8

2.8K 573 115
                                    

gichan udah lama merhatiin hyunbin.

dari jaman ospek jurusan waktu dia jadi ketua pelaksanaanya.

hyunbin jaman maba itu masih canggung, kaku kalau ketemu kating. tipe bocah yang kelihatan pemalu tapi nggak takut buat speak up waktu eval tiap penghujung hari.

kalau ada pemateri dan nggak ada yang nanya, hyunbin ini bakal kelihatan lirik kanan-kiri gelisah. terus kalau udah dua menit nggak ada yang tanya, dia akan tunjuk tangan buat nanya.

lucu.

tipikal orang yang nggak enakan.

seiring berjalannya waktu, hyunbin mulai ketahuan kalau otaknya encer dan lumayan ambis anaknya. dia sering ikut workshop atau diskusi arsitektural yang diadain sama himpunan.

gichan sih kebetulan aja emang departemen yang ngurusin itu di himpunan, jadinya makin sering lihat.

dan makin ke sini, dia makin tertarik sama adik tingkat dua tahunnya itu.

"bin"

hyunbin mendongak dari potongan-potongan pvc yang sedang dia sortir, lalu melempar pandangan bertanya.

"bulan depan najae mau bikin workshop gratis loh. cuma tinggal daftar sama bikin esai singkat"

najae arsitektur itu biro arsitektur milik dosen mereka, pak namjoon dan pak jaebum.

mata hyunbin berbinar. "oh iya, kak? tentang apa?"

"tentang material sama fasad katanya. mau ikut nggak? barengan sama aku" gichan mengusak tengguknya gugup.

hyunbin melempar senyum. "boleh. deadline esainya kapan?"

"masih tiga hari lagi"

"oke. barengan ya, kak"

gichan ikut tersenyum membalas senyuman manis si bulan.

gichan nggak akan bisa kalau ngedeketin hyunbin dengan cara yang biasa. deketin bocah ambis kaya hyunbin mau nggak mau ya lewat hal-hal akademis begini.

tapi gapapa, gichan jadi rajin kok kuliahnya.

si manis di hadapannya masih saja tersenyum. lalu sebentar kemudian tertawa kecil yang tidak gichan sadari.

nggak. hyunbin nggak sepolos itu kok. dia juga sadar kalau lagi dideketin sama si kating ganteng.



"lancar dek?"

yunseong menyandarkan pinggang pada meja komunal yang biasa ditempati byungchan dan seungyoun.

donghyun mendongak lalu melempar eye smile yang menggemaskan. "sejauh ini lancar kok, kak"

yunseong ikut tersenyum tipis.

donghyun ini sebenarnya sering ditinggal byungchan yang masih sibuk dengan gambar teknisnya untuk asistensi. sementara jungmo, sebagai yang mengerti dunia permaketan selain byungchan, lebih sering membantu minkyu yang juga awam.

untung dibantu kak yunseong.

donghyun sih anaknya mau belajar dan telaten banget. yunseongnya senang-senang aja nawarin bantuan.

lagian anaknya manis.

senyumnya lucu menggemaskan. byungchan juga bilang kok kalau donghyun itu sepupu kesayangannya.

yunseong duduk di samping donghyun. lalu membantunya menempel serbuk kayu di atas kertas untuk merepresentasikan rumput.

"kamu asli sini, hyun?"

maket ; pdx101Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang