minor edit.
jam dua siang ada satu kebiasaan yang terjadi di meja samping studio tugas akhir, dimana beberapa penghuninya berkumpul bersama.
wooseok menyebut kebiasaan itu sebagai "jam nyebat"
padahal nggak cuma sebatang -___-
yang biasanya stand by duluan itu seobin. ya dia kan lebih banyak gabutnya daripada ngerjain. abis kerjaannya adaa aja salahnya. miring lah, kependekan lah. wooseok kemusuhan sendiri jadinya.
terus nanti disusul sama seungyoun yang pening menatap layar laptop berjam-jam.
mereka habis sebatang, jinhyuk akan menyusul dengan muka ngantuk. biasanya jinhyuk memang tidur mulai tengah hari dan bangun waktu "jam nyebat"
lalu hangyul yang melihat jinhyuk keluar ruangan akan menyusul.
kadang seungwoo ikut bergabung, tapi anggota tetapnya ya empat orang ini.
"bin, gue tadi liat lo deh jam sepuluhan keluar arsi. gue kira abis nganter wooseok, pas gue ke atas anaknya belum ada. abis ngapain tadi?" tanya jinhyuk sambil memantik korek pada rokoknya.
seobin tertawa kikuk. padahal tadi pagi rasanya dia tidak ketemu siapapun. anjir kan masa harus jelasin sih.
untungnya hangyul datang kemudian menyela dengan pertanyaan.
"bang, lo ambil apa buat matkul pilihan dulu? bingung dah gua."
hangyul akan masuk semester lima setelah ini dan waktunya untuk memilih mata kuliah pilihan sesuai minatnya. mumpung momen begini katingnya lebih enak diajak buat diskusi beginian.
"ya lo minatnya di mana, gyul. ambil sesuai yang lo suka lah" kata jinhyuk yang lupa begitu saja pada seobin.
diam-diam seobin berterima kasih pada hangyul.
"gue aja belum tau minat berarsitektur di mana" hangyul menghela napas.
arsitektur sebenarnya bukan pilihan nomor satu hangyul. teknik informatika adalah jurusan yang ia idamkan dulunya. gara-gara teman-temannya saja yang menghasut untuk mencoba daftar di arsitektur karena gambar tangan dan selera desain hangyul yang bagus. eh keterimanya di pilihan dua dan masuk arsitektur.
"santai lah. gue juga belum nemu kok kalau itu. gue dulu sih ngambil tektonika" balas seungyoun.
"itu ngapain, bang?"
"tektonika tuh belajar struktur konstruksi bentuk bangunan dasar, implementasi sentuhannya pada karya arsitektur atau seni, belajar tektonika pada arsitektur eropa asia. terus nanti sering presentasi gitu sih sama ada praktek ketukangan gitu. gue mah dulu milih itu karena peminatnya sepi jadi kelasnya nggak penuh. males gue kalau penuh orang" seungyoun mengendikkan bahu. tapi walaupun kesannya tidak acuh begitu, tektonika seungyoun dapat A.
"lo kan jago ngerender sama bikin video gitu, gyul. kenapa nggak milih arsitekur digital aja?" lanjut seungyoun.
hangyul menggeleng, "ya karena gue udah jago, bang, gue mau nyoba yang lain" hangyul menoleh pada jinhyuk, "kalo lo ambil apa, bang?"
jinhyuk menghembuskan asap putih dari mulutnya. "gue ambil perilaku sih. itu fokusannya lebih kaya psikologi gitu. belajar soal arsitektur dan perilaku manusia pakai pendekatan kontemporer jadi dalam desain nempatin nilai, kebutuhan dan preferensi pengguna jadi tahap yang penting buat ngerancang. tujuannya bikin pengguna ngerasa lebih manusiawi, lebih layak dan terpenuhi kebutuhannya sebagai timbal balik rancangan. banyak ngebahas faktor sosial dan perilaku sih."
"tapi kelasnya rame parah," sahut seungyoun.
jinhyuk terkekeh. "iya sih. rame. tapi gue dari dulu tertarik gitu sama psikologi kan jadi gue ambil itu."

KAMU SEDANG MEMBACA
maket ; pdx101
Fiksi Penggemarmasa-masa tugas akhir gini lagi banyak job bantuin kating bikin maket. ini cerita soal lem g, pvc, akrilik, cutter, lem fox, dan orang-orang kurang waras akibat tugas akhir