2013
"Bobby hyung, lihat Junhoe meledekmu," ujar Donghyuk setengah berteriak sambil menunjuk Junhoe yang terus tertawa melihat video saat Bobby tiba-tiba jatuh terpental ke belakang ketika latihan dance.
Setengah kesal, Bobby pun menendang-nendang Junhoe yang langsung berlari menghindarinya. "Diam di situ Junhoe-yaaaa," teriak Bobby mengejar Junhoe.
Donghyuk si penyebab masalah hanya tertawa melihat Bobby dan Junhoe yang berlarian di asrama seperti tikus dan kucing.
Kemudian datang Yunhyeong dari dapur sambil membawa sepanci besar ramyun. "Ya ya ya, Bobby, Junhoe, diam, nanti kusiram kalian pakai kuah ramyun," teriak Yunhyeong ke dua anak laki-laki tersebut.
Daripada mencari masalah, Bobby dan Junhoe pun langsung diam sambil mengatur napasnya yang tak beraturan. Bobby pun berjalan cepat ke arah Junhoe, lalu menoyor kepala Junhoe dengan keras. Pria bermarga Koo itu hanya bisa meringis sambil mengusap kepalanya.
"Nice timing, aku juga mau ramyun hyung," kata Hanbin yang baru keluar dari kamar mandi, dia masih mengenakan handuk di sekitar pinggangnya, dan tangan satunya dengan sibuk mengeringkan rambut menggunakan handuk yang lain.
"Pakai dulu bajumu," ucap Yunhyeong yang sedang mengaduk ramyun.
"Sesuap dulu hyung," kata Hanbin sembari menghampiri Yunhyeong.
"Tidak, tidak, nanti kuahnya kena handuk."
"Hyunggg."
"Ah baiklah, aku tidak bisa menolak jika kau yang minta," ucap Yunhyeong akhirnya menyerah, dia lalu memberikan sesendok ramyun kepada leader-nya tersebut.
"Panggil Jinhwan hyung di kamar, ajak dia makan ramyun," lanjut Yunhyeong dibalas anggukan Hanbin yang segera masuk ke dalam kamar.
"Hyung, aku juga mau disuapin," kata Junhoe sambil membuka mulutnya lebar. Bukannya mendapat sendokan ramyun, dia malah sekali lagi menerima toyoran di kepalanya.
"Ambil mangkukmu sendiri," kata Yunhyeong kesal.
Mereka berenam pun lalu menikmati ramyun sembari menonton siaran baseball di televisi. Ramyun memang paling cocok disantap setelah seharian latihan. Ditambah, hari ini kamera di asrama pun sedang dimatikan, sehingga mereka benar-benar ingin menikmatinya.
"Aku ingin soda," kata Bobby masih mengunyah ramyun-nya.
"Bagaimana kalau soju?" timpal Junhoe.
"Ku pukul kepalamu sekali lagi, mau?" ancam Bobby kepada Junhoe. Dia lalu memilih menggeser tempat duduknya, menjauh dari hyung-nya itu.
"Aku ambilkan soda di kulkas," kata Donghyuk lalu berjalan ke arah dapur.
"Kau memang dongsaeng terbaik," ucap Bobby sambil menepuk punggung lebar Donghyuk.
"Kau baik karena ada maunya saja," timpal Hanbin yang telah menghabiskan tiga mangkuk ramyun.
"Kau mau ku puji juga?" tanya Bobby.
"Awas kalau berani," ucap Hanbin langsung sambil bergidik ngeri, masih tersisa ingatannya saat tadi sore dipuji oleh Bobby.
"Hanbin-ah, tadi aku bertemu Dae di depan," ujar Jinhwan tiba-tiba, sambil memainkan remot televisi.
"Dae siapa?" tanya Hanbin sambil berpikir.
"Oh Choi Dae?" lanjut Hanbin ingat siapa yang dimaksud Jinhwan.
"Trainee Pink Punk?" tanya Donghyuk yang baru kembali dari dapur. Jinhwan mengangguk.
"Ada apa dia ke sini?" tanya Yunhyeong ikut penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Well, let's look at the sky sometimes
FanfictionKisah soal cinta bertepuk sebelah tangan. Soal cinta yang tak mereka rasakan. Soal keberadaan yang terlalu membuat nyaman. ----- Jennie Kim, gadis muda yang memilih untuk pulang ke Korea demi menjadi idola K-Pop. Ia pun menjadi trainee di YG Enterta...