Part 6

1.2K 78 1
                                    

"Apa kalian tahu bahwa mereka membatalkan aksinya hari ini?". Ucap jihyo yang sukses membuat teman - temannya kaget dan membulatkan mata.

"Apa??". Teriak mina dan tzuyu bersamaan.

"Iya, aku tadi tak sengaja mendengar obrolan mereka bahwa mereka membatalkan penyerangannya hari ini dan di ganti dua hari lagi". Ucap jihyo dan mendapat tatapan tidak percaya dari kedua sahabatnya itu.

"Bagaimana bisa jihyo-ya? Bagaimana mereka bisa mengganti tanggal mainnya sedangkan kau sendiri yang bilang bahwa mereka akan melakukan aksinya malam ini?". Tanya tzuyu yang sedikit tidak paham.

"Aku rasa namjoon sudah mengetahui bahwa akan ada yang menggagalkan aksi mereka, dan maka dari itu ia mengganti tanggal mainnya". Ucap jihyo yakin.

"Tapi jihyo-ya waktu kita tidak banyak lagi untuk mengakhiri tugas ini. Bagaimana kalau mereka ternyata  juga tidak jadi melakukan aksinya hari itu?". Tanya mina.

"Itu tidak mungkin mina-ya, karna tadi aku juga mendengar bahwa hari itu adalah hari terakhir pelabuhan itu di buka dan kapal yang ingin mereka jadikan tumpangan untuk menyelundupkan senjata juga terakhir kalinya melabuh, di pelabuhan itu". Ucap jihyo.

"Lalu apakah kita harus menyusun ulang rencana kita?". Tanya tzuyu.

"Kurasa ada sedikit yang harus kita ubah, dan lebih baik itu kita bicarakan nanti saja. Karna aku sudah sangat lelah, heheh". Ucap jihyo  disertai cengirannya.

"Yasudah, lebih baik kita istirahat karna ini juga sudah larut malam". Ucap mina yang di angguki oleh kedua sahabatnya itu.
Lalu masuklah mereka ke kamar masing - masing.

SKIP ( rumah sakit)

Yoongi yang sudah lelah dengan pertanyaan yang ia simpan di benaknya itu memutuskan untuk tidur di sofa ruangan tersebut. Tak lupa ia mengecup dahi eommanya dengan penuh kasih sayang. Lalu ia bergegas berbaring di sofa dan menuju alam mimpinya.
.
.
.
Yoongi beranjak dari tidurnya, dan melihat jam pukul 6:15. Ia berniat ingin mandi di kamar mandi ruangan tersebut, tak lama kemudian ia pun keluar dengan pakaian yang sudah rapi dan wajah yang segar. Dia melihat sekilas tempat tidur sang eomma, eommanya masih terlelap dalam tidur cantiknya. Ia berniat membangunkannya tapi ia tak tega. Jadi ia biarkan saja eommanya istirahat. Yoongi keluar ruangan dan menghirup udara sejuk di pagi hari, meyusuri lorong rumah sakit dan berniat menuju ke taman belakang rumah sakit. Saat berjalan ia tak sengaja menabrak seseorang. Sungguh ia tidak tahu.

Brukh..

"Aw".teriak orang tersebut kesakitan, akibat tertabrak oleh yoongi.

Yoongi yang sadar bahwa ia menabrak seseorang sedikit penasaran siapa orang itu, pasalnya rambut orang itu menutupi wajahnya. Ya, orang itu adalah yeoja, dengan jas putih dan stetoskop yang menggantung di lehernya. Bisa di pastikan bahwa yeoja itu adalah dokter.

"Yak! Tuan apa kau tak punya mata, huh!!". Teriak yeoja itu sambil berdiri dan membersihkan pakaiannya, tanpa melihat yoongi yang sudah menatapnya dengan tatapan seakan-akan ingin membunuh.

"Kau lagi, kenapa kau selalu mengikuti ku. Huh!!". Ucap yoongi datar.

Jihyo yang menyadari akan suara itu langsung melihatnya. Karna ia tahu persis suara itu. Itu adalah suara orang yang hampir menabraknya dan orang yang telah menuduhnya, bukan?

"Eoh! Ternyata kau namja dingin tak berperasaan itu, ck! Sesempit inikah dunia hingga aku harus bertemu kau lagi. Dan yah, apa kau bilang aku mengikuti mu? Eoh, untuk apa aku mengikuti mu seperti tak ada urusan yang lebih penting saja sampai-sampai aku harus mengikuti mu". Teriak jihyo mendengus kesal.

"Ck! Lalu untuk apa kau disini yeoja bodoh, huh!". Tanya yoongi diseratai dengusan kesal juga.

"Kau tak lihat pakaian ku, huh? Kau tak lihat bahwa aku dokter disini?". Tanya jihyo yang sudah tersulut emosi.

Benarkah ia seorang dokter? Tapi aku tak yakin dengannya. Apa dia dokter gadungan, lihatlah mana mungkin yeoja bodoh sepertinya jadi dokter di rumah sakit terkenal ini. Dan yah, dia juga tak seperti dokter lainnya jika aku lihat-lihat. Sungguh aku curiga - batin yoongi.

" Heh! Kau namja dingin apa yang kau lihat?". Tanya jihyo yang menggerakan tangannya di depan wajah yoongi. Dan langsung membuat yoongi tersadar dari lamunannya.
Yoongi pun yang sadar langsung melanjutkan jalannya tanpa memperdulikan jihyo yang tengah bingung akan sikap pemuda itu.

Disisi lain, seorang yeoja cantik lainnya sedang melakangkahkan kaki di jalanan, yeoja itu terlihat menenteng 2 kantung plastik belanjaan. Terlihat sedikit kesusahan karna suhu saat ini tengah naik dan ia terlihat sedikit menggigil kedinginan.
Tanpa sadar terdapat mobil yang sedang berjalan mengikutinya. Yeoja itu menyadari bahwa sedari tadi mobil itu terlihat menguntit di belakangnya. Saat ia benar - benar muak, langsung saja ia menghampiri mobil tersebut dan ya. Mobil itu pun berhenti. Mina, yeoja yang saat ini tengah berdiri mengetuk - mengetuk kaca mobil tersebut. Ia ingin tahu apa alasan mobil tersebut mengikutinya.

Tok tok..

Kaca mobil pun di turunkan, dan mina sudah menyiapkan pertanyaan beruntunya.

"Maaf tuan mengapa ka_". Belum sempat ia melanjutkan ucapannya, ia dibuat terkejut oleh pemilik mobil tersebut. Iya, apa kalian tahu? Pasalnya orang itu adalah orang yang di tolong olehnya dan tzuyu.

"Jimin-ssi". Ucap mina tak percaya.

"Hi:-), apa kabar? Butuh tumpangan?". Tanya jimin sedikit menggoda.

Mina yang tersadar dari lamunannya, langsung menjawab dengan sopan.

"Tidak usah, terimakasih". Ucap mina sambil tersenyum.

Oh, jangan tersenyum seperti itu. Kau terlalu manis dan membuat ku seakan melayang.- batin jimin.

"Oh, ayolah tidak papa. Hitung-hitung sebagai ucapan terimakasih ku dulu karna kau telah menolong ku". Ucap jimin lagi.

"Tapi apakah tidak merepotkan?". Tanya mina pelan.

"Tidak sama sekali, untuk yeoja cantik seperti mu". Ucap jimin yang sukses membuat pipi mina bersemu merah. Dan jimin pun turun dari mobilnya, mina yang melihat jimin turun dari mobil sempat bingung karna kenapa ia harus turun tapi tak berapa lama ia berjalan menuju pintu sebelah, membukakan pintu tersebut untuk mina. Dan mina pun yang paham akan itu segera berlari kecil mengahampiri jimin.

"Seharusnya tidak perlu susah-susah membukakan pintu mobilnya jimin-ssi, aku jadi tidak enak". Ucap mina sungkan. Dan segera masuk kedalam mobil.

"No problem". Jawab jimin tersenyum manis.

Ada apa ini, kenapa jatung ku? Aku rasa aku tidak punya riwayat penyakit sinus aritmia, tapi kenapa irama jatung ku berdetak lebih cepat dari biasanya- batin mina memegangi dadanya.

Mina yang masih bergelut dalam lamunannya tak sadar bahwa mobil yang ia tumpangi sudah berjalan.

Maaf ya kalo kurang fell part ini. Dan terimakasih buat yang mau mampir😊

My Girls Is Secret Agent (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang