15. Undangan🌼

75 18 2
                                    

Happy reading
Voment ya😀

🌼🌼

I love it when you call me senorita

I wish i could pretend i didn't need ya

But every touch is ooo la la la

It's true la la la

Ooo i should be running

Ooo you keep me coming for ya~

Lagu yang berjudul Senorita itu terus mengalun indah di pendengaran Asya sesekali ia juga ikut bernyanyi dan tak sadar mobil yang ia tumpangi telah sampai di gerbang Sma Nusa Gemilang.

Klik

Mematikan ponselnya dan melepas earphone yang terpasang di kedua telinganya Asya segera berpamitan kepada Galvin.

"Makasih bang"

"Gak usah bilang makasih berasa supir gue" Galvin sengaja berkata demikian karena ia tak mau adanya kata 'terima kasih' dalam persaudaran.

Mengangguk sekilas sebagai jawaban Asya turun dari mobil dan melangkah memasuki gerbang sekolahnya.

Tak lama mobil Galvin melaju dengan kecepatan sedang karena keadaan jalanan yang masih terbilang cukup sepi.

🌼🌼

"Ekhm" dehem seseorang mengagetkan Asya.

Asya mendongakan kepala guna melihat orang itu.
Ia mengerutkan kening bingung dan juga kaget saat mengetahui siapa orang yang berada di sampingnya itu.

"Serius banget sampe gak sadar ada gue padahal gue dari tadi loh" ungkap Galvin memberitahu.

"Sory" jawab Asya.

"Udah lama ya Sya kita gak ngobrol kayak gini" ucap Galvin dengan tersenyum tipis kepada Asya.

Asya hanya tersenyum tipis sebagai jawabanya karena ia tak tahu harus menjawab seperti apa.

"Gimana dengan Ditya?" Tanyanya mencari topik pembahasan lain.

"Maksudnya?"

"Ditya kan lagi ngedeketin lo, jadi gimana ada kemajuan?" Tanyanya lagi.

"Gak tuh" singkat Asya.

"Lo makin dingin ya Sya atau karena kita udah lama gak ngobrol kali ya makanya lo jadi gitu lagi kalau sama gue" ungkap Galvin.

"Gak usah sok pd" balas Asya dan melanjutkan langkahnya.

"Tunggu Sya" Galvin mencekal pergelangan tangan Asya membuat Asya menghentikan langkahnya.

"Ntar sore ada waktu gak?"

"Sory gue sibuk" jawab Asya melepaskan cekalan Galvin dan berlalu pergi.

🌼🌼

"Mager bener gue" gerutu Ditya.

"Mana tugas gue belum lagi" masih dengan mengerutu kesal.

DITYASYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang