Melbourne, 12 Juni 2019.
Gadis itu terlihat kalut, terus mencoba menghubungi sebuah nomor lewat handphone-nya. Namun, nomor yang dituju ternyata tidak aktif.
Dia pun mencoba mencari sesuatu di handphone-nya, lalu memencet tombol berbentuk telepon. Kembali mencoba menelepon seorang kenalannya.
Tidak lama, orang tersebut pun langsung mengangkat panggilannya.
"Jennie," ujar seseorang disebrang sana.
"Oppa," kata Jennie pelan. Matanya mulai panas, menahan bulir air keluar dari matanya.
"Hanbin, Jen," ujar orang tersebut lirih.
Mereka berdua terdiam cukup lama, hanya suara angin yang terdengar di antara keduanya. Hingga kemudian, Jennie mencoba kembali membuka pembicaraan.
"Kau baik-baik saja?" tanya Jennie sendu.
"Aku bingung," ungkapnya.
"Oppa, aku tahu, ini sulit bagimu dan anggota lain," kata Jennie sembari menghela napasnya berat.
"Tidak Jen, aku hanya, aku merasa gagal, tidak bisa melindungi adik ku sendiri," ujarnya sembari terisak.
"Jinhwan oppa, jangan seperti itu," suara Jennie ikut tercekat mendengar lelaki di ujung telepon itu menangis.
"Saat 2016, kau tahu sendiri bagaimana kondisi Hanbin," ungkap Jinhwan. "Aku tidak tahu jika dia sedepresi itu, menahan semuanya sendirian," Jinhwan mulai menagis lagi.
"Oppa, aku pun merasa bersalah padanya, saat itu aku fokus untuk debut, jadi tidak banyak berkomunikasi dengannya," lirih Jennie.
"Andai... andai aku tahu dia tidak baik-baik saja, aku pasti memarahinya saat dia ingin membeli narkoba," ungkap Jinhwan pelan.
Jennie terdiam, bingung harus menjawab apa. Saat 2016, dia tidak begitu banyak berkomunikasi dengan Hanbin. Karena satu dan lain hal, saat itu hubungan dia dan Hanbin mulai merenggang.
Pertama, karena Hanbin telah resmi menjadi idola. Kedua, karena persiapan debut bersama Blackpink. Ketiga, karena sesuatu hal yang ingin Jennie lupakan dari kenangannya.
"Oppa, everything will be ok, don't blame your self. Hanbin tetap salah," kata Jennie.
"Andai Jen, andaikan..."
"Oppa," potong Jennie cepat, tahu maksud arah pembicaraan Jinhwan.
"Maaf," kata Jinhwan singkat.
Ada jeda di antara mereka, sebelum Jinhwan mengatakan, "Aku tidak mau memberi tahu ini. Takut kau tidak fokus di sana."
"Tapi, apakah kau tahu tempat Hanbin menyendiri?" lanjutnya.
Jennie tahu, Jennie sangat tahu, Hanbin pasti akan bersikap seperti ini. Dia hanya menghela napas panjang, memijat kepalanya yang mulai berdenyut kencang.
"Hanbin, hilang?" tanya Jennie memastikan.
Namun, tidak ada jawaban di ujung telepon sana. Seperti membenarkan pertanyaan Jennie.
"Dia akan baik-baik saja oppa, biarkan dia menyendiri," ujar Jennie paham.
"Ya, aku tahu, aku hanya takut dia melakukan hal buruk," ungkap Jinhwan dengan nada penuh kesedihan.
"Tidak, Hanbin itu kuat, dia berpikir untuk keluar dari grup demi kalian," kata Jennie. "Dia bukan seseorang yang egois, aku telah mengenalnya lebih dari delapan tahun, kau juga," lanjutnya.
"Tapi, keputusan itu bukan dibuat oleh Hanbin, dia dipaksa," ungkap Jinhwan lirih.
Tubuh Jennie menegang mendengarnya. Dunianya serasa runtuh saat mengetahui kebenaran tersebut.
"Jadi dia?" tanya Jennie, tidak percaya, sembari menekankan kata 'dia' dalam kalimatnya.
"Iya, dan sebentar lagi akan dirilis berita Hanbin resmi keluar dari agensi," ungkap Jinhwan dengan suara yang hampir tercekat.
"Oppa, apa aku harus pulang dan tidak ikut konser?" tanya Jennie lemas, tubuhnya ambruk ke lantai, dan menangis sekencang-kencangnya.
to be continued
***
Halo, aku sedih, hari ini aku sedih. Dari bangun tidur aku nangis sejadi-jadinya.
Aku gatau kenapa YG tega ngebiarin Hanbin keluar dari agensi. Aku bingung. Kalian juga gak?
Aku sedih bukan karena Hanbin pernah bikin salah—semua orang punya masa lalu dan pernah berbuat salah. Tapi aku sedih, mikirin perasaan Hanbin dan enam anak iKON lain.
Hari ini juga tumben banget anak Blackpink gak ngepost kegiatan mereka di Australia. Biasanya mereka selalu update kalo lagi di luar negeri. Apalagi di negaranya Chaeng.
Thats why, aku kepikiran Jennie, yang khawatir ke Hanbin. Aku tau, anak Blackpink pasti deket sama Hanbin.
Mereka satu apartemen dan pernah bikin project bareng.
Makanya... aku bener bener kalut.
Please ya Tuhan, aku cuma pengen iKON OT7.
Tolong berdoa buat Hanbin dan anak iKON lain.
Aku bakal lanjut cerita ini setelah aku tenang. Jadi, sekarang aku loncat dulu ceritanya ke 2019.
Stay strong, guys!
KAMU SEDANG MEMBACA
Well, let's look at the sky sometimes
FanfictionKisah soal cinta bertepuk sebelah tangan. Soal cinta yang tak mereka rasakan. Soal keberadaan yang terlalu membuat nyaman. ----- Jennie Kim, gadis muda yang memilih untuk pulang ke Korea demi menjadi idola K-Pop. Ia pun menjadi trainee di YG Enterta...