Sore itu Tiara sedang mencuci mobil kesayangannya di carport rumahnya sewaktu Danu datang dengan motor besarnya. Tiara lupa kalau hari itu adalah jadwal hari pertama Danu dan Nia latihan untuk acara pernikahan Kak Lulu, guru les gitar Nia.
"Sekalian cuciin motor gue ya," kata Danu asal sambil memarkir NSU Supermaxnya yang gagah tidak jauh dari mobil Tiara.
Tiara menjulurkan lidahnya, "Berani bayar berapa?"
Danu menaik-naikan sebelah alisnya, "Gue kan udah setuju nganterin elo ke pesta ulang tahunnya Debby malam minggu ini. Itung-itung balas budilah."
"Enak aja," sergah Tiara sambil bertolak pinggang, "Kan udah gue buatin PR kemarin. Itu bayarannya!"
"Eh iya, gue lupa," jawab Danu santai, "ngomong-ngomong ganti baju sana, tuh kaos depannya basah semua."
Tiara buru-buru mengamati T-Shirt yang dikenakannya dan pipinya langsung memerah mendapati bagian depan T-Shirtnya memang basah kuyup dan pakaian dalamnya terlihat jelas. Tapi belum sempat ia menjawab apa-apa, Danu sudah ngeloyor pergi ke arah teras dan menyapa Eyang Putri yang sedang asik mengisi TTS sambil minum teh.
"Selamat sore Eyang," sapa Danu
"Eh, mas Danu, sudah lama nggak muncul. Mau ketemu Nia?" tanya Eyang dengan wajah berseri-seri. Eyang sangat bersemangat setelah mendengar cerita dari Tiara kalau Danu dan Nia akan mulai latihan gitar untuk tampil di acara pernikahan guru les gitar Nia. Seperti Tiara, Eyang berharap setelah bersedia menjadi wedding singer di acara pernikahan guru lesnya nanti pelan-pelan Nia mau mulai membuka diri seperti dulu sebelum kecelakaan.
"Iya Eyang, mau latihan gitar."
"Monggo... monggo masuk Nak, Nia sudah menunggu di ruang tengah. Terimakasih ya Mas sudah mau bantu Nia, Eyang senang sekali rasanya."
Danu terlihat agak tersipu, tapi cowok itu buru-buru menutupinya dengan cengiran lebar. Lalu setelah permisi kepada Eyang, Danu masuk ke rumah mencari Nia.
Setelah selesai mencuci mobilnya, Tiara mandi dan mengganti bajunya dengan celana jeans serta T-Shirt baru. Dari kamarnya ia bisa mendengar paduan petikan gitar Danu dan Nia yang sedang latihan di ruang tengah. Tiara turun dari kamarnya menuju ke ruang tengah untuk menonton Nia dan Danu latihan sewaktu berpapasan dengan Ibunya yang keluar dari ruang makan sambil membawa 2 piring cemilan.
"Wow, Ibu sudah pulang?" tanya Tiara sambil mengambil alih salah satu piring yang dibawa ibunya yang berisi nugget pisang dan bakwan buatan Bi Ijah asisten rumah tangga setia mereka.
Ibunya tersenyum, "Ibu langsung pulang dari meeting dengan klien. Ibu ingin memberikan support untuk Nia. Ibu semangat sekali!"
Tiara mencium pipi Ibunya, "Sama dong."
"Seingat Ibu, Danu suka banget bakwan kan ya?"
"Ah, dia sih suka apa aja Bu. Yuk, kita lihat mereka latihan."
Tiara dan ibunya berjalan masuk ke ruang tengah sambil masing-masing membawa sepiring kue yang langsung disambut penuh semangat oleh Danu tanpa malu-malu.
Tiara memutar kedua bola matanya sementara Ibunya tertawa.
"Kak, tolong lihat deh daftar lagu ini, ada beberapa yang titipan dari Kak Lulu, tapi selebihnya aku dan mas Danu tadi yang buat," ujar Nia sambil menyodorkan secarik kertas.
Tiara menerima daftar lagu yang diberikan adiknya dan membacanya penuh perhatian, "Semua instrumental?"
"Nggak juga sih," Danu menimpali, "Ada beberapa yang akan dinyanyikan oleh Nia."
Tiara membelalakan matanya, "Waaah, kereeen...."
Wajah Nia terlihat ragu-ragu.
"Aku udah lama nggak latihan vokal Kak, dan waktunya mepet. Aku nggak pede."
"Kenapa nggak duet sama kakak?" ujar Ibunya tiba-tiba mengusulkan, "Kalian berdua bisa saling melengkapi."
Wajah Nia langsung sumringah, "Ide yang bagus Bu. Mau ya Kak?"
Tiara tertawa, "Wah, nanti honornya berkurang, lo. Yang semula hanya dibagi berdua sama mas Danu, sekarang harus bagi bertiga sama aku," selorohnya.
"Honorku untuk kakak aja," jawab Nia polos.
Semua langsung tertawa.
"Kakak cuma becanda Nia," ujar Tiara meluruskan, "Oke, kalau begitu kita latihan bersama. Lagu mana saja yang akan dibawakan duet?"
Nia memberi tanda beberapa buah lagu dan menunjukannya kepada kakaknya.
Tiara kembali mempelajari daftar lagu yang dibuat adiknya, "Oke, jadi ada 3 lagu ya. Kalau yang Almost Is Never Enough Ariane Grande dan Nathan Sykes nggak dinyanyiin sekalian?"
"Setuju, tapi jangan sama aku, Kakak duet sama mas Danu."
"Iya Ibu juga setuju," timpal Ibu bersemangat, "pasti bagus deh."
Danu mengangkat jempolnya setuju.
"Tuh, Danu nggak keberatan," ujar Ibu sambil tersenyum senang.
"Oke deh," jawab Tiara menyerah, "inget ya, honornya untuk 4 lagu lo," dikedipkan matanya ke arah adiknya.
Nia pura-pura cemberut, "Yah, habis deh honorku."
Semua pun kembali tertawa.
YOU ARE READING
Jadian Yuuk
ChickLit"Jangan cemberut, nanti makin cantik lo," goda Danu sambil tertawa. Cowok itu langsung menyalakan motornya dan menyuruh Tiara untuk naik. Dengan ragu-ragu Tiara melingkarkan tangannya di pinggang Danu. "Yaelah Tiara, jangan malu pegangan. Awas ja...