14. Mengharapkan🌼

75 17 14
                                    


Jangan lupa Voment ya😊😀
Hapy reading😀

🌼🌼

Kantin Sma Nusa Gemilang saat ini tengah di padati oleh siswa siswinya. Keramaian ini terjadi karena jam istirahat dan kejadian yang sedang terjadi di dalam kantin.

Maksud dari kejadian itu adalah kedua remaja yaitu Ditya dan Raya yang duduk berduan di pojok kantin. Ah, bukan berduan hanya Raya sajalah yang mengagap bahwa mereka berduaan karena, menurut Ditya itu bukanlah berduaan jika masih berada di tempat yang cukup ramai.

"Ray lo mending gabung ke teman lo aja deh" ujar Ditya agak pelan, jujur ia cukup merasa risih menjadi pusat perhatian sedari tadi karena Raya yang terus menempel ke padanya dan hanya mereka berdua sajalah yang berada di meja tersebut sehigga, menimbulkan pemikiran yang tidak-tidak.

Jika kalian bertanya di mana para sahabatnya maka jawabanya adalah mereka sedang mengadakan konser dadakan di kelas, dan yang satunya lagi sedang melakukan panggilan alam.

"Kalau guenya gak mau gimana dong?" Tanya Raya dengan gaya sok imutnya.

"Lo tau risih gak sih Ray, gue tuh risih dari tadi di liatin banyak orang" ucap Ditya jengah akan sifat Raya.

"Lo kok ngomong gitu sih Dit?" Tanya Raya mendumel.

"Lo pergi deh Ray, gih sana" usir Ditya dengan menggerakan kedua alis matanya.

"Ogah" ucapnya dengan semakin memperdekat jaraknya dengan jarak Ditya.

"Jauh-jauh sana" Ditya berucap sengit dengan mengibaskan tanganya bermaksud mengusir.

"Gue kira lo tuh ramah ke semua orang Dit tapi, kenapa sama gue nggak sih?" Tanya Raya tak mengidahkan usiran Ditya barusan.

"Gue ramah sama orang pilih-pilih kali" ucapnya mengedarkan pandangan ke penjuru kantin.

"Jadi menurut lo gue gak berhak lo ramahin gitu?" Tanya Raya dengan jengkel.

"Iya" ucap Ditya acuh. Kemudian melambaikan tanganya memanggil seseorang.

"Rainbow!" Panggil Ditya agak keras.

Raya yang melihat itu berdesis jengkel dan memutar bola matanya malas.

"Ngapain lo kayak tadi mau jadi siluman ular lo?" Tanya Ditya karena mendengar desisan Raya barusan.

"Gak lucu" ucap Raya dan melihat Asya yang menatap mereka dengan tatapan yang Raya sendiri tak tahu artinya.

"Gue gak ngelawak kali" Setelah mengatakan itu Ditya berdiri dari kursinya bermaksud menghampiri Asya jika tanganya tak di tahan oleh Raya.

"Lepas gak" ucap Ditya dan menatap tajam Raya, Raya yang di tatap seperti itu justru tak menunjukan bahwa dirinya takut malah sebaliknya.

"Kalau gue gak mau, gue cuma mau lihat reaksinya Asya aja saat gue pegang tangan lo karena gue pikir selama ini lo nggak di anggap" ucapnya dan menatap Asya yang masih setia memperhatikan mereka.

"Dan lo lihat dia gak nunjukin ekspresi apapun selain muka datarnya jadi, pemikiran gue bener dong" ucap Raya tersenyum miring.

DITYASYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang