15

2.4K 551 24
                                    

seobin itu kenal midam dari ospek kemarin.

midam jadi kakak pembimbing kelompok ospek, seobin jadi fasilitator merangkap babu.

awalnya seobin agak dongkol karena kakak tingkatnya satu itu judes minta ampun.

galak banget.

mana seobin hobi telat, kan kena semprot mulu :(

tapi lama-lama, makin diperhatiin, midam makin kelihatan manis.

makin ke sini, anaknya malu-malu. kaya kucing.

makanya seobin memantapkan hati buat ngegebet.

awalnya annoying banget bikin ilfil.

suka ngechat nggak jelas.

suka tiba-tiba makan di kantin arsitektur.

suka mendadak jemput midam padahal nggak diminta.

pendekatannya lama banget. hampir 9 bulan kaya ibu mengandung.

awalnya seobin udah mau mundur aja. dia mana pernah ngejar orang sampe segitunya coba.

tapi sebagai fakboi yang berdedikasi, seobin bertekad menaklukkan hati midam bagaimanapun caranya.

midam itu anaknya pendiam. temannya tidak banyak karena tidak pandai bergaul.

untuk pertama kalinya dalam hidup, midam diperlakukan seistimewa itu sama cowok.

apalagi, tanpa bisa disangkal, seobin itu good looking dan well spoken.

midam kan jadi baper.

tapi seobin kan, yang udah dibahas tadi, fakboi yang berdedikasi. yang hobinya kelayapan. gonta-ganti warkop atau kafe tiap malam. sering ke bar buat minum-minum juga. punya nama lah intinya seobin tuh di kampus. relasinya di mana-mana. follower ig nya ribuan.

midam yang semi anti sosial nggak suka jadi sorotan karena pacaran sama seobin.

makanya midam minta mereka backstreet.

jadi, ya gitu, mereka akhirnya pacaran.

tiga bulan pacaran, seobin udah nggak kepikiran sama predikat fakboinya.

tobat dia mah.

midam ini bener-bener bikin jatuh cinta.

iya, dalam tiga bulan pacaran, yoon seobin sudah terverifikasi bucin.



"kamu besok jam 10 kaya biasanya kan?"

seobin meraih helm dari tangan midam.

"iya. tapi baliknya belum tau, bin. bang seungwoo sidang hari pertama katanya. jadi harus ngebut. kak wooseok kapan?"

seobin mengendikkan bahu. "nggak tau. nggak nanya."

midam menepuk bahu seobin. "dasar..."

seobin tertawa. dia menurunkan standar motor lalu duduk nyaman di atas joknya.

"kangen deh, yang, jalan bareng."

midam tersenyum menyesal. "maaf ya, aku sibuk gini. abis ini magang juga lagi."

seobin mengusap sisi lengan midam.

"nggak papa. aku kan juga lagi bantuin kak wooseok ini," seobin tersenyum, "mau main nggak sebelum kamu magang?"

midam terlihat berpikir sejenak. "boleh sih. mau main ke mana? aku ada waktu sih setelah kak seungwoo sidang. tapi kalau kak wooseok sidangnya masih lama gimana?"

"terserah sih. dipikirin ntar aja. kak wooseok kan masih ada bang yuvin sama hyunbin. malah aku yang keseringan gabut."

seobin nyengir menyebalkan yang mengundang midam untuk memukul lengannya gemas.

seobin meraih tangan midam. "ntar kalau mau magang, aku anter ya?"

"jauh lho, bin"

"ya, nggak papa. sekalian aku main ke tempat kak wooseok. ibunya jago bikin bakaran ikan lho, yang."

midam tertawa mendengar celotehan seobin. dasar si tengil, demen banget makan.

seobin menarik pelan pinggang midam mendekatinya.

"kamu nggak capek gini terus, yang?"

midam terdiam untuk sesaat. "kamu kali yang capek, bin."

yang lebih muda tertawa pelan. "emang sih. aku capek, kak, main kucing-kucingan gini."

midam meraih pipi seobin lalu menepuk-nepuknya pelan.

"bentar ya. aku belum siap, bin."

"aku nggak maksa kamu buat nerima sepenuhnya lingkungan sosialku, yang. tapi aku juga mau temen-temenku tau kalau kamu pacarku. tau aja cukup kok."

midam diam. tidak tau harus menjawab apa.

tapi seobin cuma mengusap rambutnya pelan lalu berpamitan. wooseok sudah meraung-raung minta dijemput.

seobin paham sih, midam itu hidup di antara bayangan. dia pendiam dan jarang jadi pusat perhatian.

bagi midam, jadi pusat perhatian itu melelahkan. meskipun dia sering menyabet juara sayembara. kehadiran midam bahkan sering tidak disadari. seperti hantu, dia sering muncul tiba-tiba. padahal suara kakinya saja yang tidak terdengar.

midam tidak banyak bersosialisasi, dan punya pacar yang dikenal banyak orang dan seorang social butterfly seperti seobin akan sedikit banyak menariknya dari zona nyaman.

midam tidak siap.



jadi gini :(

maksa banget ini nulisnya, kesannya juga buru2 :(

lagi ada pelatihan buat pendamping ospek empat hari ini, dan kebetulan aku juga lagi pindahan kos, jadi nggak sempet banget buat nulis :(

maket ; pdx101Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang