Hangyul membuka matanya dan menatap sekeliling. Hari ini hari minggu. Teman - teman satu kamarnya sudah bangun dan pasti sekarang sedang bermain di taman. Hangyul terduduk di atas kasurnya. Tubuhnya gemetar ketika kembali mengingat mimpi yang baru saja ia alami.
Hangyul bermimpi tentang malam itu. Malam ketika orang tua kandungnya memutuskan untuk menyerahkan Hangyul ke panti asuhan.
"Tidak ada kah jalan lain?" Suara seorang wanita bertanya dengan lemah.
Suara seorang lelaki menjawab, "Tidak ada. Kita sudah membicarakan tentang hal ini. Ini caranya supaya kita dapat bertahan hidup."
"Tapi..."
"Aku tahu ini sulit untuk kita. Tapi dia akan baik - baik saja disini. Mungkin malah ia akan lebih bahagia disini."
"Baiklah..."
Kemudian hening menyelimuti. Hangyul merasakan kecupan di pipinya dan suara wanita itu kembali berkata dengan lirih di telinganya.
"Hangyul-ah, saranghae. Maafkan Ibu dan Ayah..."
Kini, gantian tangan kasar milik lelaki itu yang mengelus rambutnya dengan sayang. "Hangyul-ah, tumbuhlah dengan baik disini. Kamu harus bahagia."
Hangyul selalu terbangun setelah itu. Mimpi ini selalu terulang - ulang dan membuat Hangyul bangun dengan keringat dingin yang mengalir di dahinya. Hangyul kini membuka lacinya dan mengeluarkan gelang dengan tulisan Lee Hangyul. Ketua panti asuhan berkata bahwa gelang ini melingkar di tangannya saat ia ditemukan keesokan paginya di depan pintu panti asuhan oleh Ketua.
Digenggamnya gelang itu untuk menenangkannya. Mungkin ini memang hanyalah mimpi, tapi entah mengapa terasa begitu nyata. Suara Ibu dan Ayahnya selalu terngiang - ngiang di benaknya. Dari mimpi itu, ia tahu bahwa orangtuanya tidak memiliki pilihan lain dan semua yang mereka lakukan adalah demi kebahagiaannya. Hangyul meringkuk di kasurnya, memeluk kakinya sendiri dengan erat. Air mata mengalir dengan deras di pipinya.
Panti asuhan memang memperlakukannya dengan baik, ia juga memiliki banyak teman disitu. Tapi hal yang paling ia inginkan sebagai seorang anak adalah kehangatan dan kasih sayang sebuah keluarga......
***
Gils gue baper sendiri nulis chapter ini :") sedih banget ngebayangin Hangyul bener - bener ngerasain hal ini. Tapi inget, ini fiksi ya dan cuma terjadi di imajinasi gue doang :( Btw itu ceritanya Hangyul pas umur 6 tahun ya, pas dia masih di panti asuhan. Omg heartbreaking banget chapter ini 😢💔
KAMU SEDANG MEMBACA
Now You're Here [✔]
Fanfic"Kita akan jatuh cinta kepada orang yang tidak kita sangka dan pada waktu yang tidak kita duga." Lee Hangyul dan Kim Danee. Dua insan yang memiliki luka batin yang sudah lama tidak bisa terobati. Pada suatu hari, mereka dipertemukan dalam situasi ti...