Part 3

1.4K 99 0
                                    

"Arrgggh. Kau tau aku sangat sulit melupakan mu, hiks". Lanjutnya dengan disertai isakan dan erangan.

Tanpa disadari sedari tadi ada yang mendengarkan ucapannya di depan pintu kamarnya. Wanita itu menangis mengingat anaknya yang dulu frustasi dan hampir depresi karna kekasihnya itu, ia tak tega jika ia harus melihat anaknya menderita lagi. Yah! Wanita itu adalah eommanya yoongi, Tapi ia tidak tahu
harus bagaimana ia menyadarkan anaknya itu bahwa yang ia tangisi bukanlah wanita baik-baik. Sudab berbagai cara ia coba untuk membuat anaknya itu kembali ceria seperti dulu. Dia sadar ia tak berhak memaksa anaknya untuk melupakan wanita itu karna memang yang ia tahu anaknya sangat mencintainya. Ia berharap semoga ada yang dapat membantu anaknya melupakan wanita itu dan mengembalikan keceriaannya.
.
.
.
Yoongi yang baru sadar dari tidurnya merasakan pusing di kepalanya, tapi ia tak memperdulikannya karna memang ini sudah biasa untuknya. Ia beranjak kekamar mandi, lalu tak lama dia keluar dengan rambut yang basah dan handuk di pinggangnya. Ia dia habis mandi. Setelah memakai pakaian ia berniat turun untuk makan malam. Setelah menuruni anak tangga ia berniat kedapur namun, ia melihat eommanya sepertinya akan pergi.

" Eomma mau kemana?". Tanya nya.

"Ah yoongi, kau sudah bangun. Makan lah nak eomma sudah memasak tadi, eomma akan keluar sebentar untuk berbelanja. Dan kau jaga rumah ya". Ucap eommanya.

"Perlukah ku antar eomma, ini sudah malam apa tidak bisa besok saja?". Tanya yoongi lagi.

"Tidak perlu nak, eomma hanya sebentar saja. Yah, karna persedian bahan makanan kita juga sudah habis. Untuk besok pagi saja tidak ada bahan yang tersisa. Jangan khawatir eomma tak apa-apa, jika ada apa-apa eomma akan menelpon mu". Ucap eomma yoongi sembari meyakinkan yoongi.

"Arraseo, berhati-hatilah eomma". Jawab yoongi

"Nee". Kata eomma yoongi sembari melangkah keluar rumah.

Jihyo saat ini tengah dijalan, yah ia habis selesai melakukan shiftnya di rumah sakit. Ia mengendarai mobilnya dengan perlahan, dia pulang sendiri karna memang tidak seshift dengan teman-temannya. Di perjalanan ia melihat orang berkerumunan di pinggir jalan. Karna penasaran ia memutuskan untuk melihatnya. Dia bergegas keluar dari mobil dan betapa terkejutnya ia melihat korban tabrak lari cepat-cepat ia menyuruh orang-orang untuk membantu mengangkatnya kemobil dan membawanya ke rumah sakit.
Di perjalanan ia melajukan mobilnya dengan cepat berharap korban tidak kehabisan darah melihat banyaknya darah yang terus - terusan keluar dari kepalanya. Tadinya ia ingin memberikan pertolongan pertama tapi melihat lukanya yang begitu dalam ia tidak jadi memberikannya dan ia hanya memeriksa denyut nadi nya, karna menyadari denyutnya masih ada namun sangat lemah maka dari itu dia cepat-cepat membawanya kerumah sakit.
Setelah sampai di rumah sakit tempatnya bekerja, ia membawanya ke UGD dan kebetulan dokter jaganya adalah dokter kim seokjin ia rekan kerja sekaligus sahabat jihyo,mina dan tzuyu.

"Ada apa ini dokter jihyo?". Tanya dokter kim seokjin karna melihat jihyo datang dengan buru-buru.

"Ah, syukurlah kau jaga disini dokter jin, cepat periksa dia. Dia adalah korban tabrak lari, aku akan berusaha menghubungi keluarganya". Ucap jihyo.

Lalu dokter jin yang mengerti segera memeriksa keadaan pasiennya dan jihyo pun mencari - cari barang wanita itu supaya ia bisa menghubungi keluarganya dan yah jihyo menemukan ponsel wanita itu. Segera ia mencari kontak seseorang yang jihyo harap itu adalah keluarganya, saat tengah mencari telpon itu berbunyi dan tak berpikir lama jihyo menjawab panggilan tersebut.

"Yeoboseo, eomma kenapa kau lama sekali ? Apakah kau baik - baik saja?". Tanya sang penelpon.

"Maaf tuan ibu anda mengalami kecelakan dan sekarang sedang berada di rumah sakit bhakti, bisakah anda kesini". Jawab jihyo to the point.
Saat jihyo menunggu jawaban justru sambungannya sudah terputus. Ia tao memusingkannya lagi yang terpenting sekarang adalah pasiennya.

Dokter jin sudah selesai memeriksa dan memberi tahu jihyo bahwa pasiennya membutuhkan donor darah, karna mengingat lukanya tadi cukup membuatnya banyak kehilangan darah.

" Jihyo, pasien ini membutuhkan donor darah O kebetulan stock darah O disini habis. Apakah kau sudah memberitahu keluarganya?". Tanya jin

"Ambil darah ku saja kebetulan golongan darah ku juga O". Ucap jihyo yang di angguki jin.

SKIP

Seorang pria tengah berlari di lorong rumah sakit ia terlihat buru - buru menyusuri lorong tersebut dengan raut wajah khawatir dan berusah menahan tangisannya. Yah dia adalah Min yoongi. Saat mengetahui kabar sang ibu dari telpon tadi ia tak banyak berpikir lagi dan segera menuju rumah sakit yang di beri tahu seseorang tadi, sesampainya ia di rumah sakit ia langsung bertanya dan mengetahui bahwa sang ibu baru saja di pindahkan di ruang inap nomer 112, cepat - cepat ia kesana tanpa memperdulikan tatapan para orang - orang yang menatapnya heran.
Setelah sampai ia di depan ruang tersebut ia membuka pintu dan mendapati sang eomma yang masih terbaring di ranjang rumah sakit dengan mata tertutup. Langsung saja ia memeluk sang eomma sambil terisak.

" Eomma". Teriaknya, "eomma bangunlah ini aku yoongi, eomma jagan tinggalkan aku. Maafkan aku jika selama ini aku masih nakal dan tak menuruti semua ucapan mu. Kumohon sadarlah hiks hiks". Ucapnya sambil terisak.

Tak menyadari bahwa sedari tadi seorang wanita yang memperhatikanya dengan tatapan bingung dan seakan pernah bertemu dengannya.
Setelah lama berperang dengan pikirannya tersebut ia menyadari bahwa tatapannya bertemu dengan pemuda tersebut dan membuatnya tersadar.

"Kau". Ucap mereka bersamaan

"Kau, kenapa kau disini. Apa yang telah kau lakukan dengan eomma ku. Huh!!". Teriaknya yang tengah menuduh jihyo.

"Yak! Tuan aku tak melakukan apa-apa kepada eomma mu, justru aku yang telah menolong eomma mu". Jawab jihyo sedikit berteriak karena tak trima di tuduh oleh yoongi.

"Lalu jika bukan kau siapa lagi, tak ada orang disini selain kau. Siapa tahu kalau kau ingin macam-macam dengan eomma ku". Tuduhnya lagi terhadap jihyo.

"Kau in_". Belum sempat jihyo membalas uncapan yoongi pintu terbuka menampilakan dokter kim seokjin. Yoongi yang mengetahui bahwa ada dokter disini langsung saja menanyai nya.

"Dokter bagaimana keadaan eomma saya, apakah ia tidak apa-apa". Tanya yoongi.

" Tenanglah tuan, eomma mu sudah tidak apa - apa untung saja ada dokter jihyo tadi yang cepat - cepat membawa eomma mu kerumah sakit kalau tidak aku sudah tidak tahu lagi karna yah tadi eomma mu juga sempat kehilangan banyak darah dan kebetulan stock darah golongan O yang sama dengan golongan darah eomma anda sedang habis, dan untunganya dokter jihyo memiliki golongan darah yang sama seperti golongan darah eomma anda. Jadi sebaiknya anda berterimakasih dengan dokter jihyo". Ucap dokter jin panjang lebar yang dapat tatapan tidak percaya dari yoongi.

"Kau dengar itu tuan, jadi berhenti menuduh ku yang tidak-tidak". Ucap jihyo sinis.

"Baiklah, aku minta maaf dan terimakasih karna telah menolong eomma ku. Tapi bagaimana kau bisa menemukan eomma ku, dan siapa yang menabraknya?". Ucap yoongi sembari bertanya.

Jihyo pun menjelaskan kejadian tadi. Dan mendapat tatapan tajam dari yoongi. Yah yoongi sekarang sedang emosi mendengar cerita jihyo yang ia ketahui bahwa eommanya di tabrak lari.

Oke sampai sini dulu ya, hufft panjang banget ini😆 semoga suka. Maaf untuk typonya ya

My Girls Is Secret Agent (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang