Happy reading😁
🌼🌼
Terdengarnya suara detak jarum jam bergerak di dalam kamar yang hanya di terangi pencahayaan dari lampu belajar yang menandakan kesunyian di dalam kamar itu.
Jam sudah menunjukan angka 23.25 tetapi, Asya masih duduk bersandar di kursi belajarnya dengan bolpoin yang masih setia menempel di antara ibu jari dan jari telunjuknya.
Bukan untuk belajar melainkan memikirkan pesan yang di kirimkan oleh nomer yang dia sendiri tak yakin oleh 'si pengirim' tadi pagi.
Asya adalah tipe orang yang akan memikirkan suatu masalah hingga berlarut-larut. Ia terlalu mencemaskan banyak hal hingga lupa waktu bila sudah di landa suatu masalah, dan akan berdampak buruk pada kesehatanya.
Ia mencoret-coret kertas kosong di depanya. Mengingat bagaimana isi pesan itu dan memikirkan apa maksud dari pesan itu. Menyalakan kembali ponselnya dan membuka aplikasi pesan melihat isi pesan itu kembali.
0813********
"Hai Asya! Apa kabar?
Masih ingat sama aku kan?"~Zeya~
Asya menggigit bibir bawahnya mengambil botol air yang masih sisa setengah isinya dan menguknya hingga habis.
Mengenyahkan pemikirannya Asya bangkit dari duduknya dan berjalan ke tempat tidur merebahkan diri di sana dan memejamkan matanya. Berpikir bahwa si pengirim hanya iseng saja mengirim pesan tadi, Semoga saja.
Ting!
Menghela nafas dan berharap semoga bukan nomer yang sama yang mengirimi pesan saat ini.
Asya menyunggingkan senyum tipis saat membaca pesan itu, ternyata yang mengirimi pesan adalah Ditya.
Ditya:
Rain? Gue ganggu gak?Asya:
KnpDitya:
Lo belum tidur? Gue kira udh.Tolongin gue ya🙏
Ditya:
Tolongin gue kerja pr mtk, ntar kalo gak selesai gurunya konser di kelas lagi.Tolongin ya🙏
Asya mengerutkan kening ternyata Dirya mengiriminya pesan hanya untuk meminta pertolongan, padahal Asya sudah berharap lain. Eh? Asya buru-buru menggelengkan kepala menghilangkan pemikiranya.
Asya:
Krm soalnya.Ditya yang membaca pesan itu di sebrang sana jingkrak-jingkrak kesenangan karena besok ia tak akan mendengarkan siraman rohani pagi-pagi dari guru kesayanganya itu.
Ditya buru-buru mengirimi Asya soal yang di anggapnya rumit itu dan setelah menunggu cukup lama munculah pesan dari Asya yang membuat Ditya tersenyum lebar, kemudian buru-buru menyalin di buku tugasnya.
Ditya:
Makasih😊
Besok gue traktir deh lo, ajak sekalian si Lira anggap aja gratisan.Ok. Night Rainbow
KAMU SEDANG MEMBACA
DITYASYA
Teen Fiction[FOLLBACK DM YA😇] Kisah antara dua remaja yang memiliki sifat saling bertolak belakang. yang satu dingin dan yang satu ramah Kisah Ditya yang mengharapkan adanya keadaan timbal balik dalam perjuanganya. Kisah Asya yang ingin melupakan bayang-bayang...