2013
Aku sering mendengar orang berkata, bahwa tidak ada usaha yang mengkhianati hasil. Namun, rasanya aku harus mulai bertanya, usaha seperti apa yang tidak mengkhianati hasil?
Hari ini, tepat satu bulan setelah final WIN: Who is Next. Asrama Tim B terlihat sepi, tidak ada kamera yang terpasang di setiap sudut ruangan. Bahkan, para penghuninya tidak terlihat satupun.
Saat malam final dan dinyatakan kalah, anggota Tim B langsung pulang ke asrama. Malam itu mereka berkumpul di ruang televisi, saling menyalahkan diri sendiri, saling meminta maaf, bahkan menangis.
Perjuangn mereka selama enam bulan terasa sia-sia dan tidak dihargai.
Hanbin sangat terpukul dengan keputusan malam itu. Dia mencoba menenangkan seluruh teman-temannya. Bahkan Donghyuk mengatakan, dia ingin pergi dari YG.
Tentu Hanbin tidak membiarkan hal itu, dia mencoba menenangkan Donghyuk, dan memintanya untuk bertahan. Hanbin bingung, dia juga butuh seseorang yang bisa menguatkannya, namun nyatanya dia yang harus paling kuat.
Setelah satu bulan berlalu, Hanbin akhirnya memutuskan untuk kembali ke asrama. Dia mencoba memanggil teman-temannya yang belum mau menginjakan kaki ke asrama bahkan ke YG Training Center.
"Hyung, ayo jangan menyerah," kata Hanbin kepada seseorang di telepon.
"Jinhwan hyung dan Bobby hyung juga sedang dalam perjalanan ke sini, Donghyuk juga mengatakan akan ke asrama," kata Hanbin kepada orang tersebut, Yunhyeong.
"Baiklah, aku ke asrama," kata Yunhyeong kemudian.
Hanbin kemudian tersenyum, dia lalu menutup teleponnya. Saat akan menelepon Junhoe, tiba-tiba sosok jangkung itu sudah ada di hadapannya. Nampaknya dia datang saat Hanbin sedang menelepon Yunhyeong.
"Aku tahu dari Donghyuk," kata Junhoe, sebelum Hanbin bertanya mengapa laki-laki ini bisa tahu mereka akan berkumpul di asrama.
Hanbin lalu menepuk pundah Junhoe pelan sembari pergi ke dapur, menyiapkan beberapa minuman sebelum anggota lain datang.
Setelah semuanya berkumpul di asrama, tidak ada yang berubah di antara mereka. Padahal Hanbin khawatir teman-temannya akan terlihat lesu atau menjadi pendiam. Hanbin akhirnya bisa sedikit merasa lega.
"Aku mendapatkan telepon dari manajer hyung," kata Hanbin memulai pembicaraan serius kepada teman-temannya ini.
"Dia mengatakan, kita sebaiknya jangan bubar atau menyerah, dia berharap kita masih bisa bertahan di YG," ujarnya.
Mereka kemudian diam, nampak seperti menimang sesuatu. Jinhwan kemudian berbicara, "Sebetulnya hal yang paling aku takutkan itu bukan gagal debut, namun berpisah dengan kalian."
"Hyung, jangan membuatku sedih," kata Bobby menanggapi perkataan Jinhwan. Hanbin hanya tersenyum, dia setuju dengan perkataan hyung-nya itu.
"Jadi, sekarang kita akan bagaimana?" tanya Donghyuk kemudian.
Hanbin berdeham, "Aku akan membuat lagu-lagu bagus, untuk kita, aku akan buktikan kepada Yang Sajangnim, bahwa kita pantas debut."
"Tapi, bagaimana ya, para hyung di Winner kan belum debut, mereka baru dibentuk, aku pesimis kita bisa debut dengan cepat," kata Donghyuk lagi.
Hanbin kini tidak bisa mengelak, dia lalu terdiam, bingung mencari kata-kata yang cocok untuk membangkitkan semangat Donghyuk. Namun dalam hatinya yang paling dalam, dia juga sudah ingin menyerah. Apalagi, Yang Sajangnim pernah mengatakan bahwa YG akan mendebutkan boyband baru empat tahun lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Well, let's look at the sky sometimes
FanfictionKisah soal cinta bertepuk sebelah tangan. Soal cinta yang tak mereka rasakan. Soal keberadaan yang terlalu membuat nyaman. ----- Jennie Kim, gadis muda yang memilih untuk pulang ke Korea demi menjadi idola K-Pop. Ia pun menjadi trainee di YG Enterta...