"Muka lu kenapa bang?" Tanya Hana pada Hendra
"Sebel gue punya adek kurang ajar. Masih mending pas Leo yang jadi atasan gue deh" Keluh Hendra sambil mencomot kentang goreng.
"Hah?"
"Habis dimarahin sama Indra dia. Nggak dimarahin juga sih, disuruh revisi tapi udah sampe 4 kali"
Tawa Hana dan Irma pun menyembur. Ini adalah hari pertama mereka kembali bekerja setelah pulang dari Palopo dan keadaan kantor benar-benar sibuk. Atau bisa dibilang cuman divisi mereka yang sibuk mengejar target.
"Nggak usah ketawa"
"Aelah baru 4 kali bang. Pas gue dulu sampe 8 kali" Timpal Hana
"Tolong ya, orang yang kalian bicarain masih disini" sela Indra dengan tawa pelan.
"Lagian laporannya kurang apa?" Tanya Angel pada Indra
"Banyak typo, spasinya nggak rata, dan kesalahan sepele lainnya tapi terlalu banyak. Hampir setengahnya ada aja yang typo"
"Dih, tumben amat lu bikin kesalahan sebanyak itu" tegur Irma
"Menurut lu ini karena siapa?" Tanya Hendra dengan mata yang menatap tajam Irma
"Lah? Lu nggak bilang ada masalah. Tumben" Heran Indra
"Bodoh amat. Ntar kalau lu galau jangan datang kekamar gue"
"Ngambekkan" ejek Hana
"Lu juga Han, ngapain lu disini? Mana Leo? Biasanya dia selalu sama lu" Heran Angel yang tak melihat keberadaan Leo.
Hana mengendikkan bahunya tak peduli
"Biarin aja sih, sekali-sekali nggak sama dia"
"Dih nih anak. Calon suami lu tuh" tegur Irma
"Nggak ya"
"Udah sih Leo di apartementnya. Dia nyuruh kita nganterin Hana kesana" Lerai Indra
"Lah? Ngapain? Udah malem ini"
"Udah yuk ah"
"Nggak mau" keukeuh Hana
Angel dan Irma menarik paksa kedua tangan gadis itu agar ia segera beranjak.
Ya, mereka sedang berada di kafe tidak jauh dari kantor. Muka suntuk Hendra yang membuat mereka semua berkumpul sebenarnya. Pria itu ingin ditemani karena sedang kesal dengan kembarannya sendiri.
Hendra terkadang se-childish itu dan Indra sudah hafal dengan kembarannya itu.
"Kita ngapain sih ke apartementnya Leo? Ini udah malam astaga" Hana tidak berhenti mengeluh di mobil
"Kali aja penting Han" jawab Indra
"Halah, kalau penting kenapa yang dihubungin lu coba bang? Kenapa nggak langsung ke gue aja?"
"Pengen banget lu dihubungin Leo?"
"Bangke lu bang" umpat Hana
"Udah sih. Lagian sepupu gue nggak akan macem-macem adek Hanaku sayang" gemas Angel
"Dia nggak macem-macem cuman satu kok. Tapi nyiksa pasti" cibir Hana
"Apa sih yang buat lu kayaknya benci banget sama Leo?" Tanya Irma penasaran
Hana mengerutkan keningnya
"Lah? Sejak kapan gue benci si singa? Perasaan nggak pernah tuh"
"Lu habis kebentur dimana ampe lupa ingatan" sindir Hendra
KAMU SEDANG MEMBACA
Life Secretary ✔ [Tamat Di Karyakarsa]
De Todo"Maaf Pak, apa yang harus saya kerjakan?" Pertanyaannya dianggap angin lalu oleh Leo, Hana mencoba bersabar dan menunggu bosnya itu menyelesaikan pekerjaannya. Ia menyapukan pandangannya ke seluruh ruangan, mencoba menghapuskan rasa bosan yang mener...