~Author PoV~
"Permisi Mbak, saya ada janji sama Bu Angela Bridget "
"Mbak Hana Clarissa Parveen, benar?"
Gadis itu mengangguk.
"Langsung saja ke lantai 21, beliau menunggu anda"
"Terima kasih"
Sembari tersenyum gadis itu berlalu dari meja resepsionis tersebut. Sejak ia masuk tadi, semua memandangnya dengan penasaran. Memangnya ada yang salah padanya? Mencoba mengabaikan tatapan tersebut ia segera masuk kedalam lift dan anehnya tidak ada seorangpun yang ikut masuk padahal mereka menunggu lift ini bersamanya.
"Maaf, kalian tidak ikut masuk?" Gadis itu mencoba bertanya dengan sopan
"Tidak apa-apa, kami bisa belakangan." Jawab salah seorang dari mereka sembari tersenyum
"Tapi, ini masih kos-"
belum juga ia menyelesaikan kalimatnya pintu lift lebih dulu tertutup. Ia mengangkat kedua bahunya acuh. Tangannya bergerak menekan angka 21 bersamaan dengan tangan lain yang mendahuluinya.
Gadis itu berbalik dan menemukan seorang pria berwajah datar dibelakangnya. Ia tersenyum lalu berpindah posisi menjadi di sebelah pria itu.
Jangan-jangan gara dia makanya yang lain nggak mau masuk tadi. Aduh gimana nih? Kayaknya dia posisinya cukup tinggi deh disini. Mudah-mudahan gue nggak sampe di pecat gegara ini doang. Nggak lucu loh!! Gadis itu membatin
Ting
Pintu lift terbuka, Hana keluar mendahului pria tadi setelah mengucapkan permisi, Ia bergegas ke ruangan Bu Angela.
"Permisi"
"Iya, silahkan masuk"
"Maaf bu, saya Hana Clarissa"
"Silahkan duduk, saya udah nunggu kamu. Gimana Jakarta?" Beliau tersenyum
"Hehe ya gitu bu, yang pasti biaya hidup dan suasananya jauh beda sama Malang"
"Haha pasti beda banget. ayo kita keliling di divisi ini. Saya mau kenalin kamu sama anak-anak yang lain dan apa tugas kamu"
"Baik bu"
"Gedung ini terdiri dari 30 lantai dimana lantai teratas ditempati oleh CEO perusahaan ini. Kita nggak bisa naik keatas kecuali dipanggil kesana oleh CEO langsung. Dilantai dasar tadi kamu liat lift yang sebelah kiri kan?"
Hana menganggukkan kepalanya
"Itu lift khusus para petinggi di perusahaan. Cuman kayaknya lagi diperbaikin deh, makanya semua naik lift biasa"
"Nah ini meja tempat kamu kerja. Deket kan dengan kantor saya? Kalau ada sesuatu yang kamu nggak ngerti bisa tanya ke saya aja"
"Iya bu. Kalau boleh tau atasan saya orangnya gimana ya?" Tanya Hana takut-takut
"Nanti kamu bakal tau sendiri kok. Yuk, kenalan sama anak marketing. Kamu boleh letakkan tas kamu dimeja."
"Baik bu"
Lantai 21 tak terlalu ribet menurut Hana, begitu keluar Lift ada meja resepsionis kecil dengan dua orang karyawan yang berjaga. Belok ke kiri langsung ada kantor kepala divisi dan manager pemasaran. Sedangkan jika berbelok ke kanan ada kubikel-kubikel para karyawan pemasaran.
"Mereka resepsionis lantai ini. Namanya Dinda dan Lina"
"Halo, Aku Hana mohon bantuannya"
"Halo Hana, semoga kamu betah kerja disini ya" Sapa Lina
KAMU SEDANG MEMBACA
Life Secretary ✔ [Tamat Di Karyakarsa]
Random"Maaf Pak, apa yang harus saya kerjakan?" Pertanyaannya dianggap angin lalu oleh Leo, Hana mencoba bersabar dan menunggu bosnya itu menyelesaikan pekerjaannya. Ia menyapukan pandangannya ke seluruh ruangan, mencoba menghapuskan rasa bosan yang mener...