11

2.6K 584 238
                                    

tentang sihoon dan hangyul.

sihoon udah lumayan lama suka sama hangyul.

dari awal semester tiga.

itu juga gara-gara cinlok.

... atau sihoon yang baper?

awalnya karena mereka sama-sama masuk divisi dekor wisuda jurusan. dua minggu lebih lembur buat nyelesaiin dekor sesuai keinginan kating waktu itu.

dari situ mereka mulai banyak ngobrol dan lumayan kenal.

sebelumnya mah boro-boro, sihoon aja takut sama hangyul. ya lihat aja badan sama mukanya. nyeremin kalau kata sihoon.

apalagi sihoon semester satu tuh apatis parah. dia mainnya juga sama anak-anak pendiem, alim, tapi juga apatis.

sampai waktu semester dua sihoon ngerasa nggak suka kalau ada circle of friends tertentu dan waktu itu sihoon merasa dibatasi pertemanannya. makanya sihoon milih buat banyak join acara kampus, fakultas maupun jurusan. dari sini akhirnya sihoon mulai banyak dipercaya angkatannya dan jadi key person di angkatannya.

beda banget sama hangyul. awalnya dia nggak banyak omong. banyak juga yang takut sama dia gara-gara badannya yang gede dan mukanya yang sangar. hangyul juga orangnya nggak basa-basi. kalau angkatannya rapat, hangyul tugasnya buat ngoreksi bahasan yang melenceng dan dia sering kontra sama pendapat anak angkatan. alhasil jaman ospek jurusan yang makan waktu berbulan-bulan, hangyul selalu dijadiin peran kating buat latihan ngedebat. hangyul juga jadi key person gara-gara itu.

nah pas jadi anak dekor ini ada satu waktu di mana anak dekor ngadain rapat. sihoon waktu itu ngasih pendapat yang lumayan panjang, tapi anggota dekor waktu itu rame ngobrol sendiri nggak ngedengerin. hangyul yang duduk di sampingnya inisiatif megang pundak sihoon terus berdiri sambil bilang, "tolong dong perhatiannya, ini ada yang lagi berpendapat nih."

iya. gitu aja.

sihoon sebenarnya anaknya nggak baperan. beberapa kali dia dideketin juga dia jarang baper.

tapi ya gitu. sekalinya baper, pasti dengan cara yang sederhana.

selesai wisuda segala macem, sihoon sama hangyul ketemu lagi di circle yang sama.

bukan circle juga sih.

cuma, ada kan tipe mahasiswa yang lebih seneng di kampus daripada balik? nah mereka itu dua contohnya.

dari dulu gitu sih. cuma karena mereka udah lebih deket, jadi lebih sering ngobrol kalau ngedekem di studio.

mereka yang juga key person angkatan bikin makin sering ketemu karena ngebahas angkatan maupun rapat sama angkatan atas.

orang-orang andalan angkatan yang awalnya nggak deket mulai jadi deket gara-gara ini juga.

terus juga gara-gara abis kelas kebiasaan di studio aja, entah ngerjain tugas, diskusi atau ngobrol sampai mampus, sihoon jadi makin sayang sama hangyul.

semester empat mereka makin deket.

hangyul mulai sering curhat ke dia. entah soal pertanyaan-pertanyaan random soal dunia seperti; gimana bahasa diciptakan, kenapa kita nyebut meja itu meja, kenapa columbus milih jadi penjelajah sampai buat apa Tuhan menciptakan manusia; sampai curhatannya tentang keluarga; tentang dia yang anak adopsi.

mereka bisa diskusi kelompok satu jam lalu ngobrolin soal banyak hal selama empat jam.

yang bikin sihoon ngerasa istimewa. karena hangyul nggak segampang itu cerita ke orang tentang hidupnya.

tapi sihoon sadar kalau hangyul nggak pernah nganggap dia lebih dari teman dekat. sihoon bisa lihat jelas kalau hangyul suka seokhwa.

makanya liburan kemarin, sihoon memutuskan kalau dia harus move on dari perasaannya ke hangyul.

lagian sihoon ngerasa dia udah banyak kehilangan fokus karena jatuh cinta. sihoon harus balik fokus mengejar mimpi-mimpinya lagi.





"hoon"

hangyul menoleh ke sihoon, di tengah kebisingan meja sebat yang sedang penuh anak angkatannya yang tiba-tiba ramai.

"kok lo nggak pernah curhat ke gue sih?"

hangyul bertanya tiba-tiba. kepikiran aja. anak-anak angkatannya sedang heboh ngobrol sekaligus meledek seongjun yang baru curhat sedang naksir anak jurusan sebelah. tiba-tiba saja tadi jadi ajang curhat soal cinta. seongjun, hwan, sampai taeeun.

sihoon mengernyit. "hah? apanya? gue kan sering curhat ke lo"

kini hangyul ikut mengerutkan kening. "curhat apaan?"

sihoon menoleh. "ya gue kan curhat ke lo juga tentang keraguan gue soal agama, kepercayaan, atau pernikahan"

hangyul berdecak. "bukan gitu. curhat soal lo suka siapa gitu"

sihoon mengalihkan pandangan kembali ke laptopnya. "lagi nggak ada."

"ya masa sih sama sekali nggak ada, hoon? selama kuliah?" heran hangyul.

sihoon tersenyum kecil. getir.

"emang nggak ada kok..."





yang bikin sihoon makin jatuh ke hangyul adalah diskusi mereka.

mereka bukan tipe teman yang kelihatan ke mana-mana bersama. sama sekali nggak. bahkan kebanyakan anak angkatannya melihat mereka sebagai teman yang dekat cuma sebatas karena mereka key person angkatan.

tapi hangyul akan datang ke sihoon jika dia punya sesuatu untuk didiskusikan.

diskusi yang dalam dan berat.

entah soal isu sosial, ketimpangan gender, rencana masa depan, hingga kepercayaan.

diskusi-diskusi itu membuat sihoon jatuh cinta.

dan dia merasa istimewa. karena hangyul hanya melakukan itu dengannya.

sihoon menertawakan diri.

oh, dia mungkin harus melupakan rencana move on untuk sementara.

























































jam sebat. seperi biasa hangyul, seobin, seungyoun, jinhyuk, dan ketambahan seungwoo sedang asyik merokok sambil ngobrol.

"udah jadi, hoon?" jinhyuk bertanya ke sihoon yang baru dari tempat cutting laser.

hangyul memutar kepala dan menemukan sihoon yang baru muncul dari balik tangga dengan menenteng kresek besar.

"separo, bang. yang kayu-kayuan katanya baru bisa besok gara-gara mesinnya macet" sihoon mengangkat kreseknya, memberi kode dia akan melanjutkan maket jinhyuk di studio.

begitu sihoon beranjak dari sana, seobin menyenggol lengan hangyul. "pacar lo kan?"

hangyul tertawa. "mana ada?"

hangyul menjentikkan rokoknya, membuang abu ke atas asbak. "dia sih suka sama gue. guenya nggak"

kating-katingnya masih ngobrol tentang tugas akhir mereka. padahal diam-diam seungyoun ikut menguping.

"emang iya?" sahut seobin sambil menghembuskan asap dari mulutnya.

hangyul mengangguk. "iya. keliatan banget kan dia suka sama gue."

seobin mengendikkan bahu.

"padahal gue ngira kalian pacaran karena lonya yang nemplok mulu ke dia."

hangyul terdiam, tak berkutik.















jadi hangyul tuh sebenarnya tau tapi pura pura nggak peka gaes ._.

ya gitu.

mau bahas kapal mana dulu nih?

maket ; pdx101Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang