Chapter 8

524 58 0
                                    

2013

Hari ini syuting Win: Who is Next kembali dimulai. Setelah seluruh peserta diberi waktu istirahat selama dua hari, mereka akhirnya harus kembali ke dunia nyata. Berjuang untuk meraih mimpinya.

Junhoe terlihat gontai masuk ke dalam ruang latihan tari, sementara seluruh Tim B sudah bersiap di dalam ruangan. Hanbin sadar hari ini Junhoe tidak semangat, karena dia benar-benar tidak berisik sama sekali.

Hanbin lalu menarik Junhoe keluar studio, membawanya jauh dari jangkauan kamera.

"Hei Junhoe-ya," ujar Hanbin menghadap langsung ke pemilik tubuh jangkung itu.

Junhoe lalu melirik Hanbin malas, dia benar-benar, kehilangan semangat.

"Yaaaa, bokongmu ku tendang jika tidak semangat seperti ini," ungkap Hanbin mulai kesal.

"Jangan pikirkan perkataan Lisa dan Jennie," lanjut Hanbin, seolah tahu apa yang dipikirkan Junhoe.

Junhoe lalu mulai menampakan reaksi, dia menggaruk pipinya lalu berkata, "Apa sajangnim tau?"

"Tentu tidak, bodoh, lagi pula kau kan tidak ada hubungan apa-apa dengan Chaeyoung," kata Hanbin sembari menepuk pundak Junhoe pelan.

"Belum hyung," ujar Junhoe ragu.

"Belum apa? Kau berharap sajangnim tau?"

"Bukan, maksudku, hubunganku, dengan..."

"Ya nanti aku cari cara untuk menjodohkanmu dengannya, sekarang kau fokus dulu untuk debut."

"Bukan, bukan itu maksudku..."

"Ah ayo lah kita syuting dulu."

"Ya baiklah..."

Tanpa sadar, Junhoe menarik bibirnya lebar, hingga mata sipitnya hilang ditelan bumi.

***

Syuting Win kali ini terasa lebih berat dari sebelumnya, Hanbin benar-benar di luar kontrol. Dengan tatapannya yang tajam dan menusuk, ia membuat para anggotanya merasa ketakutan.

Hanbin terus menginterupsi sesi latihan koreografi, dia memarahi Junhoe yang terus menerus tidak fokus, Yunhyeong yang selalu salah ketukan tari, hingga Donghyuk yang tidak bisa mengimbangi tarian anggota lain—tentunya karena terlalu bagus.

Hanbin benar-benar lelah.

Dia lalu pergi ke luar ruang latihan, mencoba menenangkan dirinya sendiri sebelum menjalankan sesi wawancara. Kepalanya terus berdenyut kencang, hingga dia tidak sadar belum makan sejak pagi. Padahal matahari telah hampir terbenam.

Lelaki bermarga Kim ini kemudian pergi ke mini market dekat YG Training Center. Membeli sekaleng soda dan juga kimbab dingin, yang penting perutnya telah terisi, pikirnya.

Selang lima menit saat dia memakan kimbab-nya, datang Bobby yang juga kebetulan pergi ke mini market untuk mencari udara segar. Dia lalu duduk di samping Hanbin, dan meminum sodanya.

Tak ada pembicaraan di antara keduanya, Hanbin dan Bobby hanya duduk berdua sembari menatap jalanan yang mulai macet karena jam pulang kerja.

Sampai akhirnya seorang gadis bermasker dan bertopi hitam datang ke mini market tersebut. Gadis ini sempat beberapa detik terdiam di pintu mini market, sebelum akhirnya menghampiri kedua pria itu.

"Hei," ujar gadis tersebut sembari duduk di samping Bobby.

Bobby menoleh, lalu menelaah gadis yang ada di sampingnya, menerka siapa yang ada di balik masker tersebut.

"Hayi," ujar gadis itu sambil menurunkan sedikit maskernya, memperlihatkan wajahnya sekejap kepada Bobby.

"Ah Hayi," kata Bobby sembari menyenggol Hanbin yang sedang memainkan plastik kimbab. Pria itu pun menoleh, lalu tersenyum singkat, ia terlalu lelah untuk berbaik hati kepada siapapun.

Well, let's look at the sky sometimesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang