"Wow gila, disini bagus banget"
"Kalau nggak bagus nggak mungkin kita mau buat resort disini Hendra"
Hana sudah keluar dari rumah sakit sejak tiga hari yang lalu. Dan Leo benar-benar melaksanakan keinginannya.Gadis itu kembali diangkat menjadi sekretaris Leo dan menimbulkan banyak gosip. Hana memilih tidak ambil pusing terhadap gosip itu. Ia sudah pasrah mengingat statusnya dan Leo saat ini.
"Selamat datang di pulau kami, semoga kalian betah disini"
Mereka baru saja sampai di Pulau Jampea. Disambut oleh tetua yang ada disana. Mereka diperlakukan sangat baik. Tidak seperti yang sebelumnya mereka perkirakan, ternyata sudah mulai ada masyarakat yang membuka penginapan. Meski baru 1 atau 2, tapi sepertinya mereka harus bergerak cepat.
"Terima kasih atas sambutannya. Saya Leo, Pak"
Leo mengulurkan tangan menjabat sang tetua yang lebih seperti kepala desa disana.
"Ini pacar saya Hana, Yang itu teman-teman saya"
Hana memaksakan sebuah senyum untuk bapak itu dan menatap Leo dengan tatapan tidak percaya. Apa-apaan pria itu?
Hendra sudah terkikik dibelakang dan Irma bahkan berdehem untuk menahan tawanya
"Panggil saja Pak Anto, Mari"
Setelah Leo naik jabatan, tim marketing dan tim perencanaan memang digabung menjadi satu. Indra yang ditunjuk sebagai manajer tim gabungan itu.
Sehubungan dengan proyek ini, akhirnya seluruh tim pemasaran lah yang turun tangan untuk meninjau langsung lokasi ini. Bukan pilih kasih, tapi keterampilan mereka memang lebih dibutuhkan untuk meluluhkan hati masyarakat yang belum terlalu menerima kedatangan perusahaan- perusahaan yang ingin berbisnis dengan mereka.
"Nak Hana sudah menjelaskan tujuan kedatangan kalian, tapi maaf bapak belum bisa menjanjikan apa-apa. Warga disini ada yang belum mau"
Leo ternyum memaklumi.
"Tidak apa-apa Pak. Kami mengerti. Suatu hal yang wajar mereka tidak suka pulaunya digarap oleh orang luar. Kami hanya meminta kerjasama bapak untuk membiarkan kami mencoba meyakinkan mereka"
"Tentu,Nak. Bapak sudah memberitau kepada masyarakat agar besok berkumpul di lapangan. Kalian bisa meyakinkan mereka disana"
"Terima kasih pak"
"Ini dia penginapannya. Maaf karena pulaunya agak terpencil, semuanya serba sederhana" Pak Anto merendah
"Nggak kok Pak, ini udah lebih dari cukup." Hana menjawab dengan senyuman.
"Ini Pak Bani, dia yang punya penginapan"
"Selamat datang kalian semua. Semoga betah dipulau kami, mari masuk"
"Kalau begitu bapak pamit dulu, rumah bapak hanya berjarak 5 rumah dari sini. Kalau ada perlu apa-apa kalian bisa bilang"
Leo mengangguk. Pak Bani mengantar mereka menuju kamar masing-masing. Kamar yang tersedia hanya 4, sehingga akhirnya 2 kamar akan ditempati 2 orang. Leo tentu saja tidak perlu ditanyakan lagi, dia diberikan kamar sendiri, Indra dan Hendr sekamar. Irma yang tidak bisa tidur sendirian meminta agar Angel menemaninya. Hana tentu saja protes, dia merasa tidak enak jika mendapat kamar sendiri sedangkan dia adalah yang paling mudah. Tapi, pada akhirnya karena dia juga adalah yang termuda dia hanya bisa menuruti permintaan senior-seniornya
Begitu sampai dikamar, baik Hana maupun Leo berbegas membersihkan dirinya. Kebetulan mereka tiba sudah malam, jadi mereka semua memutuskan untuk langsung beristirahat. Setidaknya itu yang dipikirkan Hana. Tapi sayang Leo tidak membiarkan hal itu terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Life Secretary ✔ [Tamat Di Karyakarsa]
Rastgele"Maaf Pak, apa yang harus saya kerjakan?" Pertanyaannya dianggap angin lalu oleh Leo, Hana mencoba bersabar dan menunggu bosnya itu menyelesaikan pekerjaannya. Ia menyapukan pandangannya ke seluruh ruangan, mencoba menghapuskan rasa bosan yang mener...