Part 34

13.3K 743 61
                                    

Berbukalah dengan yang manis-manis. Kayak gue wkwkwk
.

.

"Mas jauh-jauh kenapa sih?"

Setelah Hana menceritakan masa lalunya yang cukup serius tadi, Leo sama sekali tidak membiarkan Hana melepas pelukannya. Ia memeluk dengan erat, bahkan sekarang Hana sudah duduk dengan manis diatas pangkuan Leo.

"Enak gini"

"Mas aku udah gede. Nggak enak tau dipangku kayak gini"

"Jangan banyak gerak" Tegur Leo karena Hana tidak berhenti memberontak

"Ya makanya lepasin"

"Nanti yang dibawa ikutan bangun juga"

Hana mengerutkan keningnya sejenak sebelum menyadari maksud perkataan Leo. Ia menghela napasnya, pria ini selalu saja menggodanya.

"Mas!"

"Sebentar aja"

Hana memutar bola matanya malas. Dia tidak ingin berada di posisi seperti ini terus. Mereka hanya berdua dan tidak ada yang tau apa yang akan terjadi jika Leo sampai khilaf.

"Kenapa sih mas?" Tanya Hana mencoba menangani Leo yang manja.

"Aku pengen banget ngehancurin orang yang buat kamu trauma"

"Apa untungnya? Toh kejadiannya udah lama. Waktu juga nggak bisa diulang lagi meski mas  ngehancurin dia"

"Tapi dia yang bikin kamu trauma"?

"Trauma yang muncul sangat-sangat jarang"

"Tetap aja dia juga jadi alasan kamu susah buka hati kamu buat aku" Leo semakin mengeratkan tangannya yang melingkar di perut Hana.

"Mas semua orang berhak dapat kesempatan kedua. Seburuk apapun perbuatannya" Hana memilih menyandarkan tubuhnya pada dada bidang Leo.

"I know. Kenapa kita nggak ketemu lebih cepat ya?" Leo mengelus rambut Hana

"Kalau ketemunya lebih cepat kita nggak bakal bisa kayak sekarang."

"Siapa namanya?"

"Andra. Kan tadi aku bilang pas cerita"

"Andra siapa? Yang namanya Andra di Indonesia nggak satu-dua orang aja"

"Mas udahlah"

"Just tell me. Aku nggak akan berbuat yang aneh-aneh"

"Aneh-aneh versi mas sama versi aku itu beda. Nggak usah oke" Hana mendongakkan kepalanya untuk memberikan kecupan dipipi Leo.

"Udah berani ya kamu sekarang?" Leo menyeringai

"Lepasin ah. Aku mau mandi"

"Ayo"

Hana mengerutkan keningnya

"Ayo?"

"Katanya mau mandi. Ayo aku temenin"

Hana mengambil bantal sofa yang ada didekatnya kemudian melemparnya kepada Leo.

"Itu otak isinya kenapa nggak pernah beres sih?"

"Sama kamu doang nggak beres nya"

"Kok bisa sih aku suka sama kamu mas"

Hana menggelengkan kepalanya meninggalkan Leo yang tertawa puas karena berhasil membuatnya kesal.

Setelah Hana masuk kedalam kamar, Leo memilih untuk menonton acara berita yang berbahasa inggris. Menurutnya itu lebih baik daripada tontonan tanah air yang semakin lama semakin nyeleneh. Tapi setelah beberapa saat ia tidak fokus, masih saja berpikir mengenai Andra. Entah kenapa rasanya ia tidak asing dengan nama itu.

Life Secretary ✔ [Tamat Di Karyakarsa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang