Part 13

971 71 0
                                    

Hening..

Begitulah suasananya, saat ini Jihyo dan Yoongi tengah menyantap sarapan di meja makan yang telah di masakan oleh Jihyo.

Entahlah, menurut Jihyo Yoongi sedikit aneh sehabis dari balkon tadi. Jihyo berpikir apakah ia membuat kesalahan hingga Yoongi terdiam bahkan tatapannya pun kosong.

"Yoongi-ya" lirih Jihyo memecah keheningan di antara mereka.

"Hm" jawab Yoong singkat.

"Kau kenapa? Apa makanannya tak enak? Jika tak suka jangan kau makan, akan kubuatkan lagi yang lain untuk mu" ucap Jihyo hati-hati.

"Aniya, aku sudah kenyang" ucapnya lalu beranjak pergi dari meja makan.

Sejujurnya Jihyo kesal dengan sikap Yoongi barusan.

"Ada apa dengan dia, kenapa sikapnya berbeda sekali dengan tadi pagi" gumam Jihyo.

Lalu Jihyo pun membereskan piring-piring kotor dan membawanya ke dapur untuk di cuci.

Sedangkan di tempat lain Mina dan Tzuyu sedang bersiap-siap menyiapkan alat-alat untuk mereka gunakan nanti malam.

Mina sedikit khawatir karna sejak kemarin malam Jihyo tidak ada kabar, hpnya pun tidak dapat di hubungi.

"Tzuyu-ya, apa kau sudah mengirimkan pesan untuk Jihyo?" tanya Mina kepada Tzuyu.

"Sudah Mina-ya, tapi sepertinya hp Jihyo tidak aktif. Ah, sudahlah kau jangan terlalu khawatir karna aku yakin Jihyo akan aman dan dia nanti pasti juga akan mengabari kita kan. Mungkin ia sedang sibuk sekarang" ucap Tzuyu panjang lebar untuk menenangkan Mina.

"Nee Tzuyu, kau benar mungkin ia sedang sibuk sekarang" ucap Mina sendu.
.
.
.
.
Yoongi kini tengah berada di dalam kamarnya, ia mengunci dirinya di dalam kamar sejak sehabis sarapan tadi.

Jihyo yang mengetahui sikap aneh Yoongi merasa khawatir, sebab ia tak berbicara lagi dengannya dan sekarang ia sedang mengurung diri.

Ia pun berniat menyusul Yoongi ke kamarnya, sampai di depan pintu kamar Yoongi. Jihyo mendengar suara isakan sesorang.

Apakah itu isakan Yoongi? Ada apa dengannya? Apa ia sedang menangis sekarang? Benarkah? - batin Jihyo.

Saat tengah mendengarkan suara tangisan Yoongi dari depan pintu, tiba-tiba dari dalam terdengar suara pecahan kaca.

Prankk..

Jihyo tersentak kaget dan tengah panik saat ini, ia pun mengetok- ngetok pintu kamar Yoongi tapi nihil tak ada sautan dari dalam. Jihyo berusaha membuka knop pintunya tapi juga nihil pintunya sudah terkunci dari dalam.

"Bagaimana ini, apa yang harus aku lakukan. Oh Tuhan tolong aku" ucap Jihyo cemas sembari berjalan mondar-mandir.

Ia pun mencari-cari kunci cadangan kamar Yoongi di nakas dekat tangga. Dan yah ia menemukannya. Jihyo bergegas membuka pintu Yoongi dan mendapati Yoongi tengah mengamuk sekarang.

Kamarnya sangat-sangat berantakan, pecahan kaca berserakan dimana-mana dan lampunya tak di nyalakan sehingga sangat gelap suasanannya.

Jihyo mencari-cari keberadaan Yoongi.
Dan menemukan Yoongi terduduk di bawah pinggiran kasur , dengan wajah di tutupi kedua tangannya sambil terisak-isak.

Mengetahui keadaan Yoongi yang seperti itu, hanya membuat Jihyo menutup mulutnya dengan kedua tangannya.

Ia lalu mendekati Yoongi , dan bersimpuh duduk di samping Yoongi.

"Yoongi-ya, kau kenapa?  Apa yang membuat mu seperti ini?" tanya Jihyo lirih dan sangat hati-hati.

"Apa yang kau lihat? Huh!, kau senang bukan melihat keadaan ku seperti ini. Lihatlah aku hanya namja bodoh. Hiks hiks, Hm sangat bodoh" racau Yoongi tak jelas dan memandang lurus dengan tatapan kosongnya.

My Girls Is Secret Agent (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang