Mereka tiba di rumah Tiara kembali sekitar jam setengah sebelas. Begitu keluar dari mobil Danu, Tiara dengan heran mendapati ibunya duduk di teras menantinya. Tidak biasa-biasanya Ibunya menunggu Tiara pulang dari pesta seperti itu, apalagi saat itu belum lewat jam malam yang ditetapkan oleh orang tuanya untuk Tiara.
Ibu Tiara segera berdiri dan menyambut saat Tiara dan Danu melangkah masuk ke teras. Yang lebih membuat Tiara makin bingung adalah Ibunya sudah membawa tas koper kecil seolah akan bepergian menginap ke luar kota.
"Ibu mau kemana?"
"Eyang putri tadi habis makan malam pingsan sewaktu mau bangun dari kursi. Sama Ayah, Eyang putri langsung dibawa ke rumah sakit, ini Ibu mau menyusul, tapi Ibu tunggu kamu dulu soalnya Nia sendirian, kebetulan tadi sore Bi Ijah pamit menginap di rumah anaknya."
Tiara merasa sekujur tubuhnya lemas mendengar kabar yang tak terduga itu. Dihenyakkannya tubuhnya di kursi teras.
"Eyang sekarang sudah sadar belum Bu?" tanyanya lirih.
"Ibu dapat kabar dari Ayah kalau Eyang langsung masuk ICU untuk pemantauan lebih lanjut."
"Ya Allah."
Tiba-tiba Danu berdehem halus,
"Tante mau ke rumah sakit dengan siapa? Apa boleh saya antar?"Ibu Tiara tersenyum lega, "Tadinya tante mau nyetir sendiri, tapi tante juga lagi nggak bisa konsentrasi."
"Kalau begitu mari Tante, saya antar."
Dengan sigap Danu segera mengangkat koper kecil yang akan dibawa Ibu Tiara.
"Pakai mobil tante aja ya. Soalnya biar kalau ada perlu-perlu Tante bisa gampang transportasinya nanti di rumah sakit. Nggak apa-apa kan Mas Danu balik ke sini naik ojek online?"
"Baik Tante."
"Nia mana Bu?" tanya Tiara sebelum ibunya masuk ke dalam mobil.
"Sudah tidur di kamarnya. Titip Nia ya sayang, tadi dia sempat shock, Nia yang menemukan Eyang jatuh di depan kamar mandi setelah makan malam tadi."
"Astaghfirullah," Tiara tercekat, ia bisa membayangkan betapa paniknya adiknya tadi menemukan Eyang jatuh tapi tidak bisa melakukan apapun untuk membantu dikarenakan kondisinya yang terikat di atas kursi roda. Tiara makin merasa bersalah karena pada saat yang sama ia sedang bersenang-senang dengan teman-temannya.
"Ibu berangkat ya, nanti Ibu kabar-kabarin lagi."
"Iya Bu."
Ibu Tiara mengecup pipi Tiara lembut, "Doain Eyang ya."
Tiara mengangguk.
"Makasih banyak ya Dan," ujar Tiara pada Danu sambil membantu ibunya menutup pintu mobilnya.
Danu mengangguk.
"Gue titip mobil ya," Danu memberikan kuncinya kepada Tiara, "Kalau bisa dan ada tempat, tolong masukin ke garasi."
"Siiiip."
Yang pertama kali Tiara lakukan setelah memindahkan mobil morris mini milik Ayah Danu ke dalam garasi adalah mengecek keadaan Nia adiknya. Tiara mendapati adiknya ternyata sedang terjaga dengan mata menerawang ke langit-langit kamarnya. Melihat kedatangan Tiara, adiknya pun terisak lagi.
Tiara buru-buru menghampiri dan memeluknya.
"Sshh.... jangan nangis, kita doakan saja supaya Eyang cepat pulih ya," bisik Tiara menenangkan.
"Aku nggak bisa melakukan apa-apa Kak sewaktu lihat Eyang jatuh, aku hanya bisa teriak-teriak," ungkap Nia dengan kesedihan mendalam, "Aku nggak berguna."
YOU ARE READING
Jadian Yuuk
ChickLit"Jangan cemberut, nanti makin cantik lo," goda Danu sambil tertawa. Cowok itu langsung menyalakan motornya dan menyuruh Tiara untuk naik. Dengan ragu-ragu Tiara melingkarkan tangannya di pinggang Danu. "Yaelah Tiara, jangan malu pegangan. Awas ja...