7. tak dianggap🌼

117 29 10
                                    

Hai Readers👋
Jangan lupa Voment ya😉

Happy reading

🌼🌼

Jam menunjukan waktu 17.00, dan Seorang Eyrlan Aditya masih memejamkan matanya di atas tempat tidur bukan tidur tetapi, hanya memejamkan matanya saja dengan memikirkan cara apa agar Asya terpikat kepadanya.

Ditya sebal kepada Asya karena, sampai sekarang Asya masih belum menerima permintaan pertemanannya di Line yang ia kirim kemarin malam.

"Asya lo tu guna-guna gue ya  sampe bikin gue kayak gini" ucap Ditya.

" mana sombong banget lagi pakek gak nerima permintaan pertemanan gue segala, untung cantik" ucapnya lagi kali ini dengan wajah yang  memberengut lucu.

Ditya bangun dari ranjangnya, dan berjalan membukakan pintu untuk Cindy karena Cindy yang sedari tadi tak henti hentinya menggedor-gedor pintu kamarnya.

"Apa sih lo dek ribut bener?" tanya Ditya jengah.

Cindy hanya nyengir memperlihatkan deretan giginya yang rapi.

"Gue kesepian bang gak punya temen, mami papi belum pulang kerja" ucap Chindy, dan nyelonong masuk ke kamar abang nya.

mami mereka memang kerja di butik milik keluarganya, dan papinya yang merupakan seorang CEO di perusahaannya.

"Nih bocah main nyelonong aja" ucap Ditya dengan menarik kerah baju Chindy.

"Abang lepas woy lo mau bunuh gue ya" ucap Chindy dengan memukul mukul tangan Ditya.

"iya biar gue gak punya adik tengil kek lo" canda Ditya.

" ih lo mah" ucap Cindy dengan merapikan rambutya yang di acak acak Ditya.

"Ih lo mah" ucap Ditya dengan menirukan Cindy.

"Apaan sih lo garing tau gak" ujar Cindy dengan merebahkan badanya ke kasur empuk Ditya.

"Emang gue ngelawak?" tanya Ditya dengan menaikan sebelah alis matanya.

"tau ah gelap sebel gue ma lo" ucap Chindy dengan memberengut.

"Ya udah sono pergi lo" ucap Ditya dengan menunjuk pintu menggunakan dagunya.

"Ogah" ucap Cindy

"Ye... dasar bocah" ucap Ditya dengan mendudukan diri di kursi belajar yang berada dekat dengan ranjang miliknya.

"Bocah bocah, hei inget ya kita cuma beda setahun doang SETAHUN" ucap Cindy dengan menekan kata 'setahun'.

"serah lo dah" ucap Ditya megibaskan tanganya.

"Bang gue denger dari bang Gara kalo lo suka sama kak Asya, emang iya?" tanya Cindy dengan menatap Ditya serius.

"Ho o tapi sayangnya Rainbow dingin banget jadi susah deketinya" curhat Ditya.

"Baru kenal aja udah ada panggilan sayangnya ni ee" ucap Cindy menggoda Ditya.

DITYASYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang