Chapter 17

468 53 4
                                    

2014

Hanbin terlihat mondar-mandir di depan sebuah apartemen. Dia benar-benar merasa kacau setelah mendengarkan cerita dari Mino.

Kemudian, seorang gadis bersurai panjang terlihat berlari ke arahnya. Hanbin menatapnya, melambaikan tangan meminta untuk segera menghampirinya.

"Gila ya? Nanti kalau YG tahu, berbahaya," kata Jennie.

Hanbin tidak peduli. Dia melangkah cepat menuju halte bus terdekat. Jennie mengekorinya dari belakang, dia merutuki keputusannya bertemu dengan Hanbin. Gadis ini takut menanggung risiko besar tidak bisa debut hanya karena bertemu dengan trainee dari Team B.

Setelah melakukan perjalanan selama kurang lebih lima belas menit menggunakan bus, mereka telah sampai di Hongdae. Dengan cepat, Hanbin berjalan menuju tempat persembunyian mereka. Jennie hanya pasrah mengekorinya.

"Ada apa sih sampai kau mengajakku ke sini?" tanya Jennie setelah mereka berada di tempat persembunyian.

"Dengar, ini benar-benar penting, aku masih tidak percaya," racau Hanbin. Jennie hanya menatapnya dengan pandangan bingung.

"Ada apa?" tanya Jennie lagi. Sungguh. Dia benar-benar tidak tahu apa yang dibicarakan oleh laki-laki sebayanya ini.

Hanbin melangkah menuju sofa kemudian duduk dengan gelisah. Jennie mengikutinya, duduk di sebelah Hanbin yang sedang memijat pelipisnya.

"Dae," kata Hanbin kemudian.

"Kenapa dia?"

"Dia pelakunya."

Jennie terkejut mendengarnya. Tubuhnya serasa lemas. Benarkah Dae? Salah satu eonnie di Pink Punk yang sangat dekat dengannya, setelah Jisoo.

"B- bagaimana k- kau tahu?" tanya Jennie memastikan, tubuhnya benar-benar lemas dan gemetaran.

"Mino hyung cerita padaku, dia benar-benar seseorang yang harus kita hindari," kata Hanbin.

"Kenapa?" air di pelupuk mata Jennie mulai turun. Dia tidak menyangka bahwa Dae tega melakukan hal yang menyakitkan bagi dirinya dan juga teman-temannya yang lain.

"Dia pemasok narkoba."

***

Mino menceritakan semua hal soal Dae kepada Hanbin. Dia mengatakan bahwa Bobby pernah bertengkar dengan Dae ketika laki-laki itu mengetahui gadis seusianya ini memberikan narkoba kepada Hanbin.

Saat itu, Bobby ke ruang studio tempat Hanbin membuat lagu. Namun sosok yang dia cari tidak ada. Pemilik nama asli Kim Jiwon ini kemudian melihat satu butir obat yang sangat familiar di matanya.

Lama tinggal di Amerika, membuat Bobby mengetahui jenis-jenis obat terlarang. Bagaimana tidak? Lingkungan rumahnya di Florida menjadi salah satu 'surga' bagi pecandu.

Tentu, Bobby rasanya ingin marah kepada Hanbin. Tetapi entah kebetulan dari mana, Dae tiba-tiba masuk ke ruang studio sambil membawa onigiri dan beragam makanan lainnya.

"Mau apa kau ke sini?" tanya Bobby kala itu.

Dae terlihat terkejut melihat Bobby. Tingkahnya seperti seseorang yang baru kepergok mencuri ayam.

Dengan terbata, Dae mengatakan dia mau menemui Hanbin untuk memberikannya makanan. "Tadi aku ke sini, Hanbin bilang dia lapar, ja- jadi aku membawakannya makanan."

Untung Bobby adalah tipe manusia yang tidak mudah percaya. Masalahnya, Hanbin bukan tipe manusia yang mudah curhat atau mengeluh ke sembarang orang.

"Sungguh? Tadi dia baru makan denganku," kata Bobby berbohong.

Dia hanya ingin memastikan bahwa gadis ini berbicara jujur atau hanya melantur.

Well, let's look at the sky sometimesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang