Galang tak bisa konsentrasi mengetik, mengerjakan tugas kantor di saat sang istri belum pulang sampai sekarang. Ia bolak-balik mengecek ponsel, barangkali Indah membalas pesannya. Namun, tak satu pun pesan ia terima. Sesekali menengok ke luar jendela, tapi tak ada tanda-tanda kedatangan sang istri.
Jam dinding sudah hampir menunjuk ke angka sepuluh ketika terdengar suara mobil berhenti di depan rumah.
"Itu pasti Indah," gumam Galang seraya bergegas keluar.
"Yang!" Galang bernapas lega.
"Belum tidur, Yang?" tanya Indah kikuk.
"Belum, lah. Kamu aja belum pulang. Mana bisa tidur?" Pria bertubuh tinggi itu langsung memeluk sang istri.
"Maaf, ya, Yang."
"Iya, Yang. Nggak pa-pa. Emangnya ke mana aja, sih, jam segini baru pulang?"
"Cuma jalan-jalan sama Weni."
"Oh. Barusan Weni yang anter kamu pulang? Kok nggak mampir?" Galang menunjuk ke arah mobil yang baru saja pergi.
"Oh, itu. Bukan. Itu gr*b car."
"Wow! Gr*b car sekarang pakai mobil mewah, ya? Keren! Aku yang pegawai kantoran aja masih naik motor."
Indah mencubit perut lelaki yang memeluknya erat. "Apaan, sih, Yang? Nggak usah ngomong gitu. Mau jalan kaki pun aku rela asal sama kamu, Yang."
Senyum melengkung terukir di bibir keduanya.
"Masuk, yuk. Udah malem. Dingin," ajak Galang yang kemudian disambut anggukan istrinya.
_______Malam telah larut. Galang sudah tertidur segera setelah membaringkan tubuh di ranjang. Akan tetapi, tidak bagi Indah. Ia tak bisa memejamkan mata sedetik pun karena terpikir kejadian tadi di hotel, dan berakhir dengan Reymond mengantarnya pulang. Tiba-tiba pria yang tengah ia pikirkan, mengiriminya pesan whatsapp.
'Masih on. Belum tidur?'
'Belum,' balas Indah kilat.
'Kenapa? Mikirin aku, ya?'
Secuil senyum terukir di bibir mungil wanita itu.
'Bisa jadi.'
'Bisa kita ketemu besok?'
'Entah.'
'Ayolah .... Akan kuberi uang jajan buat kamu.'
'Berapa?'
'Sepuluh juta, cukup?'
'Dua puluh.'
'Deal!'
Senyum kembali merekah di bibir perempuan seksi itu.
'See you at 10 am. Di tempat kemarin.'
'Oke.'
Indah menghapus semua pesan dari nomor dengan nama kontak: Rere. Setelah sukses, ia membaringkan tubuh. Memeluk punggung sang suami, lalu pergi melayang ke alam mimpi.
_______Pagi menyapa. Galang telah rapi dengan setelan kemeja kerja, duduk di meja makan. Indah menyendokkan nasi goreng ke piring lalu menyajikannya kepada pria bermata hitam itu.
"Yang, kamu nanti pulang jam berapa?" tanya Indah seraya menarik kursi kemudian duduk di samping Galang.
"Sore, Yang. Emang kenapa?"
"Nggak pa-pa. Bosen aja sendirian di rumah."
Pria berambut cepak itu tersenyum tipis.
"Biasanya emang gitu, kan, Yang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Honey (COMPLETED √)
RomanceSebelum baca, jangan lupa follow dulu, Gaes. Abis baca, jan lupa vote, yak. ******* "Buka pintunya, Tuan!" "Kok, kamu marah, sih?!" "Loh, ya, wajar saya marah! Tuan nyium saya tanpa izin!" Wajah gadis itu merah sebab amarah yang membuncah. "Kalau so...