Seorang lelaki berambut hitam legam menatap luar jendela dengan tatapan sendu, memperhatikan rintik demi rintik air hujan yang jatuh menyapa kaca jendelanya. Alunan musik yang mellow terdengar merdu, menemaninya di malam yang sunyi itu. Ia menarik nafas panjang lalu menghelanya. Entah rasa apa ini yang memenuhi pikirannya, membuat dadanya terasa sesak.
Lee Hangyul namanya. Seorang mahasiswa jurusan sastra di salah satu kampus bergengsi di Korea Selatan. Ia cukup populer diantara mahasiswi di kampus itu dikarenakan wajahnya yang bak malaikat, perawakannya yang tinggi dan kekar, dan gayanya yang sederhana. Sifatnya yang ramah pada siapa saja dan juga lucu membuatnya semakin diminati banyak perempuan.
Semua orang mengira bahwa Hangyul memiliki segudang mantan pacar. Apakah itu benar? Tidak. Selama 20 tahun ia hidup, tidak pernah sekalipun ia menjalin hubungan istimewa dengan seorang wanita. Sampai saat ini, belum ada seorang wanita pun yang mampu menggetarkan hatinya walaupun ia banyak didekati oleh wanita cantik. Dibalik sikapnya yang hangat dan peramah, sebenarnya ia adalah seseorang yang cukup tertutup. Sejujurnya... Hangyul merasa sedikit kesepian.
Hangyul menghela nafas lagi, lalu memejamkan matanya. Hanya satu hal yang ia tau pasti, tidur adalah pelariannya disaat rasa tidak bisa diajak bekerja sama.
***
"Mochalatte, satu. Take away," ujar Kim Danee. Danee sama sekali tidak menyukai kopi, namun entah kenapa malam ini ia begitu menginginkannya. Setelah kopi siap, ia langsung membayar dan keluar dari kafe itu, menuju taman terdekat. Danee tidak suka minum kopi, atau apapun itu, di kafe. Ia lebih menyukai menikmatinya minuman panas itu di tengah dinginnya malam.
Kini ia duduk di bangku taman, dengan segelas kopi di tangan kanan dan sebuah buku di tangan kiri. Buku yang ia baca saat ini berjudul Jauh, berisi kumpulan puisi yang melankolis namun indah. Danee juga bukan orang yang biasa membaca puisi, ia malah cenderung tidak menyukai puisi. Puisi adalah omong kosong, menurutnya. Hanya kumpulan kata yang dirakit dengan indah, namun tanpa makna spesial dibelakangnya. Namun malam ini, Danee tampak serius tenggelam dibalik buku itu.
Sebenarnya buku itu adalah hadiah dari mantan pacarnya, Kim Wooseok, yang sekarang sedang menempuh ilmu di Jepang. Wooseok mendapat beasiswa dari universitas terbaik disana yang mengharuskan ia meninggalkan tanah air dan gadis yang amat dicintainya itu. Sayangnya, hubungan mereka kini harus berakhir karena Wooseok menjadi terlalu sibuk dan tidak memiliki waktu untuk Danee.
Danee sebenarnya tidak keberatan sama sekali. Ia paham betul bahwa waktu Wooseok tidak akan lagi terfokus untuknya, dan Danee menginginkan Wooseok untuk serius mengejar cita - citanya. Namun Wooseok tidak tega melihat Danee tersiksa seperti itu sehingga ia memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dan Danee secara sepihak. Ia tidak ingin Danee merasa kesepian.
"Kamu lebih baik tanpa aku. Akan ada orang yang bisa menggantikan aku dihatimu. Percayalah. Selamat tinggal, Danee."
Itulah kalimat terakhir yang terucap dari bibir Wooseok sebelum ia mematikan sambungan telfon. Air mata kini menitik di pipi Danee. Malam itu, ia merasa begitu rapuh. Ia merindukan Wooseok. Mochalatte favorit Wooseok dan juga buku puisi hadiah dari mantan kekasihnya itu ternyata tidak bisa mengobati rindunya malam itu. Danee merasa sepi.
***
Halo semuanya! Makasih udah nyempetin baca fanfiction pertama aku! ihiw 😆 Btw udah ketebak lah ya aku adalah bucinnya Hangyul :") Disini Hangyul dan Danee jadi tokoh utama, gengs. Kenal Kim Danee ga? Dia itu juga trainee di MBK loh! Dulunya mau debut sama T-ARA, tapi ga jadi :( MBK jahat emang. Oiya, Danee juga pernah ikut Produce Season 1 loh! Sayangnya ga lolos. Rank 24 dari 35 yang lolos ke akhir. Padahal dia talented banget. Kurang diekspos Mnet sih :(
KAMU SEDANG MEMBACA
Now You're Here [✔]
Fanfiction"Kita akan jatuh cinta kepada orang yang tidak kita sangka dan pada waktu yang tidak kita duga." Lee Hangyul dan Kim Danee. Dua insan yang memiliki luka batin yang sudah lama tidak bisa terobati. Pada suatu hari, mereka dipertemukan dalam situasi ti...