Dua puluh dua

618 34 0
                                    

_seyla pov_

Semenjak bang jaehwan tidur dikamar gue, bang jaehwan menjadi pendiam. Ngak ada lagi bang jaehwan yang selalu berteriak di dalam rumah yang selalu membuat ribut. Bahkan keadaan rumah menjadi lebih sepi bahkan appa juga sering keluar kota sekarang.

Setelah dua minggu, suasana di rumah gue masih aja tetap sepi. Bahkan ketika semua orang sedang berkumpul di ruangan makan bersama semua orang masih enggan untuk membuka bicara. Gue sendiri jadi bingung entah apa yang telah terjadi di dalam keluarga gue.

Keluarga gue masih memilih tetap bungkam dibandingkan bicara. Gue melihat ke anggota keluarga gue yang masih fokus dengan makanannya. Gue sebenarnya ingin bicara tapi gue bingung harus bicara apa.

"Eomma bentar lagi seyla naik kelas eomma "ucap gue yang berharap mendapatkan respon dari keluarga gue.

"Wah bagus dong, jangan lupa belajar yang rajin supaya dapat nilai yang bagus"ujar eomma gue tapi gue merasakan perbedaan dari cara bicara eomma gue.

"Iya pasti, seyla mau melanjutkan pendidikan ke universitas yang sama dengan bang woojin eomma"curhatan singkat gue ke eomma.

"Kamu belajar yang rajin supaya dapat masuk ke universitas yang sama dengan bang woojin"kata eomma gue dan membersihkan meja makan dan sisa makanan dalam piring kotor.

Gue masih terdiam mencerna interaksi dari keluarga gue. Entah kenapa gue merasa satu per satu dari anggota keluarga gue mulai menjauh dari gue.

"Emangnya gue salah apa?"kata gue membatin.  

Satu per satu anggota keluarga gue pergi meninggalkan meja makan dan masuk ke kamar masing-masing. Tidak ada lagi keceriaan seperti dulu lagi.

Gue merasa setelah acara pernikahan bang minhyun terjadi perubahan yang sangat besar dalam keluarga gue. Gue ingin semuanya kembali seperti dulu. Keluarga gue menjadi keluarga yang bahagia, harmonis dan keluarga yang hangat.

Gue berjalan menaiki anak tangga rumah gue, gue melewati kamar bang jaehwan. Gue melihat pintu kamar bang jaehwan masih terbuka sedikit. Gue melihat ke dalam kamar bang jaehwan dan samar-samar gue melihat bang jaehwan sedang melamun sambil memegang sebuah foto dan menangis.Gue mendengar bang jaehwan berkata pada dirinya sendiri.

"Kenapa lo lemah jae?? Kenapa lo sampai bisa mengacuhkan  adek yang paling lo sayang dan paling lo jaga? Kenapa lo membuat adek lo sedih? Dan kenapa lo masih ragu untuk mencari jawaban dari pertanyaan lo sendiri yang sebenarnya apabila lo mencarinya lo pasti menemukan jawabannya? "

Gue mendengar apa yang diucapkan oleh bang jaehwan. Gue berjalan menjauhi kamar bang jaehwan dan berjalan ke kamar gue. Gue berjalan memasuki kamar gue dan berjalan ke arah balkon kamar gue. Gue menatap kosong ke luar sambil memikirkan perkataan dari bang jaehwan tadi.

Gue sulit untuk mencari arti dari perkataan bang jaehwan tadi. Apa sebenarnya yang terjadi sehingga bisa terjadi seperti ini? . Tak terasa air mata gue jatuh dengan sendirinya tanpa bisa di hentikan.

Di sisi lain

Ada seorang ibu yang sedang terluka melihat putri nya yang sedang menangis.Hatinya terluka melihat putri semata wayangnya tersiksa dengan apa yang terjadi didalam keluarga nya.  Dia tau apa yang telah terjadi dengan keluarganya tapi dia tidak ingin putrinya mengetahui masalah yang terjadi.

"Oh tuhan aku bingung harus memilih siapa, apakah aku harus memilih suamiku dan melihat anakku menderita atau memilih anakku dan melihat suamiku yang bersedih"batin wanita yang sedari tadi memperhatikan putrinya yang sedang menangis dan menatap kosong ke luar.

Wanita itu memilih meninggalkan kamar putrinya dan melihat putra sulungnya yang tidak jauh berbeda dengan keadaan putrinya. Wanita tersebut merutuki dirinya karna tidak bisa tegas dalan menentukan pilihan.

"Eomma lagi ngapain diluar kamar bang jae? "Tanya salah seorang dari putranya.

"Ngak ada eomma cuma mau lihat jae udah tidur atau belum, sedangkan kamu belum tidur niel? "ujar wanita tadi sambil menyeka air matanya. Dan memang wanita itu adalah irene alias eomma dari ke-4 anaknya dan daniel yang memanggil eommanya tadi. 

"Tadi niel udah tidur eomma tapi bangun lagi karna mau ambil minun di dapur eomma"jawab daniel, entah daniel melihat air mata eomma nya atau tidak.

"Eomma ke kamar dulu, kamu langsung tidur Setelah ambil air"kata eomma yang berjalan menjauhi daniel









TBC


Mian baru bisa update sekarang soalnya author sibuk,sibuk tidur

Karna sekarang sudah mendekati hari raya idol fitri author dan keluarga besar para pemeran mengucapkan minal'zin walfa'izin mohon maaf lahir dan batin 🙏🙏🙏




Abang Wanna One (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang