19

267 23 2
                                        

"Mian, aku belum bisa. Ujian Chaeyoung semakin dekat. Dia memperpadat latihannya," ucap Mina menolak ajakan makan Jeongyeon.

"Ah, dia benar-benar ingin lulus cepat rupanya. Ya sudah, meski sibuk tetap kerjakan tugas kuliahmu," Jeongyeon berpesan.

"Ne, hati-hati Jeong."

Jeongyeon melajukan mobilnya menuju rumah. Ia tak memiliki jadwal kuliah hari ini. Untuk Mina, dia sudah tak lagi memanggil Jeongyeon oppa karena pertanyaan yang sempat ditanyakan Jeongyeon dulu. Cukup malu ketika Jeongyeon mengingatkannya akan hal itu, dan akhirnya sampai sekarang ia kembali memanggil Jeongyeon dengan namanya, tanpa tambahan apapun.

"Yeoboseyo, ne Noona? Tumben sekali menelepon," ucapnya setelah mengangkat panggilan telepon yang ia terima.

"..."

"Hahaha, mian, ada apa?"

"..."

"Ne, kebetulan aku juga tidak ada kegiatan sama sekali,"

"..."

"Ne," ucapnya lalu menutup panggilan.

Soojung pov

Entah kenapa hari ini aku begitu merindukan bocah tengik itu. Sudah sekitar satu bulan aku tak pernah mendapat kabarnya dan tentunya dia tak pernah meneleponku.

"Yeoboseyo, ne Noona? Tumben sekali menelepon," ucapnya setelah menerima panggilan dariku.

"Ya! Kau kurang ajar sekali, seharusnya kau itu memberiku kabar agar aku tak menghawatirkanmu bodoh!" aku begitu kesal setelah mendengar apa yang ia ucapkan. Sedikit menyesal mungkin yang aku rasakan setelah menelepon bocah kurang ajar ini.

"Hahaha, mian, ada apa?"

"Apa kau sibuk? Bisakah kita bertemu di kafe langgananku?"

"Ne, kebetulan aku juga tidak ada kegiatan sama sekali."

"Baiklah, aku tunggu jam 12."

"Ne," ucapnya lalu menutup panggilan.

Sekitar 3 minggu yang lalu aku mendengar ada reuni SMA, tapi aku tidak menghadirinya. Aku begitu takut jika saja pria bangsat itu datang dan melukaiku. Namun sayangnya salah, Jeongyeon lah yang menghadiri acara itu bersama teman-temannya.

Aku mendapat kabar dari Mina jika Jeongyeon mulai kembali seperti dulu. Mina memang tidak banyak bercerita tentang Jeongyeon, tapi dia mengetahui Jeongyeon hingga ke detailnya. Aku menyadari sesuatu diantara mereka setelahnya.

Namun Jeongyeon, dia benar-benar terlihat. Sejak beberapa bulan yang lalu dia mulai sedikit cerewet. Menceritakan segala hal terutama tentang Mina. Aku lega ketika dia bisa berekspresi kembali. Tapi dia terlalu memperlihatkan seluruh perasaannya, terutama perasaannya pada gadis Jepang itu.

Pertemuan ini juga ku adakan untuk mempertanyakan seberapa jauh hubungan mereka. Meski ku yakin tak ada kata lebih dari teman atau sahabat. Mungkin saja malah adik kakak.

~~~

"Jeong!" ucapku melambaikan tangan dari tempatku duduk sekarang.

"Mian, lama ya?" tanyanya sedikit kecewa.

"Ani, aku juga sedikit telat tadi," bohongku.

Kebanyakan hanya basa-basi di awal seperti perbincangan pada umumnya. Mulai dari membahas kabar, keluarga, teman, kuliah, dan sekarang memasuki pertanyaan yang membuatku ingin menemuinya.

The Story Of My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang