Part 17

928 69 2
                                    

Keesokan paginya Yoongi dan lainnya bergegas menuju pelabuhan, dari semalam Yoongi tidak dapat tidur dengan tenang karena memikirkan Jihyo yang belum di temukan.

Sekarang Yoongi meminta bantuan Tim Sar, agar lebih cepat Jihyo di temukan.

Mereka pun berpencar dan tetap mencari Jihyo di pesisir pantai. Tim Sar mencari juga di lautan karna kemungkinan besar juga Jihyo tengah terapung-apung sekarang.

Saat tengah mencari, Tim Sar menemukan korban lain bukan Jihyo tetapi Namjoon. Dengan keadaan yang bisa di bilang tidak baik. Dan Namjoon pun dinyatakan meninggal.

Yoongi sempat takut jika itu Jihyo, tapi seditik kemudian ia lega ternyata bukan Jihyo, tapi tidak menutup kemungkinan Yoongi juga sedih melihat Namjoon seperti itu. Bagaimana pun juga ia adalah anak teman dekat appanya.

"Namjoon-ah, maaf karna kesalah pahaman di masalalu membuat mu menyimpan banyak beban. Maaf untuk kedua orang tua ku, dan maaf atas ketidak adilan mu. Kau memang Namja hebat, aku akui itu. Maafkan aku" ucap Yoongi memandang sendu tubuh Namjoon yang sudah tidak bernyawa. 😢

"Maaf tuan, ada seorang perempuan di pesisir pantai sebelah selatan. Ia tidak sadarkan diri dengan kondisi cukup parah" ucap seorang pak tua yang entah datang dari mana.

Apa itu Jihyo, - batin Yoongi

Tanpa pikir panjang Yoongi pun berlari mengikuti pak tua tadi.

Dari kejauhan Yoongi bisa melihat seorang wanita yang tergletak di pasir pantai dengan pakaian yang basah dan luka-luka.

Setelah Yoongi berada pada jarak terdekat dengan yeoja itu ia bisa melihat dengan jelas jika itu memang benar Jihyo.

"Jihyo-ya, bangunlah. Ini aku, bangun aku mohon hiks" ucap Yoongi yang sudah tidak bisa mengontrol air matanya, ia memeluk Jihyo dengan erat dan berharap Jihyo sadar.

Tapi sudah sekitar 5 menit Jihyo tidak segera sadar, ia pun panik dan memeriksa denyut nadinya. Nadinya masih ada tapi sangat lemah.
Cepat-cepat ia membopong tubuh Jihyo dan membawanya ke rumah sakit.

30 menit perjalanan dari pelabuhan ke RS, Jihyo kini sedang di tangani Dr. Kim Seokjin, Tzuyu dan Mina juga dokter-dokter lainnya karna memang keadaan Jihyo cukup serius dan memang karna Jihyo juga dokter di situ, jadi teman-teman dokternya pun ikut membantu.

Yoongi masih menunggu di kursi tunggu, eommanya pun datang. (Jadi eomma Yoongi sudah keluar dari rumah sakit kemarin malam)

"Yoongi-ya, bagaimana keadaan Dr. Jihyo?" tanya eomma Yoongi yang masih melangkah agak jauh dari Yoongi.

"Eomma. Kenapa eomma disini, harusnya eomma istirahat saja di rumah. Kondisi eomma masih belum stabil." ucap Yoongi cemas.

"Tak apa nak, eomma sudah sehat. Tenanglah" ucap Ny.Min.

"Hum, Jihyo masih di tangani oleh dokter eomma" jawab Yoongi sendu.

Yoongi-ya, kau kenapa? Kenapa sampai seperti ini. Apa kau menyukai Jihyo? Sudah lama eomma tak melihat mu seperti ini nak. Jika memang benar, eomma akan mendukung mu. Apapun yang terbaik untuk mu, Jihyo memang wanita baik" - batin Ny.Min disertai senyuman.

Ny.Min hanya mengusap-usap punggung anaknya itu, seraya untuk menenangkannya.
.
.
.
Setengah Jam berlalu Mina dan Tzuyu pun keluar, di ikuti Dr.Jin dari belakangnya.

Yoongi yang menyadari itu langsung bergegas beranjak dari duduknya dan menanyai Mina.

"Bagaimana keadaan Jihyo, Mina?" tanya Yoongi cemas.

"Em, tenanglah lebih dulu" ucap Mina sedikit tegang.

"Tidak, cepat katakan!" ucap Yoongi sedikit berteriak.

My Girls Is Secret Agent (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang