nigel meminta kepala pelayan untuk mengurung adiknya setiap kali ia akan keluar memancing bersama teman-temannya. Saat itu Nigel sudah sekolah di Eton dan mereka menjadi jarang bertemu, Amelia kesal karena mengira Nigel tidak menyayanginya lagi sejak kakaknya itu menjadi dewasa. Ternyata setelah beberapa tahun berlalu, Amelia sadar jika Nigel tidak suka Amelia berkumpul bersama teman-temannya; karena saat itu ada salah satu teman Nigel yang berencana untuk mendekati Amelia yang masih kecil dan sudah berniat untuk menjadikan Amelia sebagai istrinya.

Dancing With A Stranger (Stranger's Series #4)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang