Part 27

835 61 11
                                    

Sekarang Jihyo tengah beristirahat, sedangkan Yoongi, ia tadi pamit pulang untuk memberi tahu eommanya jika Jihyo tidak bersalah atas kejadian itu.

Mina sedang menunggu Jihyo yang beristirahat, karna tadi Tzuyu izin pulang duluan untuk bersiap - siap kerja lagi. Sebenarnya Mina tidak menunggu sendirian tapi ada Jimin juga yang menemaninya, hanya saja ia sedang membeli makanan untuk Mina dan dirinya sendiri.

Ceklek

Pintu terbuka dan menampilkan Jimin dengan menenteng satu plastik yang berisi makanan. Tidak lupa juga senyum yang menghiasi wajahnya tak pernah hilang.

"Kajja makan Mina-ya, aku membawa burger untuk kita berdua" ucapnya dan mengeluarkan makan tersebut.

Mina hanya menatap Jimin dengan pandangan yang tak bisa di artikan. Entah perasaan apa yang sekarang singgah di hatinya, perasaannya selalu muncul Ketika berhadapan dengan Jimin.

"Mina-ya, hei apa yang kau lihat. Cepat makan makanan mu." ucap Jimin dengan senyumannya.

"Em,  eh ii.. Iya" jawab Mina gugup.

Mina makan dengan gugup karna sedari tadi di perhatikan oleh Jimin.

"Hm,  bisakah kau tak memandangi ku" ucap Mina yang sudah tidak tahan terus - terusan di perhatikan.

"Wae? " tanya Jimin pura-pura tak bersalah.

"Aishh,  dasar Jimin-ie pabo" ledek Mina kesal.

"Haha, mianhe aku hanya bercanda" ucap Jimin.

Mina mengalihkan pandangannya ke arah lain, rasanya bercanda dengan Jimin membuat jantung Mina berdetak tak karuan.

"Mina-ya apa kau punya kekasih? " tanya Jimin yang sudah sangat penasaran.

"Apa! Kekasih" ucap Mina kaget dengan pertanyaan Jimin tersebut.

Jimin hanya membelalakkan mata menatap raut wajah Mina yang lucu saat terkejut.

"Hahaha yak!  Kau kenapa Mina-ya,  kenapa kau begitu terkejut. Ah apa kau tak pernah berpacaran? Atau memang tak ada yang mau dengan mu? Hahaha" ledek Jimin habis-habisan dan berhasil membuat wajah Mina merah padam akibat menahan malu.

Mina pergi begitu saja dari ruangan Jihyo dan meninggalkan Jimin yang masih cekikikan.

Brukh..

Suara bantingan pintu ruangan Jihyo menyadarkan Jimin dari tertawanya,  ia sadar jika yang menutup pintu keras-keras adalah Mina.

"Mina wae? Teriak Jimin tapi Mina sudah keluar jauh. "Apa aku keterlaluan?" gumamnya.

Lalu ia beranjak berdiri dan menyusul Mina.

Sedangkan Jihyo sedari tadi sudah bangun hanya saja ia berpura-pura masih tidur agar tak mengganggu acara pdkt teman - temannya itu.

Tanpa Jihyo sadari senyum bahagia terpancar dari bibirnya.

Tuhan berikan kebahagiaan juga kepada teman - teman ku - batin Jihyo.
.
.
.
"Mina-ya tunggu aku" teriak Jimin mengejar Mina.

Mina yang mendengar teriakan Jimin bukannya berhenti malah terus berlari, sampai langkah kakinya berhenti di taman belakang rumah sakit.

"Yak! Mina-ya hosh hosh, ka..kau hosh kenapa terus berlari" teriak Jimin dan berusaha mengatur nafasnya.

Mina tak menjawab ucapan Jimin,  ia melangkah kedekat danau buatan yang ada di taman itu. Lalu duduk di salah satu bangku yang terdapat di taman itu.

Jimin,  ia hanya menatap Mina dengan senyum yang sangat tulus. Lalu berjalan menghampiri Mina dan ikut duduk di sebelahnya.

Jimin memperhatikan wajah Mina yang sedang menatap kagum dengan keindahan danau yang ada di depan mereka.

"Cantik" kata - kata itu lolos begitu saja dari bibir Jimin.

"Kau mengatakan sesuatu?" tanya Mina mengalihkan pandangannya ke Jimin.

"Kau cantik" ucap Jimin jujur.

"Siapa? Aku? " tanya Mina yang tak paham maksud Jimin.

"Hm" jawab Jimim di sertai anggukan.

Pernyataan Jimin membuat pipi Mina bersemu merah.

"Mina-ya, apa kau tahu? sejak pertama bertemu dengan mu aku langsung mengagumimu? Mungkin dulu aku kira perasaan kagum itu hanya sementara dan nantinya juga akan hilang bersamaan dengan waktu, Mungkin aku kira rasa kagum itu tetap akan menjadi rasa kagum.Tapi ternyata aku salah, rasa kagum itu berubah menjadi rasa sayang dan takut kehilangan." ucap Jimin dengan pandangan menatap danau.

Mina menatap Jimin dengan banyak pertanyaan di Benaknya, jika boleh jujur Mina juga merasakan apa yang di rasakan Jimin sekarang.

"Jimin-ah,  sejujurnya aku juga menyukai mu. Bukan hanya rasa suka tapi rasa yang sulit di artikan dan aku juga tidak tahu kapan rasa ini muncul" ucap Mina menundukkan wajahnya.

Mendengar ucapan Mina, membuat hati Jimin senang bahkan ia sampai memeluk Mina dan membuat Mina terkejut dengan kelakuan Jimin.
Sedetik kemudian ia membalas pelukan Jimin.

"Mina-ya love you" bisik Jimin tepat di telinga Mina.

Mina tersenyum mendengar ucapan Jimin dan semakin mengeratkan pelukannya.

"Love you too Jimin-ie pabo" Balas Mina di akhiri ledekan.

Jimin tak marah mendengar ucapan Mina,  justru ia sangat senang dan memeluk Mina erat tanpa ingin melepaskannya.

Tanpa mereka sadari Tzuyu melihat mereka dengan wajah tersenyum bahagia.

"Ah, irinya" gumamnya dan menatap mereka dengan wajah baper.

"Dengan ku saja" ucap seseorang di belakangnya yang membuat Tzuyu membalikan badan.

"OMO Jungkook" teriaknya membelalakan mata.

Jungkook hanya tersenyum mendengar teriakan Tzuyu.

"Wae? "tanya Jungkook sambil terkekeh.

"Em, em...  Hm eng..ggak nggak papa kok,hee" jawabnya gugup.

"Dr. Tzuyu" teriak salah satu perawat dan menghampiri mereka.

"Ne?" tanya Tzuyu

"Dok, anda harus melakukan operasi menggantikan Dr. Lee yang sedang dinas bersama direktur." jelas perawat itu.

"Astaga, iya aku lupa. Masih ada waktu berapa menit? " ucap Tzuyu

"15 menit dok" ucap perawat itu.

"Baiklah,  kau duluan saja. Nanti aku akan menyusul. " ucap Jihyo dan mendapat anggukan dari sang perawat.

Saat Tzuyu akan beranjak pergi tangannya di pegang oleh Jungkook dan berhasil membuat Tzuyu menghentikan langkahnya.

"Nde?" tanya Tzuyu yang tak mengerti.

"Semangat 😊" ucapnya dengan senyum khasnya.

1 kata itu berhasil membuat jantung Tzuyu berpacu tak karuan, apalagi di tambah senyum Jungkook yang uhhh sangat - sangat manis.

Tanpa membalas ucapan Jungkook, ia berjalan meninggalkan Jungkook dengan menyembunyikan rona di pipinya yang terasa panas.

***

Hello i'm back guys..
Siapa yang kaget denger kabar Jihyo dating?
Yang shippernya Yoonghyo gimna?  Kecewa?  Pasti,  tapi gapapa yang penting mereka bahagia aja udah ikut seneng..

Dan pastinya cerita ini tetep aku lanjutin karna cerita ini cuma fiksi,  dan kalaupun di dunia nyata gak terjadi gapapa intinya author tetep lanjutin sampai tamat,  juga untuk cerita² author lainnya..

Makasih buat yang udah baca cerita author dari awal sampai sekarang 😊

My Girls Is Secret Agent (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang