_Daniel Pov_
Gue dan adik gue berjalan menuju taman rumah sakit. Gue melihat keadaan adik gue yang sudah membaik. Kami berjalan hingga kami sampai di bangku yang tersedia di taman tersebut. Taman rumah sakit ini lumayan besar dan bersih yang ramai didatangi oleh pasien rumah sakit ini.
Gue dan seyla duduk sambil melihat langit malam yang dipenuhi oleh bintang. Gue melihat sekitar taman yang lumayan sepi karna sudah malam.Tidak beberapa jauh dari tempat kami gue melihat alex dan ke 3 adik nya ditambah dengan kania sedang berjalan ke arah kami.
Gue belum melihat keberadaan bang jae dan woojin. Gue ingi membahas tentang kemo yang akan dilakukan oleh seyla.
"Bang niel lagi mikirin apa? "Tanya seyla yang membuyarkan fikiran gue.
"Ngak ada, bang jae sama woojin kok belum turun ya? "Tanya gue agar mengalihkan pembicaraan.
"Ngak tau, mungkin masih sama eomma dan appa atau mereka udah pulang ke rumah "jawab seyla atas pertanyaan yang gue katakan.
"Dek tunggu disini ya bang niel mau nyari bang jae dan woojin dulu"kata gue yang menyuruh seyla untuk menunggu disini.
"Ngak mau bang niel, nanti seyla sendiri atau bisa aja bang niel ngak balik lagi "jawab seyla dengan menatap gue dengan tatapan lugu.
"Nanti bang niel bakalan balik seyla sama bang jae dan woojin"ucap gue agar seyla percaya.
"Ngak mau bang niel, pokoknya seyla ngak mau sendiri di sini "ucap seyla.
"Oke,,,,,,,,,,, bang alex bisa kesini dulu"ucap gue yang melihat bang alex yang lewat didekat tempat kami.
"Iya ada apa daniel? "Tanya bang alex yang menghampiri kami.
"Jadi begini bang, bisa bang alex jaga in seyla dulu sementara niel mau cari bang jae dan woojin dulu "jelas gue ke bang alex dan berharap bang alex setuju.
"Oke baiklah bang alex akan menemani seyla disini sampai kamu kembali kesini"ucap bang alex dan gue langsung meninggalkan mereka berdua ditaman.
_Author Pov_
Keadaan ditaman menjadi canggung sepeninggalan daniel. Seyla masih asik menatap langit malam yang sudah lama tidak dia lihat. Sedangkan alex masih sibuk memperhatikan seyla tanpa sepengetahuan seyla. Alex yang sedang memperhatikan seyla menjadi tersenyum mengingat kenangan mereka dulu.
"Seyla gimana sekolahnya? "Tanya alex yang membuka pembicaraan.
"Baik bang, bang alex gimana dengan kuliahnya? "Jawab seyla yang masih canggung.
"Baik aja,,,,,,,,,,,,, kamu masih aja canggung sama orang baru didekat kamu"ucap alex yang dibalas senyuman oleh seyla.
Setelah beberapa lama dengan suasana kecanggungan yang melanda, datang daniel, jaehwan, dan woojin menghampiri mereka.
"Kalian lagi berdua lagi ngapain? "Tanya jaehwan yang berada disamping daniel.
"Ngak ada, bang jae darimana aja?"tanya seyla yang baru melihat jaehwan.
"Dari ruangan dokter terus kata dokter kamu udah boleh pulang sekarang"ucap jaehwan yang diiringi dengan senyum.
"Benarkah "Tanya seyla yang mulai tersenyum bahagia melihat anggukan dari jaehwan.
(Yang ada di taman itu hanya daniel, jaehwan, woojin, seyla, dan alex doang soalnya yang lain sudah pulang duluan)Mereka kembali dari taman ketika merasakan angin ditaman mulai dingin. Sesampainya mereka didalam kamar seyla, woojin dan jaehwan membereskan barang seyla sedangkan daniel dan alex sedang duduk bersama seyla. Sedangkan para orangtua sudah pulang duluan untuk menyambut kepulangan seyla di rumah mereka.
Setelah selesai membereskan semua mereka menuntun seyla menuju ke depan rumah sakit sedangkan jaehwan dan woojin pergi mengambil mobil di parkiran. Seyla yang merasa kedinginan merapatkan tubuhnya ke daniel sedangkan daniel yang faham cuaca sekarang langsung membungkus tubuh seyla yang kecil kedalam jaketnya.
Mobil mereka datang dan seyla langsung dibawa masuk kedalam mobil. Mereka hanya menggunakan 1 mobil untuk pulang ke rumah. Mereka memasuki kawasan rumah mereka yang besar dan juga sepi.
Mereka semua langsung masuk ke dalam rumah sedangkan jaehwan pergi untuk meletakkan mobil di bagasi. Seyla yang masih setia berada di tengah antara daniel dan alex.
_Seyla Pov_
Gue masuk kedalam rumah gue dan mendapati keadaan rumah gue ramai karena teman appa gue sedang berlibur di rumah gue. Rumah yang biasanya sepi sekarang menjadi ramai, keadaan rumah gue jarang ramai dan biasanya kalau ramai itu hanya karena ada acara keluarga.
Gue yang malas untuk membuka pembicaraan langsung pergi masuk ke dalam kamar gue. Gue berfikir mungkin para tamu orang tua gue bakalan tidur dikamar tamu rumah gue yang berjumlah 4 kamar. Gue merebahkan badan gue di atas kasur king size gue yang sudah lama tidak gue tempati.
_Author Pov_
Disisi lain tempatnya di kamar tamu terdapat anak dari keluarga ryan yang sedang berkumpul dengan mamanya.
"Mom kami tidak bisa tidur bertiga dan juga kamarnya kecil untuk kami bertiga"ujar jessica kepada ibunya yang tidak lain yaitu dini.
"Iya mom dulu aja kami tidur 1 kamar satu orang dan kamar kami yang di malaysia lebih besar dari ini mom"tambah dari Jihan yang membenarkan kata jessica.
"Dan juga kamar nayla dan keyla lebih besar dari ini dan mereka cuma berdua satu kamar kenapa kamar mereka lebih besar dari kami? "Adu jessica lagi kepada dini.
"Alasan kenapa mereka mendapatkan kamar itu karena kalian juga kenapa kalian memilih kamar ini kenapa tidak kamar mereka, apa salah satu dari kalian ingin tidur bersama mom dan dad?kalau tidak berarti kalian harus tidur bersama dikamar ini"ujar dini kepada anaknya.
"Ngak mau, tapi kenapa tidak kita saja yang tidur di kamar seyla karena kamar dia paling besar disini setelah kamar tante irene dan paman suho"protes jessica yang tidak terima.
"Kalian tau seyla itu harus tidur sendiri dan jangan kalian pernah berfikir akan tidur bersama seyla"ujar dini yang merasa muak akan penolakan anaknya dan di saat itu juga pintu kamar mereka terbuka dan menampilkan seseorang.
"Hei,,,,,,,,,,,,
TBC
Baru bisa update sekarang
Akun ini bakalan diambil alih oleh teman author tapi ceritanya tetap lanjut dan bakalan di update setiap hari
Setuju ngak?
Coment and vote ya guys
See you next time
![](https://img.wattpad.com/cover/177953600-288-k7198.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Abang Wanna One (Selesai)
FanfictionPunya abang yang luar biasa mungkin itu di luar expetasi kita. Semua orang pasti mengharapkan abang yang terkenal dan sayang kepada adiknya