20. Siapa Zeya?🌼

66 16 16
                                    

Happy reading😀

🌼🌼

Priittt~

Semua siswa kelas X1 Ipa2 yang berada pada barisan paling depan termasuk Asya berlari sekencang mungkin agar dapat sampai di garis finish duluan.

detak jantungnya yang kian cepat berdetak dan keringat yang berjatuhan membasahai pelipisnya hingga membuat anak rambut Asya menempel pada pelipisnya. Asya terus berlari karena ia hampir mencapai garis finish.

"Go Asya, go Asya, go!" Teriak Lira memberi semangat pada Asya.

Asya tersenyum tipis mendengar seruan dari Lira kemudian tersenyum lega saat jarak garis finish tinggal beberapa langkah.

Ia tersenyum saat sudah berhasil menginjak garis finish. Ini sebuah rekor kemajuaan dari sebelum-sebelumnya. Ya, walaupun bukan yang pertama sampai tetapi, Asya tetap bangga pada dirinya karena sebelumnya ia tak pernah mencapai garis finish dengan waktu yang cepat.

Para cowok yang berada di kelas Asya menggelengkan kepala tak percaya kala Asya tersenyum tadi begitu cantiknya Asya jika tersenyum.

"Wah gila sih ini namanya cantik bener woy" puji Cowok di kelas Asya yang masih asyik memperhatiakan Asya.

"Pantesan banyak yang suka" timpal temanya.

"Coba tiap hari senyum kek tadi bisa cuci mata tiap hari kita. Ya gak?" ujarnya menyenggol lengan temannya.

"Iyah".

"Nih, Sya" Lira menyerahkan air mineral kepada Asya yang diterima senang hati oleh sang empunya.

"Thanks" ujarnya saat sudah menegguk airnya.

"Sans ae, eh lo keren banget tadi larinya"

"Lumayan"

"Lo nanti jadi kesana?" Tanya Lira memastikan.

"Jadi"

"Sorry, nanti gue gak bisa ikut soalnya di suruh pulang cepetan"

"Gak papa" Asya tersenyum tipis menanggapinya.

"Ok deh,"

"Besok lo jadi pergi?" Tanya Asya.

"Jadi sih, tapi cuma lima hari kok lo tenang aja gak bakal molor deh"

"Iya deh,"

"Cie... yang takut rindu gue tinggalin" Lira mencolek-colek dagu Asya menggodanya. Asya menepis tangan Lira pelan kemudian menjauhkanya dari wajahanya.

"B aja tuh"

"Elah engak mau jujur lagi"

Asya tak meperdulikan ucapan Lira yang terakhir ia justru melangkahkan kakinya ke toilet untuk mengganti pakainnya.

"Woy! Tungguin gue woy!" Teriak Lira dan berlari menyusul Asya yang sudah berbelok ke koridor sebelah kiri.

🌼🌼

DITYASYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang