Hari mulai pagi, Jihyo terbangun lebih dulu dari pada yang lain. Ia sedikit kaget karna ruangannya penuh dengan teman-temannya yang menginap untuk menemaninya, dan juga di tambah Jimin serta Jungkook.
Jihyo memutuskan untuk mandi, ia pun berdiri dan memasuki kamar mandi tanpa ingin membangunkan teman - temannya.
15 menit ia selesai mandi, sungguh terasa segar. Karna beberapa hari ini ia tidak mandi. Dan sore nanti Jihyo di perbolehkan pulang, melihat kondisinya juga sudah pulih.
Ia memutuskan untuk berjalan-jalan di taman belakang rumah sakit, setidaknya untuk menghirup udara yang lebih segar.
Saat ia melewati teman-temannya, Jihyo merasa senang karna memiliki teman yang sebaik mereka.
Pandangannya pun tertuju pada Yoongi, yang sekarang berstatus kekasihnya. Jihyo sangat bahagia memiliki Yoongi yang sangat perhatian terhadapnya. Sebelum ia melanjutkah langkahnya ia mengecup singkat kening Yoongi dan membisikan "Morning chagi-ya" setelah itu ia berlari kecil menuju taman belakang.
Jihyo sekarang tengah berada di taman belakang sendirian, ia duduk di salah satu kursi taman.
"Em, rasanya sangat nyaman dan tenang. Sudah berapa lama aku disini, padahal ini juga tempat ku bekerja tapi baru kali ini merasakan sebebas ini di sini" gumamnya sambil menutup mata menikmati semilir angin pagi.
.
.
.
Yoongi terbangun dan mengedarkan pandangannya ke segala arah. Ia hanya mendapati Jimin, Jungkook, Mina dan Tzuyu yang sedang tertidur. Saat matanya memandang brankar Jihyo ia tak menemukan sang kekasih di tempatnya. Dengan panik ia mencari ke segala ruangan bahkan kamar mandi tapi ia juga tak menjumpai kekasihnya itu.Karna kesal ia pun berteriak dan membuat teman-temannya kaget lalu terbangun.
"JIHYO" teriak Yoongi.
"Astaga" teriak Jungkook kaget dan langsung berdiri.
"Ada apa hyung" tanya Jimin yang kondisinya sama dengan Jungkook hanya saja matanya sedikit tertutup.
Mina dan Tzuyu pun terbangun. Mereka juga kaget karna teriakan Yoongi.
"Apa sih ribu-ribut" gerutu Tzuyu.
"Jihyo tidak ada di kamar" ucap Yoongi.
"Huh?" teriak mereka bersamaan dan sontak mereka menatap brankar Jihyo yang memang tidak ada siapa-siapa.
"Tenang-tenang mungkin ia hanya berjalan-jalan di sekitar sini hyung" ucap Jungkook berniat menenangkan Yoongi.
Yoongi tak mengindahkan ucapan Jungkook ia berjalan menuju kamar mandi dan mencuci wajahnya, setelah itu ia berlari keluar ruangan dan mencari Jihyo.
"Hm apa sebaiknya aku kembali ya, udaranya semakin dingin." ucap Jihyo dan beranjak berdiri berniat pergi.
Saat berbalik badan ia di buat kaget karena seorang yeoja yang berdiri tepat di belakangnya.
"OMO" teriak Jihyo dan memegangi dadanya.
Orang itu hanya bersmrik melihat Jihyo. Tapi saat Jihyo mengamati wajah yeoja itu sepertinya tidak asing. Ia berusaha mengingat - ingat dimana ia pernah bertemu sebelumnya.
Dan yah! Ia ingat sekarang, yeoja inilah yang di tolong Jihyo saat ia hampir bunuh diri.
"Kau" ucap Jihyo menujuk yeoja itu.
"Hm, baguslah kalau kau ingat. Jadi aku tak perlu susah-susah mengingatkan mu." ucap Suran sinis.
"Maksud mu?" tanya Jihyo bingung.
"Dasar yeoja tak tahu diri, kau itu sudah merebut Yoongi dari ku dan sekarang kau egois mau merebutnya dari eommanya" teriak Suran lantang.
"Apa maksud mu noona" bingung Jihyo.
"Ck, dasar jalang." ejek nya.
Jihyo mendengarkan ucapan Suran yang mengatainya, emosinya sekarang sudah naik. Siapa yang ia maksud jalang. Jihyo tak pernah merebut Yoongi dari siapa pun dan apa hubungan Yoongi dengan Suran, sampai ia berani merendahkan Jihyo.
"Maaf noona, apa maksud mu? Aku merebut Yoongi dari mu? Dan juga egois ? Sadarkah kau bahwa aku tak mengenal mu? Dan ku peringatkan pada mu, jaga mulut mu itu sebelum berucap!" tegas Jihyo dan menatap tajam Suran.
"Cih, hei jalang. Kau tak perlu tahu aku siapa! Yang jelas kau itu adalah JALANG! dan ya kau juga merebut Yoongi dari eommanya bukan? Lihatlah Yoongi tak pernah pulang hanya untuk menemani mu dan kau juga tahu bukan jika eomma Yoongi saat ini tengah sakit. Dan apa kau tahu saat eommanya masuk rumah sakit lagi Yoongi tak dapat di hubungi. Huh? Apa itu yang kau maksud tidak egois? Ya mungkin bukan egois tapi lebih tepatnya SERAKAH!" teriak Suran menekankan kata jalang dan serakah.
Deg..
Entah, sekarang jantung Jihyo berdebar dengan keras. Dan perasaanya tak dapat di artikan. Ketakutan ingin memiliki seseorang yang ia cintai sepenuhnya sepertinya terjadi. Baru saja kemarin ia merasakan bahagia memiliki Yoongi tapi sekarang apa? Sepertinya takdir pun tak menginginkan ia bahagia.
Jihyo memang tak mengetahui jika Yoongi jarang pulang hanya untuk menemaninya, dan sepertinya Yoongi juga tak memberitahu keadaan eommanya pada Jihyo. Jadi apa Jihyo sudah egois sekarang?
Tanpa sadar setetes air mata jatuh, mendengarkan ucapan Suran yang kenyataannya benar membuat Jihyo merasa bersalah sekarang. Bagaimana nanti kalau eomma Yoongi kenapa-napa? Jihyo tidak akan memaafkan dirinya sendiri.
Suran yang melihat Jihyo seperti itu hanya tersenyum licik. Bisa di pastikan jika ia mendekati Yoongi lewat eommanya pasti lebih mudah. Sebelum Yoongi atau yang lainnya datang ia harus cepat-cepat pergi tapi sebelum itu ia akan menikmati sedikit kekalahan Jihyo hari ini.
"Hm bagaimana Jihyo-ssi? Apa sekarang kau akan mundur?? Aku harap segeralah mengambil keputusan untuk menjauhi Yoongi. Dan aku yakin eommanya akan lebih bahagia jika Yoongi dengan ku" bisik Suran tepat di telinga Jihyo dan jangan lupa senyum liciknya itu yang terus tersirat di bibirnya.
Setelah mengucapkan itu Suran pun melenggang pergi karna menyadari teriakan Yoongi yang memanggil nama Jihyo.
"Jihyo-ya, kau dimana" teriak Yoongi.
Jihyo menyadari teriakan Yoongi tersebut, cepat-cepat ia menghapus air matanya dan bersikap seolah - olah tidak ada apa-apa.
"Jihyo" teriak Yoongi saat menemukan Jihyo.
Ia pun berlari menghampiri Jihyo.Jihyo hanya tersenyum ke arah Yoongi, yang tentunya senyum yang di buat- buat agar Yoongi tidak curiga.
"Aish, ternyata kau disini. Kau itu, aku khawatir sekali saat kau tiba-tiba menghilang" gerutu Yoongi.
"Hehe mianhe. Aku sangat bosan Yoongi-ya, jadi aku ingin berjalan-jalan di sekitar sini" ucapnya sambil tersenyum manis.
"Ya sudah lebih baik kita kembali dan beres - beres untuk nanti sore" ucap Yoongi.
"Ani-ya, lebih baik sekarang kau pulang aku takut eomma mu kenapa-napa Yoongi, karna kau meninggalkannya sendiri. Aku tak apa, aku bisa membereskannya bersama Mina dan Tzuyu." ucap Jihyo hati-hati.
"Ada apa dengan mu Jihyo, eomma ku baik-baik saja." ucap Yoongi menaikan sebelah alisnya.
"Em, tidak lebih baik kau pulang. Aku bisa pulang dengan Mina dan Tzuyu nanti dan terimakasih sudah mau menemani ku. Kau tidak usah khawatirkan aku" ucap Jihyo sedikit aneh.
Ada apa dengan Jihyo? Apa ia marah pada ku? Kenapa sikapnya seperti ini? - batin Yoongi.
"Baik, aku pulang. Dan kau setelah pulang nanti jangan lupa istirahat dan kabari aku" ucap Yoongi dingin tapi masih terasa perhatiannya.
"Hm" jawab Jihyo singkat.
Yoongi pun mengusap rambut Jihyo lalu melenggang pergi meninggalkan Jihyo yang masih berdiri di sana.
Maaf- batin Jihyo.
Makasih buat yang udah vote dan mampir. Maaf untuk typo😊
KAMU SEDANG MEMBACA
My Girls Is Secret Agent (End)
FanfictionApa jadinya kalau yeoja yang berprofesi sebagai dokter ini, yang kalian kira biasa aja dan sama seperti dokter - dokter pada umumnya tetapi justru membuat kalian penasaran dan terpesona dengan statusnya yang sebenarnya?? Dilarang Copas oke!!😚