19

1.9K 486 65
                                    

hari pertama sidang.
bagian seungwoo.

seungwoo kira saat dia kembali ke studio, adik-adik tingkatnya tidak akan ada di sana karena tepar semalaman. tapi ternyata mereka masih cukup lengkap.

yuvin yang tidur bersandar pada partisi meja dengan yohan bersandar pundaknya, juga lengan yuvin yang dipakai memeluk bahu yang lebih muda.

padahal tidak ada hubungan. hmmmMMM

hangyul, sihoon dan seungyoun masih di posisi yang sama dengan tadi pagi.

gichan dan hyunbin sudah bersiap pulang sih. sedang membereskan barang.

wooseok duduk bersandar di antara tumpukan tipis boneka jualan sejin yang ditinggal di studio dengan jinhyuk yang tidur berbantalkan paha wooseok dan satu lengan menutupi mata.

seungwoo baru saja masuk dengan gulungan besar posternya ke dalam studio dan penampilan yang sudah rapi. padahal sidangnya masih tiga jam lagi.

gichan bergegas mengambil alih poster-poster seungwoo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

gichan bergegas mengambil alih poster-poster seungwoo.

"bang, abis ini gue anter hyunbin balik dulu ya? ntar balik kok," kata gichan kelihatan gelisah.

seungwoo mengibaskan tangan. "santai aja, chan. istirahat aja lo di kosan. capek gitu. eh, byungchan mana?"

celigukan, seungwoo mencari pacarnya yang katanya tadi ikut memberi ucapan selamat ke wooseok. tapi gichan menggeleng tidak tau sebagai respon.

seungwoo mendudukkan diri di mejanya, tepat berhadapan dengan dua maket finalnya. satu maket representasi desain dan satu maket struktur yang jadi titik berat tugas akhirnya.

pada dasarnya, seungwoo itu salah satu mahasiswa yang disegani. selain karena jabatannya sebagai ketua bem fakultas, seungwoo juga dikenal cerdas. setahun cuti digunakan seungwoo untuk magang di sebuah perusahaan konstruksi nasional.

tugas akhir seungwoo ini terbilang cukup aman. permainan strukturnya sangat dia pahami dan dosen pembimbingnya pun mengerti tujuan desainnya. apalagi seungwoo matang sekali data analisanya. seungwoo juga terbiasa bicara di depan umum karena selain pernah menjabat sebagai kabem fakultas, dia juga pernah ikut pelatihan pemandu di kampusnya.

tapi nyatanya, dengan modal tugas akhir yang lancar dan public speaking bagus, nggak ada jaminan buat sidangnya berjalan lancar.

apalagi salah satu dosen pengujinya adalah pak jaebum yang terkenal konseptual dan berbasis isu. juga bu chorong dari lab sains yang mencermati sistem utilitas.

sementara seungwoo menyorot isu kekokohan bangunan karena ketertarikannya pada struktur konstruksi. seungwoo merasa isunya tidak cukup out of the box dan tidak ada yang istimewa dari sistem utilitasnya.

seungwoo meletakkan kepala di atas meja, memikirkan 'fa fi fu' macam apa yang harus dia keluarkan buat merespon pertanyaan terkait konsepnya.

"kak...?"

langan seungwoo disentuh pelan, membangunkannya dari microsleep yang sempat mampir.

byungchan sudah duduk di sampingnya dan menatap dengan pandangan khawatir khasnya.

"kakak nggak papa? capek ya?"

seungwoo menarik senyum, masih dengan kepala yang bersandar di atas meja.

"chan, sidangku gimana ya?" tanyanya dengan suara pelan yang gelisah.

byungchan mengerjap polos. oh, kakak tingkat merangkap pacarnya itu sedang demam panggung rupanya.

"pasti lancar lah, kak. selama ini asis lancar kan. hari ini juga, pasti lancar," kata byungchan berusaha menenangkan.

"tapi pengujinya ada pak jaebum sama bu chorong, chan."

byungchan menggeleng. yang lebih muda menusukkan sedotan ke kotak susu full cream dan mendorongnya ke depan mulut seungwoo.

"nggak masalah siapa pengujinya, kak. tugas akhir kakak udah mateng banget kok, pasti bisa ngehadapin pertanyaan penguji."

byungchan selalu bisa diandalkan di saat-saat begini. walaupun kadang emosional, byungchan bisa menanggapi kegelisahan seungwoo dengan baik.

"chan, makasih ya..."

byungchan mengerutkan dahi. "hmm?"

seungwoo mengangkat kepala untuk menatap byungchan lebih jelas.

"makasih udah jadi support system terdekatku dua tahun ini."

byungchan terdiam, mengerjap menatap seungwoo. pelan-pelan pipinya merona malu.

"iyaaaa"

byungchan yang gugup cuma menjawab seadanya.

setengah satu siang, seungwoo mulai bersiap untuk masuk ke ruang sidangnya di studio program profesi.

seungwoo dibantu minkyu, gichan dan hangyul menggotong dua maketnya, sementara byungchan dan midam membawa dan menempel poster-posternya.

"pasti lancar kok. semangat."

barusan adalah kata-kata byungchan sambil merapihkan dasinya tepat sebelum meninggalkannya sendiri di ruang sidang.

seungwoo menarik napas.

well, siap nggak siap, harus bisa. tinggal dikit lagi wisuda.

.

.

.

pukul tiga tepat, seungwoo keluar dari ruang sidang dengan wajah lega.

"wohoooo akhirnya sidang juga bapak kabem," gyuhyung jadi orang pertama yang menyorakinya.

memunggu di depan ruangan, ada gyuhyung, saebom, yury, jinhyuk, seungyoun, wooseok, dan tentu saja byungchan.

"anjir, kalian dateng?"

ditengah sorakan ucapan selamat, seungwoo masih dilanda keterkejutan melihat ketiga kawannya yang sudah lulus lebih dulu datang menyambut.

"ya pasti lah," sahut saebom tertawa.

seungwoo tersenyum lebar. gyuhyung dan saebom padahal bekerja di luar surabaya, tapi masih menyempatkan datang.

saat menjawab sebagai ketua bem fakultas, saebom saat itu menjabat sebagai kahima jurusannya, sementara gyuhyung membantunya di bem fakultas sebagai kadep psdm dan yury sebagai kadep kominfo.

orang-orang ini pada masanya selalu bahu membahu mengusahakan bem fakultas mereka lebih maju.

seungwoo diam-diam merasa terenyuh melihat teman-temannya.

"kak..."

oh tentu saja, jangan lupakan choi byungchan yang selalu mendampingi.

seungwoo tersenyum makin lebar. dengan dua buket bunga di tangan kanan, seungwoo membawa byungchan tenggelam dalam pelukannya.

dan jangan lupa, satu kecupan kecil di bibir sebelum byungchan benar-benar masuk di antara lengan seungwoo. juga sorakan protes dari yang lain.

.

.

.

satu bulan lebih nggak update, hujat aja saya :(

maket ; pdx101Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang