hari pertama sidang.
bagian wooseok.jam lima pagi tadi wooseok sudah pulang ke apartemen diantar jinhyuk untuk bersiap dan kembali ke studio pukul enam lewat dengan tampilan formal dan super rapi.
sementara di studio masih hectic maket wooseok yang masih perlu ditambahi miniatur pohon dan rumput. dipimpin yuvin, akhirnya maket karya satu studio itu selesai pukul tujuh lewat empat puluh tiga.
padahal jam setengah tujuh, wooseok sudah mau putus asa pada maketnya.
"ayo, buruan dibawa ke ruang sidang," yuvin mengambil tempat di salah satu ujung alas maket wooseok. "di mana nih, kak, ruangannya?"
wooseok ikut mengambil posisi di ujung yang lain. "di lab perancangan kota, vin."
seungyoun dan gichan datang untuk membantu mengangkat maket yang ukurannya besar itu.
tapi sebelum diangkat, jinhyuk mengambil alih posisi wooseok.
yang mau sidang menoleh bingung.
"udah aku aja yang angkat. kamu tenangin diri aja buat sidang," katanya lalu mengusak pelan rambut wooseok.
dengan kaos oblong, celana selutut dan sandal jepit yang sangat jauh dari standar kuliah, keempat pemuda itu menggotong maket wooseok bersama, tidak peduli penampilan yang udah kayak gembel, apalagi jinhyuk.
wooseok akhirnya meraih dan dua gulung poster ukuran A0 miliknya, sisanya dibawa hyunbin.
begitu poster-posternya ditempel, maket dan portofolio ditata, juga presentasi yang sudah siap, ternyata wooseok mules juga. perutnya melilit sakit tiba-tiba.
kepikiran soal kemungkinan-kemungkinan buruk yang akan terjadi saat sidang.
bagainana kalau lima belas menitnya tidak cukup? bagaimana kalau tiba-tiba konektor proyektor tidak bisa? bagaimana kalau pertanyaannya menjebak? bagaimana kalau wooseok tidak bisa bertahan selama dua jam di dalam?
"siap, seok?"
wooseok berjengit kaget karena suara itu tiba-tiba saja terdengar. menoleh cepat, wooseok menemukan bu bomi sebagai dosen pembimbingnya tersenyum sambil menepuk bahunya.
wooseok meringis dan tersenyum bersamaan. "saya mulas, bu..."
bu bomi terkekeh kecil. "loh, kenapa? progesmu kan baik selama ini."
wooseok mengigit bibir gugup. "tapi, bu, dosen pengujinya..."
bu bomi langsung membulatkan mulut memahami. "oohh iya juga. pak yongguk dosen idolamu sih ya, seok." bu bomi tertawa renyah, tapi wooseok makin sakit perut. "tenang aja, kamu dibantuin jinhyuk juga kan? aman lah. jinhyuk kan mahasiswa kesayangan pak kajur juga."
KAMU SEDANG MEMBACA
maket ; pdx101
Fanfictionmasa-masa tugas akhir gini lagi banyak job bantuin kating bikin maket. ini cerita soal lem g, pvc, akrilik, cutter, lem fox, dan orang-orang kurang waras akibat tugas akhir