pukul sepuluh pagi di studio tugas akhir. sepi.
cuma ada seungwoo mengerjakan gambar kerja tapi sesekali matanya tertutup ketiduran, byungchan yang masih mengutak-atik 3D detail dengan kopi di sampingnya, dan jinhyuk yang numpang tidur di kasur byungchan.
dasar anak arsi. pagi bukan waktunya mulai aktifitas, tapi waktunya tidur.
gichan datang lima menit kemudian, dengan wajah cerah habis mandi.
"bang"
seungwoo tersentak. barusan dia ketiduran. "eh chan, udah dateng"
"plottingannya udah selesai, bang. bisa ngecek dulu nggak, biar bisa langsung dibawa ke tempat cutting laser?" kata gichan sambil menaruh tas dan membuka laptopnya.
"sini gue cek" seungwoo mengusap muka untuk menjauhkan kantuk. "abis dari tempat cutting laser nanti tolong renderin gambar gue ya, chan. maketnya biar dipegang midam dulu"
gichan mengernyit. harusnya render nggak masuk dalam job ngemaket sih. "render bang?"
seungwoo mengangguk sambil mengecek plottingan gichan. "iya. enam gambar. lo masang harga berapa?"
oh ternyata diluar fee maket. boleh nih :3
"gue sih biasanya 50, bang. cuma liat dulu aja hasil renderan gue. nggak sejago hangyul gue mah"
lima puluh ribu itu per gambar ya gaes.
"wallpaper laptop lo itu renderan lo kan? bagus lah itu. lima puluh ya?"
gichan mengangguk. ehe, nambah duit jajan :3
seungwoo bukannya nggak bisa ngerender. cuma ngerender enam gambar tuh bisa makan waktu seharian dengan kualitas yang tinggi, dan laptopnya jadi nggak bisa dipake yang lain. ya mending minta renderin lah.
tidak lama kemudian midam datang dan dengan antengnya dia ngelanjutin bikin pohon. maket seungwoo butuh sekitar seratus pohon.
pintu studio membuka lagi. menampilkan anak tahun pertama yang sempat populer waktu maba karena parasnya.
"jungmooo~ sini siniii"
yang dipanggil segera menghampiri byungchan yang duduk di meja komunal di tengah studio.
"kamu nanti nggak ngerjain sendiri kok, mo. aku minta bantuan sepupu. kamu bantuin aku plotting gitu-gitu yaa. nanti adek adekku nyusul. harusnya sih udah berangkat dari tadi, cuma sama bibi disuruh nunggu masakan dulu"
jungmo mengangguk. "tapi sitenya gimana, kak?"
"biar dikerjain adikku aja. aku kirim filenya ya. kamu ngeplotting dulu. bisa kan?"
"belum begitu lancar sih, kak. tapi aku usahain cepet."
"siipp. makasih jungmoo. kalau haus di mejaku ada minum sama camilan juga. ambil aja"
"iya, kak"
tiba-tiba hangyul muncul di samping byungchan. entah kapan masuknya.
"kak, gue minta file lagi dong. yang semalem ilang di tempat print"
byungchan mengambil flashdisk yang disodorkan hangyul. "loh berarti belum kerender dong punya gue?"
"baru satu"
byungchan mencebik. "yaudah bentar"
hangyul udah datang ke studio padahal seungyoun baru akan datang nanti sore. tapi hangyul banyak job render juga sih dari kating lain, dan dia lebih nyaman kerja di studio daripada di kos, makanya dia udah di sana.
"gyul, lo bikinin seungyoun video juga?" jinhyuk menyahut dari atas kasur. mukanya masih muka bantal banget.
"iya, bang"
"bikin di lo berapa?"
"250 per menit" jawab hangyul enteng.
"aNJING" umpat jinhyuk mendengar harganya. emang dasar orang kaya yang melarat jinhyuk tuh.
"yeee murah ya itu, bang. seperempat harga di luar loh. mumpung belum jadi professional nih"
"ogah ah. tidur lagi ajalah gue. pusing mikirin pengeluaran tugas akhir"
baru juga jinhyuk akan memejamkan mata, kakinya disenggol seungwoo.
"geseran, hyuk. gue juga mau tidur"
akhirnya kasur byungchan itu dipakai dua pria yang badannya sama-sama bongsor itu, dempet-dempetan.
yang penting bisa istirahat dulu.
dasar anak TA.
tidak lama sihoon datang dan melanjutkan pekerjaannya bikin site tanpa banyak bicara. lagian bosnya masih tepar.
hangyul memilih membawa laptopnya ke samping sihoon dan mengerjakan di sana.
"lo tuh kenapa sih, gyul? kalau mau cerita tuh cerita aja"
kesel sihoon tuh dari akhir semester kemarin hangyul selalu kelihatan mau cerita tapi nggak jadi terus.
"kenapa? lo galau? kangen? lama nggak ketemu?"
"apaan sih, hoon? lo ngomongin siapa?"
sihoon memutar mata. "halah, seangkatan juga tau lo suka siapa walaupun lo nggak ngomong"
"apaan sih. gue tuh biasa aja"
sihoon kembali memutar bola mata tapi tetap diam. sihoon malas menghadapi si bocah denial.
pintu studio terbuka dan menampilkan sosok yang cukup jarang di studio.
lee sejin dan, yang membantunya, kang seokhwa.
sihoon menyenggol lengan hangyul. "tuh anaknya. kangen kan lo?"
"anjir jangan keras-keras"
"kaaannn"
sihoon terus menggoda hangyul, yang dicurigai seangkatan kalau dia menyimpan rasa pada si manis kang seokhwa.
mengabaikan hatinya sendiri yang berdenyut tidak nyaman.
epithalamion belum bisa update ya, lagi hectic mbaknya sidang selasa dan ini belum selesai maketnya :( mana weishin chapternya rada mikir :"

KAMU SEDANG MEMBACA
maket ; pdx101
Fanfictionmasa-masa tugas akhir gini lagi banyak job bantuin kating bikin maket. ini cerita soal lem g, pvc, akrilik, cutter, lem fox, dan orang-orang kurang waras akibat tugas akhir