9. Untung Sayang🌼

77 24 13
                                    

Jangan lupa berikan Voment kalian ya readers😀

Happy reading😊

🌼🌼

Asya tengah bersiap-siap untuk pergi ke sekolah, dan saat ia membuka lemari pakaian ia tak sengaja melihat sebuah jaket berwarna hitam menggantung di dalam lemarinya.

Asya menepuk jidat lupa.

"Kok gue bisa lupa sih ngembaliin jaketnya" ucap Asya.

"Gue kembaliin nanti aja kali ya, sekalian bilang terima kasih sama minta maaf karena udah nolongin gue dari Randi waktu itu" ucap Asya.

Dan setelah itu, Asya turun ke lantai bawah kemudian berpamitan kepada Bi Ani dan ayahnya setelah itu Asya pergi ke sekolah di antar oleh supir.

🌼🌼

Saat ini Ditya, dan kawan-kawan sedang berada di kantin. Sebenarnya, ini bukanlah jam istirahat melainkan jam kosong, jam kosong di kelas X1 Ips3 yaitu kelas Ditya, Farel, dan Gara sedangkan, Edwin sendiri kelasnya habis melakukan mata pelajaran olahraga dan telah selesai.

"Kalian ini kenapa gak masuk kelas aja sih?" Tanya Edwin dengan mengibas-ngibaskan kardus ke wajahnya untuk menyejukkan wajahnya.

"Elah pak Ketos galak amat sih" jawab Gara.

"Lo juga Rel, udah tau Waketos bukanya di tegur malah ikut-ikutan"  ujar Edwin tak mengubris omongan Gara barusan.

Gara yang melihat itu mendelikan matanya sebal kepada Edwin.

"Elah Win, cuma sekali ini aja lah" ucap Farel.

"Cuma sekali?, kalian udah sering ya kek gini" ujar Edwin dengan menunjuk satu persatu sahabatnya.

"Kali ini aja lagi deh, bosen gue di kelas muridnya kagak ada yang cantik" nego Farel dan menyeruput jus jeruknya.

"Omongan lo ya Rel" ucap Gara
"Sangat benerrr" lanjut Gara dengan mengacungkan kedua jempolnya kearah Farel di sertai kekehan yang di balas kekehan pula oleh Farel.

Edwin yang melihat itu hanya menghembuskan nafasnya kesal.

"Ya Allah doa hamba terkabul!" ucap Ditya dengan berteriak.

"Makasih Ya Allah" ucap Ditya lagi dan tak lupa mengucapkan syukur.

"Lo kenapa sih Dit? Gila ya lo?" Tanya Gara.

"Iye, gue gila karena neng Rainbow" ucap Ditya dengan mata yang fokus kepada ponselnya.

"Ihh gila beneran nih bocah" ucap Farel bergidik ngeri.

"Apaan sih lo pada, liat nih neng Rainbow terima gue di Line" ujar Ditya dengan menunjukan ponselnya kepada sahabat-sahabatnya.

"Gue gak yakin Asya yang terima, ya gak sih Gar?" Ucap Farel meminta pendapat Gara.

"Ho o, beneran si Asya bukan sih Dit?" Tanya Gara.

"Ye lo pada, emang bukan dia yang nerima" ucap Ditya cengengesan.

"Ya terus, kalo bukan Asya siapa dong?" Tanya Gara.

DITYASYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang