"mama"
"Papa gimana?"
"Papa kamu lagi diperiksa Lina"
Teryata dia adalah saudarinya Pak Leo
"Mbak tenang saja. Pak Adit baik-baik saja"
"Kamu Hana ya? Dimana adik saya?"
"Si- Pak Leo sedang ada pertemuan dengan petinggi perusahaan Mbak"
Lina menaikkan sebelah alisnya penasaran apa yang tadi ingin diucapkan Hana. Sedang Hana mengumpati dirinya dalam hati. Hampir saja ia keceplosan menyebut atasannya Singa Liar. Disaat yang sama Dokter keluar dari ruang periksa.
"Dok bagaimana keadaan papa saya?"
Kehadiran Leo yang tiba-tiba membuat semua kaget
"Loh? kamu dateng darimana? kok nggak kelihatan?"
"Aku baru sampe kak"
"Pak Adit menderita epilepsi. Tenang saja beliau baik-baik saja. Pertolongan pertama yang diberikan sudah tepat" Senyum Dokter
"Apakah papa saya akan dirawat?" Tanya Lin
"Rawat aja dok, untuk di observasi apa muncul gejala lain atau tidak" Potong Hana
"Gejala seperti apa maksud kamu?" Heran Lina
"Adanya perubahan daya penglihatan, mengalami penglihatan kabur atau adanya halusinasi warna, adanya halusinasi pada indera pengecap dan penciuman, adanya sensasi tidak nyaman yang tidak dapat dijelaskan pada perut, terjadi penurunan kesadaran, otot kaku di seluruh atau sebagian tubuh, kejang otot di sebagian atau seluruh tubuh, rahang kaku, pipi atau lidah tergigit, henti napas mendadak, dan kulit berwarna kebiruan" Jelas Hana tidak sadar
"Ya. Sesuai yang dikatakan sama mbak. Pasien harus dirawat inap terlebih dahulu. Untuk memastikan apakah beliau masuk kedalam status epileptikus atau tidak. Kalau begitu saya permisi. Pasien akan segera dipindahkan ke kamar rawat"
Dokter berlalu dari ruang UGD untuk memeriksa pasiennya yang lain
"Kamu tau banyak ya tentang medis" Puji Lina
Sialan. Aku terlalu khawatir hingga lupa kalau mereka belum tau aku adalah dokter.
Hana mengutuk dirinya yang justru akan menambah kecurigaan tentang identitas keduanya.
"Itu mbak.. anu.. keluarga saya kebetulan ada yang salah seorang dokter. Saya belajar dari dia"
Lina hanya tersenyum. Penyelidikan yang dia lakukan sudah membantunya banyak. Gadis ini benar-benar berniat menyembunyikan profesi lain yang dimilikinya.
"Hana, kamu kembali saja ke kantor. Saya sudah ditemani oleh Lina disini."
Anisa mencoba mengalihkan topik untuk membantu Hana.
"Baik Bu"
Hana sudah akan berbalik menjauh ketika suara Anisa kembali terdengar
"Tunggu, biarkan Leo mengantar kamu. Dan mulai sekarang panggil saya mama ya"
"Nggak usah bu. Saya bisa sendiri"
"Mama sayang. Kamu bawa aja dia ya. Mama nggak sanggup kalau dia mulai ngomel"
"Ma, aku nggak suka ngomel ya. Lagikan harusnya sekarang mama juga diperiksa. Aku nggak mau kalau ada kejadian kayak gini lagi" Tegas Leo
"Kamu liatkan?" Anisa memberi kode kepada Hana
Gadis itu hanya tertawa melihat kelakuan istri pemilik perusahaan tempatnya bekerja tersebut.
"Mama" Tegur Leo sekali lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
Life Secretary ✔ [Tamat Di Karyakarsa]
Random"Maaf Pak, apa yang harus saya kerjakan?" Pertanyaannya dianggap angin lalu oleh Leo, Hana mencoba bersabar dan menunggu bosnya itu menyelesaikan pekerjaannya. Ia menyapukan pandangannya ke seluruh ruangan, mencoba menghapuskan rasa bosan yang mener...