Part 19 - Akhir Yang Manis

457 20 2
                                    


Keesokannya jam lima sore Danu sudah muncul di rumah Tiara. Sesuai pesanan Tiara seminggu sebelumnya, hari itu ia mengenakan jas abu-abu dengan celana panjang warna senada supaya kompak dengan Tiara dan Nia yang rencananya akan mengenakan dress chiffon warna silver. Danu sengaja berdandan agak klimis dan membuang goateenya supaya kelihatan lebih formal. Ia berharap walaupun tanpa goatee-nya Tiara tetap bakalan sering melirik-liriknya malam ini. Hehehe, namanya juga usaha....

Tak lama kemudian Tiara dan Nia muncul dengan dress flowy warna silver dan dandanan cantik namun natural yang membuat mereka berdua kelihatan seperti keluar dari cover sebuah majalah remaja. Nia tampak agak nervous malam ini, mungkin karena ini pertama kali ia bakalan perform di depan umum di atas kursi roda. Untungnya Tiara dengan sabar bisa menenangkan adiknya. Tak bosan-bosannya ia memberi kata-kata semangat kepada adiknya yang membuat Nia terlihat sedikit lebih rileks.

Rencananya nanti supaya Nia tidak kelelahan, Nia dan Danu akan tampil lebih dulu membawakan lagu-lagu bagian mereka, setelah itu Nia akan dijemput pulang duluan oleh Ayahnya sementara Tiara dan Danu melanjutkan dengan duet mereka.

Setelah berpamitan dengan Ayah dan Ibu Tiara, mereka pun berangkat. Danu sengaja meminjam mobil SUV Bundanya yang memiliki pintu geser untuk memudahkan dirinya membantu Nia keluar masuk mobil.

Tiara memperhatikan Danu menggendong adiknya dan membantu Nia masuk ke mobil. Ada rasa haru sekaligus bangga dalam hatinya melihat Danu begitu hati-hati dan telaten dalam menolong adiknya tanpa pamrih. Tak terasa matanya berkaca-kaca, buru-buru ia melengos sebelum Danu melihatnya.

Tak urung Danu bertanya dengan suara pelan hampir berbisik pada saat ia dan Tiara sudah masuk ke mobil, "Kenapa?"

Tiara menggeleng-gelengkan kepalanya sambil tersenyum, "Nggak apa-apa."

Danu menatap Tiara sambil menaikkan sebelah alisnya seolah tak percaya, tapi cowok itu tidak berkomentar lebih lanjut dan mulai menyalakan mobilnya. 

Diam-diam Tiara melirik Danu yang tengah berkonsentrasi membawa mobilnya membelah jalan raya yang agak padat di beberapa ruas. Penampilan Danu sore itu kelihatan ganteng dan gagah walaupun tanpa kumis dan janggutnya. Dan sewaktu matanya tak sengaja tertangkap basah oleh Danu sedang memperhatikan cowok itu tanpa berkedip, pipi Tiara terasa memanas.

"Mas Danu, nanti di depan belok kanan ya Mas," tiba-tiba Nia yang duduk di belakang mengingatkan, "Setelah itu di depan SPBU baru belok kiri. Gedungnya letaknya di sebelah kiri jalan."

"Siiip!" jawab Danu sambil menyalakan lampu sen kanan.

"Sori ya Mas, ngingetin aja, takut mas Danu lupa, soalnya dari tadi Mas Danu sama Kak Tiara lirik-lirikan terus sih," komentar Nia jahil.

Danu tergelak sementara Tiara memeletkan lidahnya ke arah adiknya.

Tak lama kemudian mereka tiba di gedung pernikahan yang dituju. Tema wedding under the stars yang diusung oleh event organizer malam itu berhasil diterjemahkan dengan sempurna oleh tim dekorator mereka. Benar-benar patut diacungi jempol. Gedung yang berupa rumah joglo besar dibiarkan terbuka dan berinteraksi langsung dengan taman yang indah dan dipenuhi bunga-bunga cantik. Gubuk-gubuk kecil tempat makan ditata menyebar di seluruh taman yang dihiasi dengan lampu andong gantung dan kursi-kursi kayu. Sungguh-sungguh menampilkan suasana pedesaan jawa yang romantis.

Penampilan Nia dan Danu malam itu di pernikahan Kak Lulu mendapat sambutan yang meriah dari para tamu undangan. Nia yang awalnya nervous berhasil mengatasi rasa gugupnya dan tampil sempurna dengan permainan gitarnya yang mampu mengimbangi permainan piawai Danu. Kak Lulu dan pasangan beberapa kali memberi jempol dari arah pelaminan dengan bangga. Para tamu undangan juga tak kalah memberikan apresiasi dan rasa kagum mereka demi melihat Nia yang duduk di kursi roda begitu berbakat dalam bermain gitar.

Jadian  YuukWhere stories live. Discover now