Part 5

21.5K 930 20
                                    

Setelah kejadian Hana di-prank oleh Leo. Gadis itu sepertinya masih menyimpan dendam. Ia tidak mau berbicara dengan Leo kecuali urusan pekerjaan. Dan gadis itu sama sekali tidak mendebat Leo. Entah apa yang merasukinya.

"Hana, Hari ini kamu temani saya lembur. Kita harus buat proposal baru"

"Baik Pak"

Hana sama sekali tidak mengalihkan perhatiannya dari berkas yang sedang ia periksa

"Makan siang nanti ikut dengan saya. Kita harus membicarakan banyak hal"

"Saya sudah ada janji dengan adik saya"

"Jangan coba menghindari saya, Hana" Peringat Leo

Leo mendudukan diri dikursi kebesarannya. Memijat kepala ia menjadi bingung sendiri dengan sikapnya. Jujur, Leo merasa sangat penasaran dengan masa lalu Hana. Gadis itu terlihat sangat trauma dan kejadian itu bahkan membuat Hana memusuhi nya selama tiga hari ini.

Drt Drt
Lina is calling...

Ah, kebetulan sekali kakaknya menelpon. Sebuah ide langsung terlintas di pikirannya. Ia akan menyuruh kakaknya yang merupakan seorang detektif untuk menyelidiki Hana.

"Halo kak"

"Halo. Kamu dikantor?"

"Ya iya. Ada apa?"

"Angel bilang kamu sedang dekat dengan sekretarismu?"

"Hmm. Entahlah."

"Apa maksudnya itu? Jangan bilang kamu belum memastikan perasaanmu?"

"Untuk saat ini aku tidak mau terlalu memikirkan itu. Aku mau minta kakak untuk menyelidi latar belakang seseorang untuk ku"

"Siapa?"

"Namanya Hana Clarissa Parveen. Ia kuliah di Malang sebelumnya"

"Apa yang mengganggu mu tentang gadis ini? Kau tidak pernah seperti ini sebelumnya"

"Sudah dulu ya kak. Aku sibuk, sampaikan salamku kepada Mama"

Setidaknya, bebannya sudah sedikit berkurang. Ia hanya tinggal menunggu hasil penyelidikkan dari kakaknya.

******
"Han, makan yang banyak." Ujar Hendra

"Nggak. Ntar gendut"

"Kalau gendut juga lu tetep cantik kok" Goda Indra

Saat ini mereka berada di kafe samping kantor, Mereka memutuskan makan ditempat yang dekat saja.

Tadi, Hana hanya membuat alasan untuk menghindari Leo. Tidak mungkin gadis itu bertemu dengan adiknya, sementara adiknya berada dikampung halamannya di Palopo Meskipun ia merasa tidak enak karena berbohong, tapi ia benar-benar tidak ingin Leo menanyainya tentang insiden waktu itu.

Namun, entah nasib sial sedang menimpahnya atau kah Tuhan sedang menengurnya karena berbohong. Leo hadir di cafe itu bersama seorang wanita berparas cantik dan atasannya itu menatap tajam kepadanya.

"Eh, itu pak bos sama siapa?" Tanya Irma penasaran

"Cantik banget gila" Puji Hendra

"Mampus gue"

"Kenapa lu Han? Kok panik gitu" tanya Angela

"Tadi gue bilangnya mau makan sama adek"

"Han kok bohong sih? Leo itu orangnya paling nggak bisa mentolelir kebohongan"

"Eh pak bos jalan kesini" Peringat Irma

"15 menit lagi kita rapat. Siapkan semua tentang pembuatan Resort baru di Sulawesi"

Life Secretary ✔ [Tamat Di Karyakarsa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang