Happy reading guys🌼🌼
"Akh...A...a..a...i...i iya, Ampun bu"
"Kamu ngapain disini Aditya? Bukanya masuk di kelas saya malah ngerumpi sama Asya di taman. Dasar bocah nggak gadek"
Ujar Bu Widya sambil menjewer telinga sebelah kiri Ditya."Ya ampun bu, saya itu bukan ngerumpi tapi lagi mojok" Jelas Ditya yang membuat Asya membulatkan matanya tak terima.
"Oooo kamu memang bandel ya, bukanya masuk malah mojok. Tak suruh bersihin wc mau kamu hah?" Tanya bu Widya garang.
"Jangan dong bu. Ditya kan udah wangi gini nanti bau e ek lagi" Asya menahan tawanya mati-matian saat melihat Ditya memasang tampang sok imutnya yang membuat orang ingin muntah jika melihatnya.
"Sana masuk ke kelas. Baru kerjakan tugas yang saya kasih seperti teman kamu dan buat resume dari bab 1 sampai bab 3 pokoknya harus selesai hari ini" tegas bu Widya.
"Banyak banget sih bu"
"Mau saya tambah Hah?!" maki bu Widya dengan berkacak pinggang.
"E eh iya-iya ampun" Ditya ngibrit lari ke kelas tetapi, sebelum itu ia sempat mengedipkan matanya kepada Asya. Asya hanya bisa menyembunyikan senyumanya agar tak terlihat oleh bu Widya.
"Kamu suka sama murid pecicilan kayak dia?"
"Hah? Nggak"
"Lagian kamu gak pantes sama Aditya. dia jelek" ujar bu Widya dan berlalu pergi menuju kelas X1 Ips3.
Asya menggelengkan kepala tak percaya. Ada-ada saja bu Widya masa ia bisa berbicara kepada muridnya seperti itu.
Asya melirik ke samping kanan dan kirinya merasa bahwa dirinya tengah di perhatikan oleh seseorang. Kemudian ia membalikan badan dan tak menemukan siapa pum di sana.
Asya buru-buru meninggalkan taman belakang sekolah dengan berjalan cepat dan tak sengaja menyenggol Raya."Aduh,"
"Kalo jalan tuh pakek mata. Sakit nih tangan gue" ujar Raya sengit saat mengetahui bahwa yang menabrakanya adalah sang rival.
"Mana ada orang jalan pakek mata" balas sengit Asya dan berlalu pergi. Tetapi sebelum itu Raya terlebih dahulu memegang lenganya.
"Gak usah sok cakep deh lo. Gak usah sok dingin biar banyak yang takut sama lo, kasian gue lama-lama sama lo harus sok dingin didepan orang-orang yang sebenernya diri lo tuh sendiri gak pantes" Raya menatap diri Asya dari ujung kaki hingga ujung kepala.
"Fake" lanjut Raya.
"Lebih gak pantes mana lo yang ngebacotin gue sana sini" tandas sarkas Asya.
"Cih, terus aja lo akting kayak gitu sampe kapan pun lo tuh gak bakal pantes"
"Langsung aja deh. Mau lo apa?"
Raya mendekatkan diri kepada Asya kemudian membisikan sesuatu yang membuat Asya mengepalkan kedua tanganya erat-erat.
"Gimana simpel kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
DITYASYA
Teen Fiction[FOLLBACK DM YA😇] Kisah antara dua remaja yang memiliki sifat saling bertolak belakang. yang satu dingin dan yang satu ramah Kisah Ditya yang mengharapkan adanya keadaan timbal balik dalam perjuanganya. Kisah Asya yang ingin melupakan bayang-bayang...