Siang terik itu Tiara bersama teman-temannya makan bakso di kantin seusai kelas sambil menunggu jadwal kelas berikutnya. Seperti biasa geng TADAA! yang diambil dari singkatan nama masing-masing anggotanya (Tiara, Dina dan Aya), menghabiskan waktu senggang mereka dengan menceritakan kegiatan weekend kemarin.
"... jadi, gue akhirnya telpon Danu semalam minta Danu untuk bantuin Nia. Nia penginnya Danu jadi lead guitar dan Nia yang jadi rhythm, dan untungnya Danu mau tanpa rewel. Elo tau, dong, ini kemajuan besar karena udah setahun ini Nia seolah sembunyi sejak keadannya seperti sekarang ini."
Kedua teman Tiara mengangguk-angguk setuju.
"Kalau gue jadi elo, udah gue pacarin si Danu," komentar Aya si tomboi diantara mereka disela-sela kunyahan baksonya, "baik hati, pengertian dan sabar banget ke adek lo, cocok jadi kakak ipar."
"Nah, gue setuju tuh," balas Dina yang kalem mengamini, "Elo berdua kan lagi sama-sama jomblo."
Tiara membelalakan matanya, "Elo berdua ngaco aja ya."
"Iya, iya... kita berdua tahu, elo sama dia udah sahabatan lama sampai kayak kakak adek kan?" potong Aya. "Sayang dia nggak mau sama gue, padahal kan Danu bisa dibilang high quality jomblo lo di fakultas ini."
Dina terkekeh, "Mantannya aja si Yovita, pengin banget balikan sama Danu, tapi Danunya yang nggak nanggepin. Belum lagi si Marsela tuh, sebelum dia jadian sama lepehannya Tiara, dia kan ngebet banget sama Danu. Ingat nggak dia sempat ngejar-ngejar Danu sampai kirim-kirim kue segala?"
Aya mengangkat-angkat sebelah alisnya yang indah. Wajah ayunya kelihatan jahil.
"Tapi ngomong-ngomong Tiara udah ada gandengannya tuh, malam minggu kemarin dia akhirnya pergi ke pestanya Marsela bareng si Dion."
Tiara memutar kedua bola matanya.
"Dion si Gurita!"
Dina dan Aya tertawa serempak seolah dikomando.
Tiara mencebik, "Seneng ya kalau temannya susah. Ini semua gara-gara si Danu. Nyesel gue minta tolong dia nyariin pasangan untuk ke pestanya Marsela."
"Ssstt..., ada yang datang tuh," bisik Aya tiba-tiba memberi kode, "Tiara, elo jangan noleh ya. Di belakang elo Barbie and Ken arah jam 9."
"Barbie udah lihat kita di sini, dia lagi jalan ke arah meja kita," tambah Dina juga dengan berbisik, "C'mon girls, kita ketawa bareng pura-pura asik ngobrol."
Tawa ketiga cewek itu pun membahana tanpa perlu dikomando lagi. Mereka lalu saling sahut-sahutan ngobrol ngalur ngidul seolah mereka tidak menyadari ada Barbie and Ken, alias Marsela dan Erik, yang datang mendekat. Padahal dari jarak beberapa meter pun bau parfum Marsela sudah sampai ke hidung mereka.
"Haaaiii...girls," sapa Marsela dengan suara cemprengnya yang diseret-seret, "Asik banget yang lagi pada ngebakso."
Sudah menjadi pengetahuan umum di antara mereka kalau Marsela dari jaman program orientasi dulu selalu merasa iri pada Tiara. Gara-garanya pada malam keakraban setelah menjalani pekan orientasi di kampus selama seminggu, Tiara tampil memainkan biolanya membawakan lagu Imagine-nya John Lennon dan mendapat sambutan yang hangat dari teman-temannya termasuk kakak-kakak angkatan. Padahal sebelumnya pada saat Marsela tampil membawakan puisi karangannya sendiri, sambutan dari teman-temannya biasa-biasa saja. Sejak saat itu Marsela selalu ingin menyaingi kepopuleran Tiara dan ingin memiliki apapun yang Tiara miliki. Termasuk Erik, yang kini menjadi pacarnya yang notabene mantan pacar Tiara.
"Oh, haaaiiii..." balas Tiara, Dina dan Aya berbarengan.
"Halo Tiara," sapa Erik sambil melirik Dina dan Aya kikuk.
YOU ARE READING
Jadian Yuuk
ChickLit"Jangan cemberut, nanti makin cantik lo," goda Danu sambil tertawa. Cowok itu langsung menyalakan motornya dan menyuruh Tiara untuk naik. Dengan ragu-ragu Tiara melingkarkan tangannya di pinggang Danu. "Yaelah Tiara, jangan malu pegangan. Awas ja...