Hari sabtu bukanlah hari libur bagi jeongnyeon. Ia harus latihan baseball untuk tim sekolahnya.
Masih terlalu pagi untuk jeongyeon bangun tapi ia sudah terbangun dari tidurnya. dilihatnya jam dinding yang menunjukkan pukul 5. Ia merapikan tempat tidurnya kemudian gosok gigi dan cuci muka.
Setelah selesai ia memakai pakaian baseballnya lengkap dengan topi. Kini ia berjalan ke depan tv dan dilihatnya manusia yang tidur berjejeran bagaikan ikan pindang yang dijajakan dipasar.
"yak bocah tengik! bangun kalian! dasar pemalas!" ucap jeongyeon sambil menendang tubuh mereka ber 5 agar segera bangun.
"jam berapa ini? aku masih ngantuk" ucap daniel.
"apa kalian ingin ku hukum merangkak 20 kali mengelilingi lapangan baseball ha?" ucap jeongyeon yang seketika membuat seulgi, daniel dan tzuyu terbangun. Tapi lain dengan dahyun dan chaeyeong yang masih betah dikasur sekalipun gempa datang.
"cepat kalian siap-siap!" perintah jeongyeon yang kemudian membuat ketiga pria itu bergegas ke kamar mandi dan mengganti pakaian.
"aigo bayi mungil ini masih juga tidur nyenyak ya?" ucap jeongyeon yang tak kehabisan akal. kini ia membekap mulut chaeyeong dan dahyun yang membuat mereka kesulitan bernapas.
dahyun yang kekurangan asupan oksigen terlebih dahulu langsung memukul-mukul lengan jeongyeon berharap jeongyeon melepaskan bekapannya begitu pula dengan chaeyeong yang kini juga sudah terbangun dan melakukan hal yang sama. Setelah cukup puas kini jeongyeon melepaskan bekapannya.
"aigo hyung kau ingin membunuh kami?" ucap chaeyeong.
"jika kau tidak patuh aku bisa saja melakukanya. Cepat ganti baju kalian dan kita pemanasan di lapangan!" perintah tegas jeongyeon yang membuat dahyun dan chaeyeong ketakutan dan bergegas untuk berganti pakaian.
Kini para pria itu sedang lari pagi mengelilingi komplek rumah jeongyeon lalu setelah tiba di lapangan mereka melanjutkan lari mengelilingi lapangan dan kemudian pemanasan untuk bermain baseball.
"heol, ini beneran? kalian berangkat lebih dahulu dari kami?" ucap lisa yang berjalan dengan kawan-kawannya.
"Tentu saja, kami sudah lelah dihukum oleh jeongyeon karena telat. tapi sekarang dia benar-benar menghukum kami karena menumpang dirumahnya" ucap seulgi.
"aigo sial sekali hidup kalian haha, yasudah setelah kami pemanasan kita langsung bermain saja ya. sepertinya hari ini pelatih akan telat" sambung yang lain.
"Eh iya seul aku belum sempat tanya gara-gara dari kemaren lupa terus, kok kamu gak ikut lomba yang kemarin kenapa?" Tanya Lisa yang diangguki beberapa orang disana.
"Mianhae, waktu itu tiba-tiba saja eomma ku sakit dan aku harus merawatnya karena dirumah tidak ada siapa-siapa dan maaf karena aku tidak sempat menghubungi, tapi eomma sudah sehat kok" jelas seulgi.
"Syukurlah, tidak apa kok seul. Tenang saja, lagipula itu pilihan yang benar, tapi lain kali hubungi kita dulu oke?" Ucap daniel yang diangguki oleh yang lain.
setelah itu merekapun melaksanakan apa yang telah mereka rencanakan.
Nayeon pov
Aku melirik jam tanganku. Ini sudah pukul duabelas, tapi mereka belum juga selesai. Kenapa pelatihnya jahat sekali? Mereka sudah terlihat sangat lelah. Meski aku hanya melihat dari kursi penonton yang cukup jauh tapi aku bisa melihat wajah letih mereka.
Aku melihat jeongyeon. Dan dia benar" diatas ambang kata tampan jika sedang berkeringat seperti itu. Dan juga dia benar-benar pandai bermain baseball. Kenapa kau selalu membuatku kagum jeong?
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story Of My Life
Fiksi Penggemarbercerita tentang kisah hidup jeongyeon yang lebih banyak ke kisah percintaanya dengan gadis" yang pernah menjadi penyemangat hidupnya Perhatian!!! Cerita ini berunsur ~Gender Bender ~kadar halu yang tidak stabil